Malam, malam, terbang melewati langit malam
Seperti waktu untuk bulan malam
Aku akan bertemu denganmu di dalam mimpi•••
Yerin membuka kelopak matanya saat alarm ponselnya berdering dengan keras. Ia segera mematikan alarm dan merenggangkan tubuhnya dengan mengangkat kedua tangannya ke udara.
Gadis itu menoleh ke samping namun tak mendapati Taehyung di sampingnya. Ia bangkit dari kasur untuk mengecek kamar di sebelahnya. Nihil. Taehyung juga tidak ada disana. Ia segera mengambil ponselnya untuk menghubungi kekasihnya. Namun, belum sempat ia menelepon Taehyung, lelaki itu sudah lebih dulu menghubungi Yerin. Tanpa ragu ia langsung mengangkatnya.
"Kamu dimana?" Yerin bertanya tanpa mengucapkan basa-basi.
"Maaf, saya harus pergi. Saya..." Taehyung menggantungkan kalimatnya.
"Kamu apa?" Tanya Yerin penasaran. Gadis itu menunggu Taehyung menjawab.
"Saya ada 'pekerjaan'." Taehyung menekankan kata 'pekerjaan' dalam ucapannya untuk membuat Yerin paham maksudnya. Tubuh Yerin seketika menegang mendengar penuturan Taehyung. Ia mengerti maksud perkataan Taehyung.
"Jangan lakukan hal berbahaya!" Ucap Yerin dengan nada yang meninggi, walaupun gadis itu tak sadar suaranya meninggi.
"Yerin, melakukan hal berbahaya sudah menjadi bagian dari pekerjaan saya." Dengan sabar Taehyung memberi pengertian pada kekasihnya yang khawatir.
"Aku gamau kamu terluka." Suara Yerin melemah. Perasaan takut mulai menghantuinya.
"Kau percaya padaku?" Tanya Taehyung.
"Hmm." Yerin membalas dengan deheman dan anggukan kepala walaupun ia tau Taehyung tak bisa melihatnya.
"Saya akan pulang." Taehyung berkata dengan mantap.
"Aku tau. Aku bakal tunggu kamu sampai kamu pulang." Yerin berusaha menguatkan hatinya.
"Terima kasih, Yerin. Saya usahakan pulang secepatnya." Sahut Taehyung.
"Iya, cepatlah pulang! Ingat kalau ada orang yang nunggu kamu pulang." Balas Yerin setengah bercanda.
"Saya tau."
---
Yerin tidak bisa tidur dua malam terakhir. Pikiran dan tubuhnya tidak bisa di ajak bekerja sama. Padahal fisiknya sangat lelah karena bekerja, tapi pikirannya terus menerus bekerja memikirkan Taehyung yang tak kunjung pulang. Gadis itu sibuk mengkhawatirkan kondisi sang kekasih.
Padahal hari ini Hari Sabtu. Banyak pasangan muda mudi yang memilih kencan atau setidaknya ngobrol di kafe dengan kawan-kawannya.
Tapi Yerin tidak dalam posisi itu. Gadis itu malah sibuk bergelung dengan selimut tebal dan bantal guling kesayangannya di kasur.
Ia tidak menangis. Ia juga tidak kesal. Ia hanya khawatir.
Kenapa Taehyung belum menemuinya? Kenapa Taehyung tidak memberi kabar padanya? Apa Taehyung baik-baik saja? Apa Taehyung terluka?
Pertanyaan dalam benak Yerin begitu banyak namun tidak kunjung mendapat jawaban. Ia hanya bisa merapal doa dalam hati, semoga Taehyung baik-baik saja.
---
Taehyung berhenti berlari dan bersandar di salah satu pohon untuk menetralkan nafasnya. Ia sudah berlari satu kilo meter lebih tanpa henti. Ia butuh istirahat sebelum berlari kembali.
Misinya memang berhasil tapi ia di buru sekarang. Perkiraannya salah. Ia kira di dalam gudang itu hanya ada beberapa penjaga, tapi ternyata ada lebih dari lima puluh penjaga. Dan sekarang lebih dari sepuluh penjaga sedang memburunya tanpa henti.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Last Target (TaeRin)
FanfictionKim Taehyung, lelaki yang terpaksa bekerja karena keluarganya terlilit hutang. Sialnya, ia dijual oleh keluarganya sendiri dan dijadikan pembunuh bayaran. Suatu hari ia bertemu dengan psikolog bernama Jung Yerin. Yerin membantu Taehyung mengatasi de...