Sehun menuruni lereng terburu-buru dengan jantung yang berdegup keras tak karuan. Satu hal yang dipikirkannya saat ini adalah keselamatan Jisoo. Ia ingin memaki dirinya sendiri. Wanita itu berada tepat di depannya namun tetap tak bisa ia lindungi. Rasanya kesal sekali.
Sehun tiba di bawah dan menatap Jisoo dengan panik. Jisoo justru tertawa begitu menemukannya yang terlihat seperti orang kebakaran janggut.
Jisoo tampak baik-baik saja. Ia menepuk kedua tangannya untuk membersihkannya dari tanah yang menempel saat ia terperosok. Namun lututnya tampak memar, sepertinya terbentur sesuatu.
"Aman, Hun. Tapi kayaknya nggak bisa jalan nih, gue," kata Jisoo yang paham kekhawatiran Sehun.
"Sini gue gendong!"
Jisoo naik ke punggung Sehun dan mereka pun kembali ke villa.
"Lo nemuin apa?" tanya Sehun.
"Buah berry. Ada banyak banget tadi!" seru Jisoo senang. "Lo nemu apa?"
"Jamur-jamuran. Gue nggak terlalu tau sih, mana yang bisa dimakan mana yang nggak. Gue ambil aja tadi. Barangkali lo atau Jinyoung tau," jawab Sehun.
"Jinyoung kemana, ya?" tanya Jisoo seraya melihat sekeliling.
"Masih nyari sesuatu mungkin," jawab Sehun seadanya.
"Hm, ya udah!" Jisoo menyandarkan kepala di bahu Sehun, membuat wajah pria itu memanas.
"Capek? Atau ada yang sakit?" tanya Sehun. Ia bisa merasakan Jisoo menggelengkan kepalanya.
"Pengen aja."
Jantung Sehun kembali berdegup cepat. Aneh, karena biasanya ia tidak pernah seperti ini saat di dekat Jisoo. Tampaknya kebersamaan mereka selama di sini membuat Sehun menumbuhkan perasaannya. Dan jujur saja, ia merasa sangat senang karena Jisoo begitu bergantung padanya.
"Sebenarnya ada yang pengen gue omongin," gumam Sehun pelan.
Meski begitu, Jisoo tetap bisa menangkap maksud Sehun yang terdengar ragu-ragu.
"Ada masalah, Hun?"
Kali ini giliran Sehun yang menggeleng.
"Gue..." Sehun menggantung kalimatnya. Ia bingung harus mulai darimana. Tapi momen ini sangat cocok dan ia tidak yakin akan ada kesempatan seperti ini lagi atau tidak di lain waktu. "...kayaknya suka sama lo, Jis."
Segera setelah itu Sehun mengatupkan bibirnya. Ia menunggu respon Jisoo dengan cemas karena Jisoo hanya diam saja setelah mendengar pengakuannya. Suasana menjadi canggung, atau setidaknya seperti itulah yang dirasakan Sehun. Karena ia tidak bisa melihat bagaimana ekspresi Jisoo yang berada di punggungnya.
"Beneran?" tanya Jisoo pelan.
Sehun tersenyum. "Iya, bener."
Kalimat Jisoo selanjutnya, membuat senyum Sehun semakin mengembang di wajahnya.
"I think just being friends is not enough for us."
...
Jinyoung adalah orang yang pertama tiba di villa. Tak lama setelah memasuki hutan, ia melihat seekor kelinci melintas di depannya. Ia kemudian berinisiatif untuk menangkap kelinci tersebut dan berhasil. Itu sebabnya dia tidak menghabiskan banyak waktu di sana.
"Sehun? Jisoo?" panggilnya dari pintu depan.
Tidak ada jawaban.
Jinyoung kemudian masuk dan meletakkan kelinci yang sudah mati terkena lemparan batu di wastafel dapur. Ia meletakkan tasnya di lantai dan mulai membersihkan kelinci tersebut. Ia tidak bisa memasak, maka dari itu dia akan menunggu Jisoo kembali untuk mengolah daging kelinci itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Who's Next?
Mistério / SuspenseSatu grup karyawan mengambil cuti dan berlibur ke sebuah villa yang jauh dari pemukiman. Tidak ada tetangga, tidak ada sinyal, hanya ada mereka berdelapan. Liburan yang menyenangkan berubah menjadi horor saat satu persatu dari mereka mati secara mis...