"Lompat, Asthena! Lompat! Aku akan menangkapmu!" Asthena melompat bersamaan dengan patahnya ranting itu.
Asthena melompat dengan melupakan seluruh ketakutannya. Ia pun berhasil menggenggam tangan Eric. Kyle, Eric, dan Evan langsung membantu Asthena naik.
"Thena, kukira kau akan mati." Kata Eric sambil memeluk erat Asthena.
Eric terus mempererat pelukan mereka mengingat kejadian haru yang baru saja terjadi. Pelukan itu berakhir setelah Asthena mendorong pelan tubuh tegap Eric.
"Kak, sudahlah. Aku baik baik saja." Kata Asthena tersenyum pucat.
"Kau seharusnya mendengarkanku untuk tetap berhati-hati." Kata Eric.
"Oh iya, kau tau? Kau nyaris membuat Eric terkejut pingsan." Gurau Evan untuk mempermalukan Eric.
"Apaan sih." Sekilas terlihat senyum kecil di bibir Eric.
"Kalau kau sudah baikan, ayo kita lanjutkan perjalanan ini." Tutur Kyle pada Asthena.
Tiba-tiba,
KkkrrkkkSuara perut Hippo terdengar kembali.
"Hehehe, aku lapar." Ujar Hippo terkekeh.
"Kau adalah monster yang punya nafsu makan yang besar juga yaa.." Kata Eric menepuk jidat Hippo.
"Bagaimana kalau kita makan saja dulu." Usul Kyle.
Sementara Asthena, Evan, dan Hippo duduk menunggu, Kyle dan Eric berkeliling mencari makanan. Tak lama kemudian, Kyle dan Eric pun kembali dengan membawa makanan yang cukup untuk mereka semua. Setelah makan, mereka kembali berbincang-bincang.
"Hmm, kalian sebenarnya mau kemana?" Tanya Hippo penasaran.
"Kami ingin ke kerajaan Sttovill dan berbicara dengan pemimpin disana." Jawab Evan.
Hippo terlihat sedang berpikir. Beberapa menit kemudian, ia kembali dengan ekspresi awalnya tadi.
"Baiklah, aku akan membantu kalian sampai kalian tiba disana. Lagian, aku akan terus bersama Eric untuk melihat perkembangan dari kisah cinta Eric dan Ast--" Belum sampai perkataan Hippo, Eric yang malu langsung saja membungkam mulutnya.
"Cinta siapa???" Tanya Asthena polos.
"Hehehe, tidak apa-apa." Jawab Eric canggung.
"Dasar Eric, budak cinta!" Ledek Evan.
"Sudah, berhenti!" Kata Kyle muak.
Tiba-tiba suara gemuruh terdengar. Sebuah kabut aneh menutupi pengelihatan mereka berempat. Terdengar teriakan tolong salahseorang dari mereka. Asthena diculik oleh beberapa prajurit. Wajah mereka tak terlalu terlihat, namun Kyle yakin mereka menggunakan baju berzirah dengan warna emas kecoklatan.
"Bertahanlah, Thena!" Teriak Eric.
"Sialan! Awas saja kalau terjadi sesuatu pada Asthena. Aku sudah berjanji agar melindungi kalian semua. Evan, apa yang bisa kita lakukan sekarang?" Kyle menjadi semakin pusing dengan masalah yang terus bermunculan.
"Sepertinya, aku tahu kemana Asthena dibawa." Kata Evan serius.
"Dimana itu?" Tanya Kyle putus asa.
"Kerajaan, tempat dimana mereka semua berkumpul." Kata Evan.
"Tunggu, maksudmu di kerajaan Sttovill? Apa kau yakin?" Tanya Eric kembali memastikan.
"Aku juga tidak tahu, tapi hanya itu satu-satunya tempat yang bisa kupikirkan sekarang." Ujar Evan.
"Tapi atas dasar apa kau memikirkan tempat itu?" Tanya Kyle.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Six Crystal (Tahap Revisi)
Fantasía"Asthena, aku tahu aku seharusnya tak memiliki perasaan ini kepadamu-tapi perasaan ini tak bisa hilang walaupun kucoba untuk membuangnya jauh-jauh." Eric menggenggam lengan Asthena yang hendak meninggalkan Eric. "Maaf." Asthena melepaskan cengkraman...