Can't hold me down cause you know I'm a fighter
Carried myself into this beautiful prison
Find me and i'm gonna bleed with you•••
Taehyung kecolongan. Ia malah ikut terlelap karena kantuk tiba-tiba menyerangnya. Ia terbangun saat matahari dengan malu-malu menampakkan diri disebelah timur. Beruntung tidak ada musuh yang menemukan mereka.
Jay masih terlelap di dadanya. Pakaian mereka ternyata sudah kering. Jadi, mereka tidak perlu merasakan dingin yang menggigit.
Perlahan Taehyung baringkan Jay di tanah dengan jaketnya sebagai bantalan. Ia perlu mencari makanan. Mereka perlu asupan energi yang banyak jika nanti bertemu musuh. Taehyung mengecek pisau dan pistolnya sebelum berangkat berburu. Ia tidak boleh terlalu lama berada diluar. Jay akan menjadi sasaran empuk untuk dibunuh.
Di mulut gua, Taehyung membuat kamuflase pada jalan masuknya dengan menaruh ranting-ranting pohon dan daun-daun yang berguguran. Setelahnya, ia bisa dengan tenang meninggalkan Jay sendiri. Dengan hati-hati, ia mulai melangkah untuk mencari hewan buruan. Ia berharap bisa menemukan kelinci liar atau mungkin ayam. Jika tidak, mungkin mereka hanya bisa makan buah-buahan dan umbi-umbian yang tumbuh liar.
Ternyata ia cukup beruntung. Ia menemukan aliran sungai yang tidak deras dan ada ikan didalamnya. Segera Taehyung mencari dahan pohon yang cukup panjang dan mengikat pisau diujung batangnya. Setelah beberapa menit, akhirnya Taehyung mendapat dua ekor ikan untuknya dan Jay. Tak lupa, ia juga mengambil jambu-jambu yang tergantung di pohon. Taehyung cukup senang mendapat buruan yang akan membuat mereka kenyang.
Tak lupa, ia juga mengumpulkan ranting-ranting untuk membakar ikan. Kabut cukup tebal pagi ini. Taehyung berharap musuh mereka tidak melihat adanya asap dari api unggun yang ia buat.
Ia kembali ke dalam gua dan melihat Jay sudah terjaga.
"Saya kira anda meninggalkan saya." Tentu saja hal itu yang terlintas pertama kali di benak Jay saat bangun dan tak menemukan keberadaan Taehyung.
"Tidak, saya mencari makanan. Ayo, keluar!" Ajak Taehyung. Jay mengikuti Taehyung keluar gua. Diluar, sudah ada tumpukan ranting yang sudah disusun.
"Apa yang anda dapatkan?" Tanya Jay.
"Ikan dan jambu. Saya rasa cukup untuk kita sarapan. Apa anda bawa iodine?"
"Ya, saya bawa." Jay menunjukkan botol kecil berisi cairan yang berfungsi untuk membersihkan air agar tidak ada virus atau bakteri yang hidup didalam air.
"Baguslah. Anda duduk saja, saya akan membakar ikannya. Ini." Taehyung memberikan jambu pada Jay untuk dimakan selagi menunggu Taehyung membakar ikan.
"Apa kita tidak akan menarik perhatian?" Tanya Jay sembari menggigit jambunya.
"Mungkin tidak. Kabut disini cukup tebal. Bisa menyamarkan asap." Asumsi Taehyung. Jay mengangguk sebagai jawaban walaupun Taehyung tak bisa melihatnya. Ia memperhatikan Taehyung yang sedang sibuk menusuk ikan dengan ranting. Lalu, ia arahkan ranting itu ke api yang sudah berkobar.
Beberapa menit kemudian, Taehyung selesai membakar ikan dan memberikan satu ekor pada Jay.
"Terima kasih." Jay menerimanya dengan senang hati. Dengan perlahan ia menggigit sedikit demi sedikit ikan bakar. Rasanya tidak buruk, malah lumayan enak. Taehyung dapat dengan tepat melakukan pembakaran sehingga rasanya tidak amis ataupun pahit karena gosong.
"Ini pertama kalinya saya melihat rambutmu. Saya kira hanya berwarna hitam. Ternyata ada surai birunya." Celetuk Taehyung disela-sela makannya.
"Saya mewarnainya. Apa mengganggu?" Tanya Jay menyelidik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Last Target (TaeRin)
FanfictionKim Taehyung, lelaki yang terpaksa bekerja karena keluarganya terlilit hutang. Sialnya, ia dijual oleh keluarganya sendiri dan dijadikan pembunuh bayaran. Suatu hari ia bertemu dengan psikolog bernama Jung Yerin. Yerin membantu Taehyung mengatasi de...