Bayanganmu mengelilingiku
Dan menelan warna-warna mimpiku•••
Taehyung melompat masuk lewat jendela rumah yang tidak di kunci. Misinya kali ini adalah menyelamatkan nyawa seorang gadis kaya raya, pemilik butik terkenal di kota ini. Gadis itu di culik oleh sekelompok orang tidak di kenal. Beruntung kelompok itu tidak menyadari kalau GPS ponsel gadis itu menyala sehingga Taehyung dengan mudah menemukan lokasi tempat gadis itu di sekap.
Rumah tempat penyekapan gadis itu sangat kumuh. Sepertinya sudah tidak berpenghuni lebih dari 10 tahun. Taehyung mencari ke sudut-sudut ruangan, namun tak kunjung menemukan targetnya. Rumah berlantai 1 ini sangat sederhana tapi entah kenapa ia tidak bisa menemukan targetnya. Padahal GPSnya mengarah kesini.
"Dimana sebenarnya mereka bersembunyi?" Tanya Taehyung bermonolog.
Ingin rasanya ia menyerah, namun nyawa seseorang menjadi taruhannya. Ia harus menyelamatkan gadis itu, bagaimana pun caranya.
"Pasti ada ruangan rahasia. Itu artinya pasti ada tombol yang bisa di tekan. Dimana tombol itu?" Taehyung mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan. Dan ia menemukan sebuah tuas yang kemungkinan besar akan membawanya ke ruangan rahasia. Taehyung segera menekan tuas itu ke bawah. Tanah yang di pijaknya bergetar hebat seperti gempa bumi. Namun, sedetik kemudian tanah yang ia pijak terbuka dan membuat Taehyung jatuh ke bawah dengan punggung yang menghantam tanah terlebih dulu.
"Argh!" Taehyung memekik sakit saat punggungnya berdebum dengan lantai berbatu. Perlahan lelaki itu berdiri walaupun harus menahan rasa sakit yang menjalar di punggungnya.
Ia melihat ke atas. Jebakan yang di buat benar-benar bukan kaleng-kaleng. Sekarang ia tidak tau bagaimana caranya keluar dari tempat ini karena pintu masuknya tertutup.
Srek!
Suara gesekan. Taehyung langsung bersiaga mengambil pistolnya. Ternyata ia tidak sendirian. Ia hampir lupa kalau ia sedang di kandang musuh. Taehyung harus ekstra hati-hati. Lelaki itu berputar untuk memastikan dimana orang itu bersembunyi.
Seketika tubuh Taehyung tersentak saat merasakan sebuah pistol menempel di punggungnya.
"Turunkan senjatamu!" Perintah suara itu. Suara wanita.
"Maaf, saya tidak menerima perintah dari anda. Apalagi seorang wanita." Taehyung menantang. Ia tidak pernah takut menghadapi siapapun karena selama ini itulah yang dilakukannya. Menantang maut.
"Itu artinya anda memilih untuk mati?" Pistol itu di arahkan ke kepala Taehyung.
Jika wanita di belakangnya memang musuh, sudah pasti ia di tembak sedari tadi. Namun wanita itu malah mengancamnya, bukan langsung membunuhnya. Berarti tidak sepenuhnya wanita itu memang musuhnya. Kemungkinan yang Taehyung pikirkan adalah bahwa wanita itu salah satu agen yang di utus untuk menyelamatkan gadis yang menjadi targetnya.
"Tapi saya tidak berencana mati sekarang." Dengan kecepatan kilat, Taehyung menangkap tangan wanita di belakangnya dan di pelintir ke belakang sampai wanita itu memekik. Tidak ingin kalah, wanita itu berlari di tembok dan berputar di udara sampai berada di belakang Taehyung, hingga mau tak mau lengan wanita itu lepas dari cengkraman Taehyung. Wanita itu kembali mengarahkan pistolnya ke arah Taehyung, namun dengan cepat Taehyung menangkis pistolnya hingga terlempar. Dan giliran Taehyung yang menyerang dengan pisau di tangan kanannya dan ia arahkan di leher wanita itu.
"Lain kali anda bisa menggunakan pisau untuk bertarung jarak dekat. Pisau lebih efektif." Taehyung melepas sang wanita. Pisaunya pun kembali ia masukan ke dalam saku pisau di rompinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Last Target (TaeRin)
FanfictionKim Taehyung, lelaki yang terpaksa bekerja karena keluarganya terlilit hutang. Sialnya, ia dijual oleh keluarganya sendiri dan dijadikan pembunuh bayaran. Suatu hari ia bertemu dengan psikolog bernama Jung Yerin. Yerin membantu Taehyung mengatasi de...