Chapter 16

4.9K 559 88
                                    

Please enjoy yorobuuummmmm~

:)




















Sejak kejadian malam itu, Seulgi nggak ngomong-ngomong sama Joohyun. Kehitung udah tiga hari dia ngejauhin si Kelinci. Dia berangkat kerja pas istrinya masih tidur, pulang pun selalu larut. Setiap ada kesempatan untuk mereka berdua ngobrol, Seulgi bakal pura-pura sibuk ngerjain tugas kantor yang dia bawa pulang.

Joohyun juga udah nyoba untuk nanya sama Minju dan Hyewon tentang Seulgi dan jawaban mereka sama, ‘nggak tau’. Satu-satunya jawaban yang dia dapet cuma perihal luka-luka di wajah suaminya, itu juga nggak jelas, kalo kata Hyewon,

"Dia berantem sama orang tapi nggak tau siapa, gara-garanya salah paham doang tapi gue juga nggak tau salah paham tentang apa, Kak. Seulginya nggak cerita banyak."

Udah. Nggak ada penjelasan lebih detail lagi dan Joohyun pasrah aja.

Dan sesuai prediksi Seulgi, Minju beneran ngediemin dia. Hyewon masih mau ngobrol dikit-dikit tapi nggak lebih seputar kerjaan. Dan hal yang nggak Seulgi duga adalah Joy yang nggak masuk-masuk kerja. Kupingnya selalu panjang setiap ngedenger ada rekannya yang ngomongin mantannya itu, berharap dia bisa tau keadaan Joy setelah malam itu. Tapi dia nggak dapet infromasi apa-apa, perasaan bersalahnya jadi makin besar.

Karena khawatir Seulgi mutusin untuk ke rumah Joy tapi rumahnya sepi, mobil cewek itu juga nggak ada. Sempet kepikiran untuk nyamperin ke rumah ayahnya, tapi Seulgi nahan diri. Dia nggak mau bikin Joohyun makin curiga sama dia. Tiga hari ini aja dia bingung banget mau ngejelasin apa ke istrinya itu. Dari luka-luka di wajahya, rokok-rokok sama kaleng minuman alkohol yang nggak seharusnya ada di rumah mereka dan dia yang tiba-tiba ngediemin Joohyun. Seulgi belum bisa mikirin alasannya.

Sampai hari yang Seulgi harap bisa di skip pun tiba, Hari Minggu. Hari dimana Seulgi sama Joohyun biasa gunain buat ngobrol-ngobrol santai kalo nggak ada kegiatan di luar. Hari dimana mereka akan ngabisin waktu berduaan aja di rumah. Tapi untuk pertama kalinya, hari Minggu ini kerasa beda, karena dari bangun tidur sampai mereka sarapan, Seulgi nggak buka suara sama sekali ke istrinya.

“Seulgi..”

Seulgi cuma ngegumam pelan sebagai jawaban. Dia nggak ngalihin pandanganya dari piring nasinya.

“Kita belum belanja bulanan.” Kata Joohyun. Dia ngeliat suaminya yang diem sebentar sebelum nyuap makanan lagi ke mulutnya.

“Yaudah nanti kamu belanja ya, bawa aja kartu kredit aku.” Jawab Seulgi datar, nggak kayak biasanya yang selalu antusias sama jadwal belanja bulanan mereka.

“Kamu nggak ikut?”

“Aku mau ke rumah Moonbyul. Kamu mau pakai mobil?” akhirnya Seulgi ngasih tatapannya ke Joohyun, tapi sebentar doang, abis itu dia nunduk lagi, bikin Joohyun mau nangis karena dia nggak pernah diperlakuin kayak gini sama si Beruang sebelumnya. Tapi dia tahan. Dia ngegeleng pelan sambil senyum kecil meski cowok di depannya itu nggak liat.

“Aku naik taksi aja.”

******


“Hubungan lo sama Solar gimana?” tanya Seulgi. Dia berdiri nyandar di body mobil punya Moonbyul, ngeliatin temennya yang lagi ngotak ngatik kendaraan roda empatnya itu.

“Tenang-tenang aja. Kenapa?” Moonbyul nanya balik. Masih fokus sama mobilnya.

“Nggak apa-apa. Terus masalah sama si YooA udah kelar?”

“Udah. Kena dia sama istri gue.”

Seulgi naikin satu alisnya.

“Kok bisa?”

I Still Want You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang