30🌹Ruang dan waktu.

2.8K 257 53
                                    

08 02 2020

Ini part panjang bat sumpah. 5000+ words.

Awas mata juling wkwkwkw














Well, kita menuju part terakhir..




















Vote dan comen. Thx.

























































"Ruang dan waktu..

Andai aku bisa membeli keduanya dengan uang..
Tak seharusnya semua seperti ini..."

-Knj







































Namjoon menitikkan air matanya pada pipi Jimin yang telah kehilangan ronanya. Pria itu masih menatap kosong ke atas, tanda akan kepergiannya beberapa menit yang lalu.

Sedangkan Yoongi, pemuda itu malah terdiam membeku di sana.

Lalu, bunyi sirine polisi itu memenuhi penjuru ruangan. Yoongi segera tersadar bahwa Ia terkepung. Hendak keluar melarikan diri, namun ada Taehyung di sana yang segera menendang kakinya sampai pria itu tersungkur.

Seluruh polisi memasuki ruangan itu.

"HANDS UP!"

Mereka membekuk Yoongi yang entah mengapa netranya tak dapat lepas dari sosok Jimin di sana.

Namjoon segera mengangkat Seokjinnya ala briday style. Ia tak lagi menangis. Tak ada lagi air mata pada pelupuknya. Ketika Namjoon keluar dari ruangan yang ternyata adalah sebuah bangunan pabrik tua itu, Tim medis segera menghampiri Namjoon dan menangani Seokjin segera.

Seokjin di berikan pertolongan pertama. Dan Namjoon selalu ada di sisinya.

"Hyung!" Panggil Taehyung saat mendapati Namjoon telah berada di mobil ambulans. Ia tau kakak tirinya itu sangat sedih meskipun air mata tak lagi menemani sedihnya. Namun guratan itu masih nampak jelas pada wajah sempurna nya.

"Ku harap Seokjin hyung baik baik saja.. " Ucap Taehyung. Sebenarnya tadinya Ia ingin bertanya soal Jimin. Namun terlanjur kelu lidahnya dan otaknya mengganti topik. Namjoon mengangguk sebagai balasan.

Lalu pintu ambulans itu di tutup. Dan mobil itu melaju cepat memacu mesinnya tuk pergi ke rumah sakit.

-Fluffy Love-

Namjoon terdiam frustasi menunggu di depan pintu operasi. Ia tak memperdulikan dirinya. Masih dalam balutan kemeja putihnya dengan bercak darah mengiasi beberapa bagiannya. Pelipisnya masih sobek, tak begitu parah, Ia sudah biasa. Bahkan darah pada pelipis itu telah mengering. Pergelangan tangannya masih di bebat perban seadanya, mungkin saja sewaktu waktu darah dapat merembas dan menetes dari sana.


Namjoon tak memperdulikan bagaimana terkadang team medis mondar mandir menatapnya ngeri. Namjoon hanya bisa berdiam diri menenangkan hati. Baginya sesuatu yang amat penting dalam hidupnya ada di dalam sana. Ia membawa seluruh kebahagiaan Namjoon di dalam sana, di ruang operasi. Sudah tiga jam berlalu namun lampu itu tak kunjung hijau.

Fluffy Love [NAMJIN]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang