Suasana begitu hening. Hening sekali seperti tak ada satupun makhluk hidup berada di tempat tersebut. Hanya suara isakan tangis saja yang sesekali terdengar. Begitu anomali, karena semenit yang lalu suara teriakan terdengar sangat lantang memekakkan telinga dan menyayat hati.
Suara teriakan Hwasa saat meregang nyawa.
Jinyoung masih berusaha menahan rasa sakit, meski ia tau hatinya jauh lebih sakit karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk menyelamatkan Hwasa.
Sehun dan Taeyong terduduk di pinggir kolam. Jisoo masih di posisinya membelakangi mereka semua. Nayeon berjongkok dan menenggelamkan wajahnya di lututnya.
Tubuh Hwasa terapung-apung di atas kolam. Seluruh kulitnya melepuh. Seulgi yang pertama kali mengeluarkan suara setelah teriakan Hwasa berakhir.
"Hwasa! Hwasa kenapa?" tanyanya.
Seulgi datang entah darimana dan dia satu-satunya yang tidak menyaksikan tragedi yang terjadi pada Hwasa.
"Kok lo pada diam aja, ayok kita angkat dari kolam!" ajak Seulgi seraya menghentak-hentakkan kakinya tidak sabar.
Taeyong berdiri dan menarik lengan Seulgi yang mendekati kolam renang.
"Apa sih lo, Tae? Kenapa diam aja semuanya cuma ngeliatin!" bentak Seulgi.
"Kalo lo mau mati juga, silakan."
Kata-kata Taeyong begitu dingin dan menusuk hingga membuat Seulgi terdiam. Seulgi kemudian melihat ke arah kolam renang yang mendadak menjadi tempat paling berbahaya.
Sehun mengusap wajahnya gusar. Ia kemudian berdiri dan menyuruh semua orang menjauh dari area kolam.
"Kita nggak tau cairan apa yang bercampur sama air di kolam renang. Saat ini kita nggak bisa lama-lama di sini," jelas Sehun.
"Jadi kita tinggalin aja Hwasa kayak gitu?" tanya Nayeon getir.
Sehun menghela nafas dengan berat. Ia pun berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis. Bagaimana pun mereka para pria harus tetap tampak kuat dan tegar dalam keadaan seperti ini.
"Gue juga nggak mau, Nay. Nggak tega gue. Tapi kita juga nggak bisa sembrono. Lo liat gimana tangannya Jinyoung. Kita harus ngobati tangan Jinyoung dulu sebelum makin parah," jawab Sehun.
Benar juga. Mereka lupa bahwa tangan Jinyoung juga mengalami luka bakar seperti wajah dan tubuh Hwasa.
"Ya ampun gue lupa!" seru Nayeon. "Ayok kita obati dulu, Nyoung."
Jinyoung sampai tak bisa lagi mengeluarkan suara karena menahan kesakitan yang luar biasa. Ia hanya menurut saja saat Nayeon menuntunnya ke dalam villa.
Nayeon mengambil semangkuk air dingin, handuk, dan antiseptik.
"Gue nggak tau ni ngobatinnya pake apa. Lagian kita nggak ada obat khusus untuk hal-hal kayak gini," kata Nayeon bingung.
"Nggak apa, pake yang ada aja," kata Jinyoung yang sudah keringat dingin menahan rasa sakit.
Nayeon sedang sibuk melakukan apa yang bisa ia lakukan untuk mengobati tangan Jinyoung ketika Taeyong membuka pembicaraan.
"Lo darimana, Gi? Kenapa baru muncul?" tanya Taeyong ingin tau.
Seulgi terhenyak karena pertanyaan Taeyong sebab ia masih merasa syok dengan kematian Hwasa. Jisoo dan Sehun pun ikut menatap Seulgi dengan penasaran.
"Gu-gue tadi ke pinggir danau," jawab Seulgi insecure karena semua mata menatap curiga padanya.
"Ngapain?" tanya Taeyong lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/197727868-288-k451003.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's Next?
Misterio / SuspensoSatu grup karyawan mengambil cuti dan berlibur ke sebuah villa yang jauh dari pemukiman. Tidak ada tetangga, tidak ada sinyal, hanya ada mereka berdelapan. Liburan yang menyenangkan berubah menjadi horor saat satu persatu dari mereka mati secara mis...