9 🌹 Hari pertama bekerja.

3.6K 426 91
                                    



















Seokjin bangun begitu pagi seperti yang biasa dia lakukan.

Kamar yang Ia huni rasanya cukup luas untuknya di bandingkan gubuk tuanya dulu, atau apartemen paviliun nya dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kamar yang Ia huni rasanya cukup luas untuknya di bandingkan gubuk tuanya dulu, atau apartemen paviliun nya dulu. Kasur yang menjadi tempatnya berbaring juga begitu empuk. Terutama bantal yang berisi beludru angsa yang benar benar membuat kualitas tidurnya sangat baik.

Semalam setelah makan malam, Hoseok mengantarnya ke kamar ini. Yang dapat Seokjin hafal dari kamar ini adalah semerbak aroma kayu oak yang begitu santer memenuhi hidungnya. Seperti lantai yang Ia pijak terbuat dari kayu oak berkualitas tinggi. Di design sebaik mungkin dan berukuran rata, sangat bagus dan enak di pijak.

Pagi ini udara terasa begitu dingin. Mungkin musim gugur telah datang. Seokjin bangkit lalu meraih tongkatnya. Ia mencoba meraba dan mencari jendela. Ketika jarinya yang ramping itu menyentuh dinding-dinding, Ia merasakan lapisan halus juga ukiran yang elegan. Seokjin tersenyum, Ia senang,  betapa indahnya kamar nya ini pasti. Tapi sayang Ia tak dapat melihatnya.

Seokjin menemukan jendelannya.
Ia membukanya dan berdiri di sana menikmati angin sejuk pagi.

Angin dingin menerpa kulit wajahnya yang halus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angin dingin menerpa kulit wajahnya yang halus.

Ia tak sadar seseorang tengah memperhatikannya.











"Kau sudah bangun?"

Seokjin menoleh, Ia mendengar sebuah suara dari belakang. Seseorang berdiri di ambang pintu, masih dengan pakaian rapihnya. Seokjin tau betul suara siapa itu. Maka dari itu dirinya beringsut menunduk takut.

"U-uhmm... S-sudah Tuan.." Lirihnya. Ia masih canggung dengan pria itu.

Langkah kaki Ia dengar. Dia tau bahwa pria itu berdiri di depannya sekarang. Berdiri menjulang. Seokjin baru tau kalau Tuannya itu ternyata lebih tinggi darinya. Dan mungkin lebih tegap dan berisi darinya. Lagi lagi Seokjin hanya menerkanya. Ia tak bisa melihat pria itu seutuhnya karena keterbatasannya. Yang Seokjin sadari adalah, aroma maskulin Tuannya terasa begitu memabukkan untuknya. Aroma nya mirip dengan aroma kayu oak yang lembut namun tetap memancarkan nilai maskulinnya. Terasa mirip dengan aroma kamarnya.

Fluffy Love [NAMJIN]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang