17♡ Bad News

827 141 17
                                    

Bunuh aku sekarang
Bunuh aku sekarang
Apakah kau mendengarku?

•••

Yerin seperti biasa sibuk di rumah sakit melayani pasien-pasiennya. Hari ini cukup melelahkan untuknya. Ia sudah menangani lebih dari 3 pasien selama 7 jam penuh tanpa makan sama sekali. Akhirnya, setelah ia diberikan waktu istirahat, ia berjalan ke kantin rumah sakit.

"Yerin!" Sang pemilik nama menoleh ketika seseorang memanggil namanya. Seketika bibir Yerin menyunggingkan senyum yang membuat matanya terlihat sangat sipit.

Gadis itu berbalik arah menghampiri orang yang memanggilnya. Taehyung.

"Aku merindukanmu!" Akunya dengan menghambur memeluk kekasihnya. Taehyung balas memeluk Yerin dengan erat.

"Saya juga merindukanmu." Balas Taehyung tepat di telinga gadisnya. Senyum Yerin kembali mengembang.

"Apa tidak apa-apa kita berpelukan seperti ini di rumah sakit?" Celetuk Taehyung. Seakan baru tersadar ia masih berada di rumah sakit, Yerin segera melepas pelukannya. Ia menatap ke sekeliling. Beberapa orang tampak memperhatikan mereka. Yerin jadi salah tingkah karena menahan malu.

"Kau lucu kalau sedang malu-malu seperti itu." Puji Taehyung dari dalam hatinya.

"Apa sih?!" Yerin senewen sendiri sampai-sampai memukul lengan Taehyung. Ia memutuskan untuk melanjutkan rencananya yang tertunda, yaitu pergi ke kantin. Di belakangnya, Yerin dapat mendengar langkah kaki yang membuntutinya. Ia tau kalau Taehyung mengikutinya ke kantin. Tanpa mempedulikan Taehyung yang terus mengekorinya, Yerin memesan makanan favoritnya di rumah sakit, creamed chicken spinach sebagai menu makan siangnya dan caramel macchiato sebagai minumnya.

"Apa kau tidak sarapan tadi pagi?" Tanya Taehyung.

"Ga sempat. Aku cuma minum segelas teh manis tadi pagi." Aku Yerin. Ia tidak berbohong soal itu. Tadi pagi ia bangun kesiangan sehingga harus buru-buru ke rumah sakit. Teh manis itu pun di buatkan oleh Yoojung.

"Kenapa bisa bangun kesiangan?" Taehyung bertanya penuh selidik. Yerin kebingungan harus menjawab jujur atau tidak.

"Jangan berpikir untuk berbohong, Yerin." Tembak Taehyung tepat sasaran.

"Dari mana kamu belajar membaca pikiran?"

"Pacar saya seorang psikolog. Apa kau lupa?" Goda Taehyung dengan menaik-turunkan alisnya. Yerin mengalihkan pandangannya ke arah lain karena rasa malu mulai menjalari tubuhnya.

Dering ponsel menginterupsi kegiatan Yerin dan Taehyung. Suara itu berasal dari ponsel Yerin. Gadis itu segera mengambil ponselnya yang ia letakkan di saku jasnya. Ada telepon masuk dari Yoojung.

"Halo, Yoojung? Ada apa?" Begitu Yerin menekan tombol hijau, ia segera bertanya. Namun bukannya menjawab, Yoojung malah menangis sesenggukan. Dan hal itu membuat Yerin panik.

"Yoojung, kamu kenapa?!" Yerin berusaha menetralkan suaranya, namun tetap terdengar panik.

"Papa...papa, kak.." Masih sesenggukan, Yoojung berusaha menyuarakan.

"Paman kenapa?" Keringat dingin mulai bercucuran di pelipis Yerin. Gadis itu sudah tidak bisa mengontrol rasa paniknya lagi. Firasatnya buruk. Pasti terjadi sesuatu pada pamannya.

"Papa...di bunuh..."

Jantung Yerin mencelos sampai ke perutnya. Air matanya turun tanpa ia bisa tahan lagi. Suara di sekitarnya perlahan memudar sampai-sampai ia tidak bisa mendengar apapun. Pikirannya mendadak kosong. Sampai akhirnya suara Taehyung dan sentuhannya membuyarkan lamunan Yerin.

My Last Target (TaeRin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang