"Hos hos, akhirnya kita sudah keluar dari hutan." Ucap Asthena dengan sangat bersyukur.
"Tapi aku masih memiliki satu pertanyaan yang masih terngiang di kepalaku." Eric menimpal dengan nada yang penuh pertimbangan.
"Apa pertanyaanmu? Coba katakan." Pinta Asthena.
"Kita tau, kita sudah melakukan perjalanan cukup jauh tapi aku belum mengerti apa tujuan utama kita, berkelahi dengan monster, bertemu orang-orang yang aneh, bertempur dengan prajurit yang hampir membuat kita kehilangan nyawa, itu sangat membahayakan dan sampai sekarang aku belum mengerti apa tujuan kita sebenarnya melakukan semua ini." Jelas Eric Panjang × Lebar.
"Sepertinya aku tau jawaban dari pertanyaanmu, aku akan menjelaskan apa tujuan kita melakukan semua ini, dan menurutku ini adalah petualangan yang sangatlah unik." Tukas Asthena dengan bangganya.
"Are you sure?" Tanya Kyle dengan tatapan yang bingung.
"Apa gunanya menyembunyikan ini semua?" Tanya balik Asthena membuat Kyle bungkam.
"Akan ku jelaskan, begini tujuan kita kemari adalah mempersatukan dunia, karena kita adalah 6 anak pilihan yang mencari senjata legendaris yang cocok dengan kepribadian kita masing-masing. Kita mengumpulkan crystal-stone, yeah itu adalah tujuan kita. Mungkin penjelasan ini kurang, tapi suatu saat kalian akan mengerti, aku yakin itu." Jelas Asthena.
"Ta..pi kenapa kita yang harus melakukan semua ini?" Tanya Eric kembali.
"Seperti kau, terkadang aku juga menanyakan hak seperti itu, kenapa harus kita? Tapi setelah mempertimbangkannya ini memang sudah menjadi takdir kita, aku yakin dibalik ini semua akan ada balasan yang tak pernah terlintas di pikiran kita. Lagi pula kau tau, aku dan Kyle sudah mendapatkan Cristal-Stone sekarang, giliran kalian aku mohon." Ujar asthena dan memasang wajah memelasnya.
"Memangnya kenapa?" Tanya Evan.
"Crystal-stone yang kami gunakan sangat membantu dalam perjalanan kita, jadi sangat memudahkan kita dalam melakukan perjalanan ini." Jawabnya.
Asthena menjelaskan semuanya dalam perjalanan kali ini tanpa secuilpun kebohongan, sesi tanya jawab mereka terbilang cukup lama yang membuat Evan dan Eric mengerti tujuan hidupnya serta mereka berjanji untuk membuat dunia ini damai dan tentram kembali.
Setelah berjalan cukup jauh dan lama, mereka melihat sebuah daerah yang mereka yakini itu adalah Gress.
"Ahh, akhirnya kita sudah sampai." Syukur Kyle sambil meregangkan ototnya.
"Kalian tau, kita harus berterima kasih kepada shield yang sudah membantu kita sepanjang perjalanan yang telah kita lewati." Ucap Asthena.
"Thena benar, walaupun aku tidak bisa melihatmu aku sangat berterimakasih." Ucap Eric membenarkan.
"Sebenarnya siapa sih yang akan kita temui disini?" Tanya Kyle kepada Reff.
"Kau tau pemimpin Gress? Dialah yang akan kau temui, namanya adalah Spike." Ucap Reff membisik ke Kyle.
"Whoa, kita akan bertemu Spike, ia adalah pemimpin daerah di sini." Tutur Kyle kepada saudaranya.
"Apakah Reff yang memberitahumu?" Tanya Asthena.
"Yah, aku mencoba bertanya kepada Reff dan dia menjawabnya, hehe." Kata Kyle sembari terkekeh.
"Wah baguslah, kau sudah akrab dengan Reff ternyata." Gurau Asthena.
"Mungkin bisa dikatakan seperti itu." Ucap Kyle.
"Hippo, Jape, lalalalaaa , Hippo, Jape. Kita akan bertemu raja ye..ye ..ye." Senandung lagu duet Jape dan Hippo yang kegirangan akan bertemu Raja Spike.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Six Crystal (Tahap Revisi)
Fantasy"Asthena, aku tahu aku seharusnya tak memiliki perasaan ini kepadamu-tapi perasaan ini tak bisa hilang walaupun kucoba untuk membuangnya jauh-jauh." Eric menggenggam lengan Asthena yang hendak meninggalkan Eric. "Maaf." Asthena melepaskan cengkraman...