5 🌹 Ketertarikan ku.

3.8K 458 102
                                    





"Hyungg... " Lirih Jungkook. Wajahnya sudah tak karuan. Matanya sebam, hidungnya memerah dan rambutnya acak acakan.

"Apa lagi Kookie?" Seokjin menghentikan aktifitasnya, memasukan baju ke dalam kopernya.

"Kau tak perlu pergi. Aku mohon. Kau bisa tinggal di sini. Kau butuh uang? Aku bisa memberinya pada mu berapun hyung. Asal kau bersama ku. Ya? " Sudah jutaan kali rasanya Jungkook merayunya sejak kemarin ketika bocah itu mendengar niatnya yang akan pindah ke Seoul.

" Aku tidak ingin mere—"

"Sssttt!!!! Kau tidak merepotkan ku Hyung! Stop bilang begituu!! " Pekik Jungkook sebal.

Seokjin mengela, Ia tersenyum. Ia meraba raba dan menemukan kepala Jungkook di sana. Menggusak rambut Jungkook dengan tangannya.

"Berhenti menangis. Meskipun aku tak bisa melihat wajah mu. Aku yakin kau pasti cantik sekali. Tapi kalau menangis jadi jelek sekali. " Goda Seokjin. Jungkook malah makin menangis kencang.

"AKU TAMPAN HYUNGG!!!" Pekik Jungkook. Seokjin tertawa mendengarnya.

Meskipun Jin tidak dapat melihatnya, entah mengapa Ia merasa bahwa wajah Jungkook itu mendekati cantik. Bukan tampan atau ganteng seperti pemuda pada umumnya.

"Iya iya kelinci tampan. Berhenti merenggek. Kau pasti bisa mandiri ya.  Berdamailah dengan ibu mu. Meskipun dia sibuk dia selalu ingin menjadi Ibu yang baik untuk mu. Dia selalu berusaha membuat mu bahagia. Kau paham? "

"Ch, males." Celetuk Jungkook.

"Astaga.. Kau ini.. " Seokjin menggeleng geleng kepalanya.

"Uhumm.. Kook, ini baju ku bukan? Warna apa?" Tanya Seokjin.

"Orens, ini hoodie. Baju mu kebanyakan kaus lusuh juga Hoodie. Kau tidak punya mantel Hyung? Ku dengar ketika musim dingin, Seoul lebih dingin." Ucap Jungkook.

"Oh,  benar kah? Kalau begitu aku akan membeli baju baru ketika aku sudah mendapat pekerjaan nanti." Ucap Jin.

"Aku punya banyak baju dan mantel Hyung. Buat mu saja ya? Aku akan menjahit tanda agar kau tau warnanya. Agar kau tak kesulitan lagi memilih nya atau memakainya secara acak dan warna warni seperti orang gila." Usul Jungkook.

"Baiklah.. Terimakasih ya?" Ucap Seokjin.

Dia tak berani menolaknya. Karena takut Jungkook marah lebih jauh padanya.

-Fluffy Love-








Seokjin menaiki bus menuju Seoul. Jungkook sudah membooking sebuah apartemen dan membayar uang mukanya. Seokjin menurut saja. Dia hanya ingin Jungkook rela melepasnya. Jadi dia setuju saja.

Seokjin duduk terdiam di dalam bus.

"Hyung.. Aku tinggal ya.. "  Jungkook berpamitan.

Sepertinya bocah itu sudah mulai merelakannya pergi. Seokjin tersenyum lalu mengangguk sebagai balasan. Sebelum benar benar turun dari bus itu. Jungkook sempat memperingati sang supir.

Fluffy Love [NAMJIN]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang