Please enjoy yorobuuuummmmm~
Sejak acara nangis-nangisan malam itu, hubungan Seulgi sama Joohyun nggak ada yang berubah.
Seulgi masih berusaha untuk dapetin hati istrinya lagi, sedangkan Joohyun masih pertahanin sakit hatinya. Mungkin yang berubah hanya sikap Joohyun yang nggak diem aja kalau diajak ngobrol sama suaminya itu, yaaa meski jawabnya tetep singkat-singkat.
Kayak sekarang ini, mereka lagi belanja di supermarket karena persediaan bahan makanan di dapur udah menipis. Seulgi di belakang istrinya dorong-dorong troli sambil ngocehin apa aja yang bisa diocehin, dan tanggapan Joohyun paling cuma sebatas 'hmm', 'iya', 'masa', 'nggak tau', 'oh' dan yang paling panjang mungkin cuma 'ambilin yang itu dong, aku nggak sampe'.
Ya... biar gitu juga Seulgi udah seneng banget karena nggak dikacangin lagi.
"Hyun, aku ke toilet sebentar ya." Ijin Seulgi.
"Yaudah."
"Kamu kalau udah selesai belanjanya tunggu aku di depan kasir aja ya."
"Iya"
Abis itu Seulgi langsung nge-sprint. Udah kebelet banget kayaknya sampai nggak liat kalau istrinya lagi berusaha keras untuk nahan ketawa karena kelakuannya.
Joohyun pun lanjut belanja. Dia masuk ke bagian makanan ringan, matanya nelusurin deretan cemilan di rak-rak panjang juga tinggi di kiri kanannya. Dia gelengin kepala karena matanya nggak lepas ngeliat ke arah kaleng-kaleng Pringles yang berjajar rapi di sana.
Beneran deh, calon bayinya ini Seulgi banget, nggak tahan kalo ngeliat Pringles, masa mau dicekokin mecin sejak di kandungan kayak bapaknya.
Baru aja Joohyun siap-siap mau pergi, seseorang dengan troli penuh belanjaan ngehadang jalannya. Orang itu ngambil dua tube Pringles yang dari tadi udah ngegoda si kelinci, minta untuk dibeli. Dia merhatiin orang itu dan sedikit terkejut saat arah pandangannya jatuh ke wajah orang itu.
"Kamu... istrinya Dokter Seungwan, kan?" tanya Joohyun tanpa basa-basi.
Orang itu langsung noleh ke arah Joohyun. Dia ngerutin dahinya sebentar terus ngasih senyum simpulnya.
"Sayangnya, iya. Aku masih istrinya Seungwan." Jawabnya datar, yang ternyata memang bener Joy.
"Aku.."
"Joohyun kan? Aku tau kamu" potong Joy. "Aku ada di rumah sakit saat suami kamu mukulin pengusaha itu. What a show." Lanjutya dengan nada sarkastis. Joohyun ngeringis pelan, agak malu karena diingat gara-gara hal itu.
"Kamu sendirian? Nggak sama Seungwan?" si Kelinci berusaha ngalihin topik.
"Aku terbiasa kemana-mana sendiri, jadi aku nggak akan mau pergi sama dia hanya untuk belanja barang-barang kecil kayak gini."
Joohyun otomatis ngeliatin troli cewek tinggi di depannya itu. Bagi Joohyun itu bukan belanja kecil. Penuhnya hampir sama kayak troli dia. Makanya biarpun lagi marah, Joohyun nggak nolak waktu Seulgi minta ikut karena dia sadar nggak akan mungkin bisa bawa belanjaannya sendirian nanti. Tapi istrinya Seungwan itu dengan santainya bilang nggak butuh suaminya. Wow hebat, pikir Joohyun.
"Kamu sendiri nggak sama suami kamu? Ngeliat dia begitu beringas mukulin cowok itu, rasanya agak nggak mungkin kalau dia ngebiarinin kamu pergi belanja sebanyak ini sendirian." Sindir Joy lagi. Matanya berusaha nyari sosok cowok bermata monolid itu, tapi nihil. Cuma ada Joohyun di hadapannya sejak tadi.
"Aku sama dia, tapi dia lagi ke toilet." Jawab Joohyun. Joy pun ngangguk paham.
Mereka diam sejenak. Ada bagian dari diri Joy yang nyuruh dia untuk pergi karena nggak mau liat Seulgi mesra-mesraan sama istrinya nanti. Tapi bagian dari dirinya yang lain nyuruh untuk tetap tinggal karena dia kangen sama si Beruang. Meski cuma sebatas ngeliat doang, itu udah cukup buat dia. Karena sejak Seulgi datang ke rumahnya waktu itu, mereka nggak ketemu-ketemu lagi atau berhubungan lewat telepon maupun chat. Dia kangen banget sama mantannya yang sekarang cuma bisa dia anggap sebagai kakak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Still Want You ✔
Romance❗GenBen ❗ ❗Non-Baku ❗ ❗Contain Harshwords ❗ First Publish: Juli 2019 Re-Publish : Juli 2022