Kicauan burung dan teriknya matahari pagi tak menghentikan niat pemuda yg baru saja keluar dari rumah sakit. Seokjin berjalan menyusuri jalan perumahan yg masih sepi mengingatkan waktu masih menunjukan pukul 05:30. Ia berlari kecil menggunakan celana training dan hoodie hitamnya, tak lupa earphone yg bertengger di kedua telinganya.'Hufff' hela nafas Seokjin.
Seokjin masih terlihat pucat, peluh menetes dari kepala ke dagunya. Ia memutuskan untuk istirahat di sebuah bangku di taman komplek.
Matanya menangkap sosok anak lelaki yg sedang menangis.. jin berjalan mendekati anak lelaki itu
"Gwaenchana?" tanyanya sambil berlutut mensejajarkan tubuhnya dengan anak kecil itu,, anak itu menatap Jin takut.
"Tenanglah, hyung tidak akan menyakitimu" ucap Jin lembut sambil membelai surai anak kecil itu. Sang anak menghentikan tangisnya dan memeluk Jin erat.
Jin tersenyum "Siapa namamu?" ucapnya.
"Changbin" ucap anak itu singkat.
"Ceritakan pada hyung kenapa kau menangis?" tanya Jin. Anak itu menunduk.
"Mereka mengambil lolipop ku hyung" ucap Changbin sambil menunjuk segerombolan anak2 yang sedang tertawa ,, Jin tersenyum "Ayo ikut hyung.. Jin hyung akan membelikan semua yg kau mau" ucap Jin.
Changbin menatap Jin berbinar..
"Sungguh hyung? Oh... Namamu Jin aku akan memanggilmu Jin hyung" ucap Changbin.. Jin terkekeh mendengarnya."Binnie.. Maukah kau menjadi dongsaengku?" tanya Jin.
Changbin menatap Jin bingung.
"Memangnya Jin hyung tidak punya adik? Dengan siapa hyung tinggal? Apa hyung kesepian?" tanya anak itu bertubi-tubi."Hyung bingung menjawabnya,, hyung punya adik laki-laki kau harus memanggilnya Taehyung Hyung" ucap Jin.
"Dimana dia hyung, Binnie ingin bertemu dengan Tae Hyung" ucap anak itu.
"Tidak bisa,, dia membenci hyung, mungkin dia akan membencimu juga karena kau bersama hyung"ucap Jin lirih, tak terasa seteres air mata jatuh dari matanya.
"hyung pasti sangat menyayanginya.. Uljima hyung,, hyung sekarang sudah punya Binnie hehe" ucap anak itu menghapus air mata Jin dan terkekeh.
Tiba-tiba..
"Hyung hidungmu.. " ucap anak itu.
Jin menyeka hidungnya dan ternyata 'Darah' . Jin dengan cepat menyeka darah itu dengan tisue yg sudah dia persiapkan ,, kepalanya berdenyut sakit membuatnya sedikit limbung. Ia memejamkan matanya.
"Jin hyung gwaenchana?" tanya Changbin. Jin membuka matanya perlahan dan terseyum.
"Nan gwaenchana Binnie.. Kajja kita beli sesuatu untukmu" ucap Jin sambil menggandeng Changbin.
"Tunggu hyung,, kau sakit ?" ucap Changbin. Jin lalu teringat,, ia membuka botol obat yg ia ambil dari saku hoodienya dan menelan pill itu serta meminum air yg ia bawa.
"Sudah.. Hyung tidak apa-apa" ucap Jin,, Changbin tersenyum dan menggandeng tangan Jin dengan riang,,
Tanpa mereka sadari seorang pemuda tampan mengamati mereka dari kejauhan,, setetes air mata turun .
"Hyung.. Mianhae" ucapnya pelan
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Everything (Taejin) ✔️
RandomBrothership Just read this story and enjoy >_<