Kaulah teman terbaikku
Mungkin bisa lebih mengenalku di banding keluargaku
Saat aku berekspresi lain untuk mengatakannya•••
"Mau menjadi temanku?"
Taehyung terperangah. Ia tidak pernah membayangkan kalau gadis di sampingnya akan mengajaknya berteman.
"Mau ga?" Merasa tidak mendapat balasan dari Taehyung, Yerin mengulangi tawarannya. Taehyung melirik ke arah tangan Yerin yang terulur ke arahnya. Ia ragu untuk membalas uluran tangan Yerin atau tidak.
"Lama!" Hardik Yerin. Saking gemasnya karena Taehyung tidak menyambut uluran tangannya, Yerin menghampiri tangan kanan Taehyung dan mengamitnya.
"Mulai detik ini kita resmi berteman." Putus Yerin sepihak.
"E-eh?" Taehyung masih linglung dengan apa yang baru saja dia alami. Otaknya yang pintar itu mendadak lemot seperti siput.
"Aku minta nomer ponselmu." Yerin menyodorkan ponselnya pada Taehyung. Ragu, Taehyung mengambil ponsel itu dan mengetik nomernya.
"Aku akan menghubungimu." Kata Yerin lagi. Ia menyimpan nomer tersebut dengan code name MR. X.
"Mr. X?" Taehyung melihat saat Yerin memberi nama di kontak gadis itu.
"Kenapa?" Tanya Yerin.
"Kenapa harus Mr. X?" Taehyung menyuarakan penasarannya.
"Karena kamu sangat misterius." Jawab Yerin dengan polosnya. Taehyung mengabaikan jawaban Yerin yang menurutnya tidak masuk akal. Biarlah Yerin menamai dirinya sesuka hati gadis itu.
"Oh ya, aku rasa kamu harus menyimpan ini. Aku yakin kamu akan membutuhkannya." Yerin kembali menyodorkan buku yang baru saja Taehyung pakai untuk menggambar. Lelaki itu menerima buku tersebut tanpa penolakan.
"Terima kasih." Ucap Taehyung tulus.
"Sama-sama." Yerin tersenyum manis membalas perkataan Taehyung.
"Ayo pulang!" Ajak Yerin. Gadis itu bangkit lebih dulu dan berjalan menuju kasir untuk membayar pesanannya.
"Saya harus membayarmu." Taehyung berbisik di dekat Yerin.
"Kita bukan berada di rumah sakit, Taehyung. Kamu ga perlu bayar aku." Timpal Yerin.
"Tapi saya harus tetap membayar. Saya tidak suka hutang budi." Taehyung bersikukuh ingin membayar jasa Yerin.
"Kalau gitu kamu yang bayar pesananku." Yerin memberi pilihan.
"Baiklah." Taehyung mengambil alih posisi mengantri Yerin. Sedangkan Yerin mundur ke belakang menunggu Taehyung selesai membayar.
"Udah?" Taehyung mengangguk sebagai jawaban.
"Kalau gitu ayo pulang!" Yerin berjalan keluar dari kafe di ikuti oleh Taehyung di belakangnya.
"Hari ini cukup sampai sini dulu. Ingat, kalau kamu ngerasa stres, menggambarlah." Yerin mewanti-wanti. Taehyung mendengarkan dengan seksama instruksi dari Yerin.
"Aku pulang ya! Nanti malam aku akan menelepon." Kata Yerin.
"Tunggu! Kau tidak ingin saya antar?" Tawar Taehyung.
"Ga perlu. Rumah aku ga terlalu jauh. Lagian aku mau ke rumah pamanku dulu." Tolak Yerin halus. Taehyung mengangguk mengerti.
"Aku duluan. Sampai nanti!" Yerin melambaikan tangannya pada Taehyung. Lelaki itu agak sungkan saat membalasnya. Hasilnya lambaian tangannya terkesan kaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Last Target (TaeRin)
FanfictionKim Taehyung, lelaki yang terpaksa bekerja karena keluarganya terlilit hutang. Sialnya, ia dijual oleh keluarganya sendiri dan dijadikan pembunuh bayaran. Suatu hari ia bertemu dengan psikolog bernama Jung Yerin. Yerin membantu Taehyung mengatasi de...