Chapter 13

4.2K 455 37
                                    

Please enjoy yorobuuummm~ hehe
















Habis video call-an sama istrinya, Seulgi langsung keluar dari kamar. Dia ke ruang tv terus nyalain PS setelah itu ke dapur mau ngambil Pringles di kulkas. Sambil jalan dia mainin hpnya nyoba ngecek timeline twitter tapi nggak ada apa-apa dan akhirnya beralih ke Instagram.

Langkahnya berhenti saat liat di story bar dia ada stories seseorang dengan lingkaran hijau. Ragu-ragu dia buka storiesnya dan dalam hitungan detik Seulgi langsung lari ke kamar. Dia pakai hoodienya, ambil kunci mobil, terus langsung tancap gas penuh.

Perjalanan yang harusnya ditempuh selama 45 menit dipangkas Seulgi jadi cuma 15 menit. Selama dijalan udah nggak kehitung berapa kali dia diklaksonin orang-orang yang hampir kesempret mobilnya. Seulgi sendiri nggak peduli sama hal itu.

Sampai di tempat yang dia tuju, Seulgi langsung turun dari mobil dan bunyiin bel rumah seseorang kayak orang kesetanan.

“Seulgi?” tanya Joy bingung karena kedatangan Seulgi yang tiba-tiba itu.

Nggak bales apa-apa, Seulgi langsung masuk ke dalam rumah cewek itu. Matanya tertuju sama botol-botol minuman keras, kotak rokok dan korek gas yang udah ada di meja kopi.

Iya.. yang dia liat di IG story Joy adalah barang-barang itu. Sebagai orang yang punya banyak pengalaman sama yang kayak gituan, Seulgi nggak bisa diem aja. Makanya dia langsung buru-buru nyamperin mantannya itu sebelum terlambat.

Seulgi pun ambil itu semua. Dia masukin rokoknya ke kantung hoodie sedangkan empat botol besar minuman keras beda merk itu dia pegang di tangannya. Belum sempet Seulgi ngelangkah, dia lebih dulu dihadang Joy.

“Seulgi kamu mau ngapain?” tanya Joy keliatan agak panik.

“Mau aku buang semuanya” tegas Seulgi.

“Jangan Seul.. aku mau minum itu.”

“Kamu gila?!” bentak Seulgi. “Sekuat apa kamu sama alkohol, hah?!! Kamu minum ini semua dalam satu malam besok masih bisa hidup itu keajaiban”

Tiba-tiba tubuh Joy luruh ke lantai. Dia megangin celana Seulgi terus nangis. “Seulgi please.. aku butuh.. aku butuh itu.. tolong Seulgi..”

Ngeliat perilaku Joy yang nggak biasa itu, Seulgi jadi melunak. Dia ikutan turunin tubuhnya dan natap mantannya itu.

“Kamu kenapa?” tanyanya lembut. Joy nggak jawab, tapi cengkramannya di celana Seulgi makin kuat.

Seulgi yang nggak tega sama kondisi Joy saat ini langsung naruh botol-botol di tangannya ke lantai. Dia pegang kedua bahu cewek itu dan sejajarin wajah mereka.

“Aku akan temenin kamu. Aku akan dengerin cerita kamu. Aku akan terus di sini sampai kamu tenang tapi jangan sentuh botol-botol ini ya.” Ujar Seulgi.

Joy natap Seulgi, mukanya basah karena air mata. “Please satu aja, Seul”

Seulgi ngehela nafas pasrah, nggak bisa nolak permintaan Joy. Dia ngeliatin setiap botol yang udah dibeli cewek tinggi itu. Kalo aja Seulgi nggak kenal sama Joy mungkin dia udah mikir cewek itu pemabuk berat soalnya setiap botol yang dia beli kadar alkoholnya di atas 50 persen semua, bahkan ada yang 90 persen. Gila.

Dari semua yang ada, akhirnya Seulgi milih satu yang paling ringan.

“Ini aja.. kadar alkoholnya paling rendah. Tapi kamu nggak boleh habisin semuanya.” Kata Seulgi sambil ngasih satu botol kaca dengan cairan warna hijau di dalemnya. Dia ambil sisa botol yang lain terus berdiri lagi.

“Tunggu aku. Jangan minum itu sebelum aku balik lagi, oke?”

Joy ngangguk pelan sambil meluk botol yang dikasih mantannya itu.

I Still Want You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang