Eighteen :)

1.5K 131 36
                                    

     
        

           Seorang pemuda berjalan memasuki sebuah mansion bersama seorang pemuda lainnya. Mereka berjalan beriringan hingga pintu masuk mansion itu dan menekan bell di dekat pintu.

"H-hyung?!" teriak pemuda yg baru saja membuka pintu, ia memeluk Seokjin erat, hingga ia mengeluarkan air matanya.

"Hyung gwaenchana? Aku takut terjadi sesuatu padamu" ucap Taehyung sambil menelisik tubuh Seokjin yg mungkin saja terluka hingga pandangannya jatuh ke sosok pemuda lain di samping Seokjin.

"Tae.." panggil Seokjin lirih yg mengerti arti tatapan Taehyung yg ditujukan untuk Soobin pemuda yg datang bersama Seokjin. Seokjin menggeleng perlahan. Taehyung yg melihat itu membiarkan Soobin memasuki rumahnya.

Mereka bertiga duduk di sofa ruang tengah,,

"Hyung,, apa yg terjadi? Kau pergi dari rumah sakit tanpa ijin siapapun" tanya Taehyung.

Seokjin mengusap kepala Taehyung, "Aku pergi menemui seseorang bersama Soobin, aku yg menyuruhnya" ucap Seokjin mengantisipasi bila
Taehyung langsung meluapkan emosinya ke Soobin.

Soobin langsung bangkit berdiri membuat atensi kedua orang itu tertuju padanya.

"Hyung dan eum.. Tae.. Aku pamit dulu kasihan hyungku dirumah sendirian ia sedang sakit" ucap Seobin gugup. Seokjin tersenyum

"Baiklah hati-hati" ucap Seokjin.

***

Matahari terbenam,  cahayanya berubah menjadi petang. Tak dihiraukan oleh seorang pria tampan yg nampak acak2 an dengan baju yg dikenakan seperti setelan kemeja yg masih sama seperti yg ia kenakan kemarin. Pemuda itu duduk di pinggiran meja melipat kedua tangannya dan memandang ke arah whiteboard yg dipenuhi tempelan2 kertas dan foto seseorang. Perhatiannya teralihkan saat ada seseorang memasuki ruangannya.

"Hyung.. Astaga!" ucapnya.

"Wae??"

"Apa kau yg meminum semua ini hyung" ucap Soobin yg melihat beberapa botol wine yg ada di atas meja kerja hyungnya. Sedangkan seseorang yg ia panggil hyung menoleh dan menyunggingkan senyumnya.

"Hyung hentikan ini semua.. Kau masih belum mengerti apa maksud dari yg kukatakan kemarin?" tanya Soobin sembari menatap wajah hyungnya.

"Aku bahkan lebih tahu semua tentang Seokjin sebelum kau memberitahuku.. Cukup diam dan jangan ikut campur" ucap Yohan sambil menatap sinis adiknya. Kemudian ia memajukan langkahnya mengambil spidol dan menyoret beberapa tulisan di whiteboard itu.

Soobin menatap sang kakak tak percaya.. Ia bahkan sangat ngilu melihat kakaknya sampai harus membuat strategi untuk mencelakai Seokjin.

"Sampai kapanpun kau tak kan bisa melukai Seokjin hyung.. Karena banyak orang yg akan melindunginya termasuk aku. " ucap Soobin yg membuat Yohan menoleh cepat kearahnya.

"KAU ADIKKU!!!!! JANGAN MENGKHIANATIKU SOOBIN!!!" Teriak Yohan yg dibls tatapan tajam dari Yohan.

"Yohan hyungku adalah orang yg baik, bukan sepertimu" ucap Soobin yg langsung pergi dari sana meninggalkan kakaknya.

***

Seokjin menatap langit malam di sebuah taman kota, tempat itu masih ramai walaupun waktu sudah menunjukkan pukul 20:30. Seokjin terduduk sendiri dan sesekali menatapi kerumunan orang-orang yg berlalu lalang di hadapannya.

"Seokjin hyung" panggil seseorang.

Seokjin tersenyum dan menggeser tubuhnya sedikit kesamping agar orang itu bisa duduk.

You're My Everything (Taejin) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang