1🌹 Si buta berhati lembut

5.5K 536 128
                                    










































Pagi itu matahari berpijar, suara suara merdu burung yang berpindah pindah seantero desa. Kala itu pasar tradisional begitu ramai, semua orang berbicara, semua orang membuat suara. Berteriak tentang barang apa yang mereka jual, dan apa keuntungan dari barang mereka. Mereka semua melakukan transaksi jual beli. Hiruk pikuk orang yang berlalu lalang, jua pemandangan pasar yang begitu ramai.

Namun semua itu tidak lah menarik.

Di penghujung jalan pasar itu, tepat di pintu keluar pasar itu, ada seorang pria muda yang menjajahkan dagangannya. Ia berdiri setia di sana, seraya menggendong sebaskom berisi susu sapi murni yang Ia kelola sendiri. Dengan seutas selendang merah, Ia menggendong baskom itu di pinggangnya. Tak lelah Ia bersuara dan sesekali berteriak menandakan bahwa Ia menjual susu itu tanpa bahan pengawet. Sesekali jemari indah itu menggapai gapai udara, mungkin maksudnya mengajak semua orang di sana membeli susu dagangannya. Tapi tak seorang pun yang datang mendekat ke arahnya.




Mungkin karena Ia adalah seorang pria buta, makanya tak ada seorang pun yang menghiraukannya. Kedua netra indah itu menatap kosong. Dia berhenti untuk sesaat, dia lelah, dia haus. Hari sudah siang, tak ada seorang pun yang membeli susu miliknya.

"Tak apa Seokjin-ah!  Kau pasti bisa! Mungkin kau kurang usaha!" Dia menyemangati dirinya sendiri.

"Ayoo~~ ayoo~~ beli lah susu murni ini~~" Pekiknya, kali ini lebih bersemangat.

"Mungkin kurang semangat Jin! Ayo! "  Dia kembali menyemangati dirinya.

"Aayoo ayoo!! Beli—"

Bruagh!







Seokjin jatuh tersungkur dengan susu nya. Susu murni yang Ia buat dengan begadang itu tumpah dan hancur berceceran. Seokjin menerima pukulan telak di pipinya. Kepala nya pusing. Bibirnya sobek, dan rahangnya sakit sekali.

"SUDAH BERAPA KALI KU KATAKAN! JANGAN JUALAN DI SINI! " Pria bertubuh tambun itu mengomelinya.

Seokjin berusaha mengumpulkan kekuatannya. Ia berusaha mencari sumber suara. Ia berusaha bangkit, tapi perutnya yang belum di isi sejak sore kemarin itu di tendang dan sekarang benar benar merasa sakit. Wajah nya yang indah itu kembali mencium tanah.

"Tapi aku sudah membayar uang iuran nya." Lirih Seokjin.

Tak butuh waktu lama, semua perhatian langsung mengacuh pada kedua pria itu. Pria itu geram melihat si cantik tetap mengotot. Ia menarik surai hitam milik Seokjin.

"BERHENTI BICARA." Ucap pria itu.

"Kemarikan uang mu! " Pria itu merampas baskom Seokjin.

"Tu-tunggu!" Seokjin meraba raba mencari keberadaan pria itu.

"Aku tidak punya uang, hari ini tidak ada yang membeli dagangan ku. Ku mohon, kembalikan dagangan ku." Lirih Seokjin.

Pria tambun itu tersenyum bengis.

SPLAT!

Susu-susu itu di banting nya ketanah, sengaja membuatnya tumpah dan berhamburan. Beberapa bungkusnya di injak injak. Lalu sebagian di lempar ke wajah Seokjin. Sementara pria muda itu hanya terdiam.

"Dagangan mu ini menjijikan kau tau?!" Pekik Pria itu tepat di wajah Seokjin.

"Dari pada ku menjual susu ini, kenapa tidak jual susu milik mu saja huh?" Pria itu menoel dagu Seokjin.

Fluffy Love [NAMJIN]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang