Please enjoy yorobuuummmmmm~
Joohyun buka matanya perlahan dan ngerjapin matanya beberapa kali untuk nyesuai-in pandangannya dengan pencahayaan ruangan yang redup. Joohyun terbangun dengan perasaan tenang, nyaman dan hangat. Kepalanya masih bersandar di dada Seulgi. Perlahan dia ngangkat kepalanya, dan bertemu pandang dengan tatapan hangat penuh cinta dari suaminya itu.
"Hai" ucap Seulgi pelan sambil senyum, dia selipin beberapa helai rambut istrinya ke belakang telinga sebelum ngecup keningnya Joohyun. Sejak semalam matanya belum mau terpejam karena dia masih mau nikmatin momen dimana akhirnya istrinya itu tidur di pelukannya lagi. Dan Seulgi juga nggak mau ngelewatin wajah damai istrinya yang tidur nyaman di pelukannya.
"Hai.." Joohyun jawab dengan suara serak, pipinya merah karena ingatan tentang semalam muncul di kepalanya dan dia baru sadar kalau dia masih dipelukan sang suami. Dalam hati dia berterima kasih karena cahaya lampunya nggak begitu terang jadi dia bisa nyembunyiin semburat merah di wajahya.
Ragu-ragu, dia ngejauh dari pelukan Seulgi. Joohyun baringin tubuhnya sambil natap langit-langit kamar. Dia tarik selimut lebih tinggi untuk nutupin tubuh polosnya, dadanya pun berdetak cepat.
Ada keheningan di antara mereka dan Seulgi mutusin untuk miringin tubuhnya, ngehadap Joohyun yang masih diposisinya. Nggak lama, Joohyun juga ikut miringin tubuhnya untuk ngehadap Seulgi, meski dia mastiin dulu sebelumnya kalau ada jarak di antara mereka.
"Gimana keadaan kamu?" tanya Seulgi khawatir sambil ngelus wajah Joohyun dengan hati-hati.
"Baik.." jawab Joohyun pelan.
"Si Adek... nggak apa-apa kan?"
Joohyun mendengus geli terus gelengin kepalanya. Seulgi pun hela nafas lega. Dia takut efek dari perbuatan mereka semalam bisa berdampak buruk buat anaknya di perut Joohyun.
Mereka diam lagi tapi nggak ngelepasin pandangan satu sama lain. Seulgi masih ngebelai pipi Joohyun, ngebuat istrinya itu perlahan-lahan mulai mejamin matanya.
"Kamu nyesal dengan apa yang kita lakuin semalam nggak, Hyun?" bisik Seulgi.
Mata Joohyun seketika terbuka dan langsung bertemu dengan pandangan penuh ketakutan juga putus asanya Seulgi saat nunggu jawabannya. Dia lanjut gerakin ibu jarinya di pipi Joohyun, natap dalam matanya dan berusaha nahan diri untuk nggak meluk istrinya lagi.
Ada keheningan panjang di antara mereka karena Joohyun terlihat ragu untuk ngejawab dia. Joohyun mau bilang kalau dia nyesel -demi egonya- dan ngaku kalau dia cuma lagi kebawa emosi dan hormon ibu hamilnya, tapi dia nggak bisa.
Nggak bisa karena dia emang nggak nyesal udah ngelakuin itu.
"Nggak.." akhirnya Joohyun ngejawab meski berbisik nahan malu, ngebuat Seulgi membeku untuk beberapa saat.
Dia terkejut, karena jujur, dia udah ngebayangin dan ngira kalau Joohyun akan marah besar, makin ngebenci dia dan pergi ninggalin dia. Tapi jawaban Joohyun tadi benar-benar di luar dugaannya.
"Nggak?..." gumamnya, bingung dan terkejut jadi satu.
"Aku kangen kamu, Seulgi." ujar Joohyun lembut sambil ngelus rambut suaminya yang udah mulai panjang juga barantakan nggak beraturan. Setelah itu dia ngusap pipi Seulgi dengan lembut. "Tapi aku masih sakit.. hati aku masih sakit.." tambahnya, natap dalam mata monolid suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Still Want You ✔
Romance❗GenBen ❗ ❗Non-Baku ❗ ❗Contain Harshwords ❗ First Publish: Juli 2019 Re-Publish : Juli 2022