10 🌹 Menolak lupa.

3.5K 391 51
                                    










Brugh!

Namjoon membalik posisi, sekarang Ia yang berada di atas Seokjin dan mengungkungnya.

"T-tuan.. Saya tidak.. Me-menggoda anda sungguh.. " Lirih Seokjin.

"Kalau begitu.. Selamat, aku yang tergoda pada mu. "

"A-AP—hhmmp"






































⚠️WARNING⚠️

MATURE CONTENT

















Apabila di dunia ini ada sesuatu yang manisnya melebihi gula dan madu, maka jawabannya adalah dua buah daging tak bertulang yang bagai kelopak mawar indah berwarna merah. Apalagi kalau bukan,

Bibir Kim Seokjin.

Tak ada hal yang dapat membuat seorang Kim Namjoon sang pembunuh yang dapat membuatnya segila ini. Bahkan tak ada wine mahal semahal apapun yang dapat membuatnya semabuk ini, kecuali kedua belah bibir itu.

Hanya bibir itu..

Hanya bibir itu yang dapat membuat seorang Kim Namjoon begitu mabuk.

Ia tak pernah mencium seseorang sedalam dan senikmat ini. Bahkan dasar laut terdalam tak dapat mewakili betapa dalamnya ciuman ini, buah kuldi yang di makan adam hawa yang konon kata iblis nikmat, kalah nikmat dari rasa manis bibir ini. Anggaplah Namjoon begitu hiperbola mendeskribsikannya.

Tapi untuk sepuluh tahun terakhir ini,

Dia tidak pernah menikmati ciuman. Dia tidak pernah mencium lebih dulu.
Selalu dia yang dicium.

Dulu mungkin dia pernah mencium seseorang lebih dulu. Kepada dia yang telah meninggalkan nya sepuluh tahun yang lalu. Tapi rasanya kali ini berbeda.

Hati yang menghitam dan tak berfungsi sejak sepuluh tahun yang lalu, kini perlahan warna hitam itu seolah memudar. Desir hangat menghampiri Namjoon. Pikiran sudah di penuhi kabut. Ia tak dapat berfikir jernih.

Telinga mendadak tuli oleh bunyi penolakan yang Seokjin lontarkan untuknya. Tubuhnya menerima banyak kekuatan entah dari mana sehingga mampu menahan Seokjin dengan segala perlawanannya.

Ia melepas dasinya, dan mengikatkannya pada kedua tangan Seokjin. Ia melepas ciumannya. Sesaat menatap pria itu.

Indah sekali..

Sangat indah..

Poni pria itu di penuhi peluh. Wajahnya begitu menggoda dengan tatapan kosong dan belah bibir yang meraup oksigen sebanyak mungkin.

"Kau..... Sangat indah.. " Lirih Namjoon rendah tepat di telinga Seokjin. Libido nya benar benar sudah di puncak rasanya. Sedangkan pria itu sudah tak berdaya. Ujung selatannya ngilu. Tubuhnya merasa panas sekarang.

"T-tuan.. Lepashh.. Lepaskan.." Itu bullshitnya, padahal dia ingin lebih. Bukan dia, tapi tubuhnya.

Namjoon mengulum daun telinga itu, mengigitnya pelan. Menggundang desah merdu dari sang lawan main.

Fluffy Love [NAMJIN]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang