9♡ Missing You

1.4K 192 7
                                    

Aku merindukanmu dan hari lainnya terlewati
Aku terus hidup seperti itu
Aku merindukanmu, merindukanmu

•••

Semenjak hari dimana Taehyung dan Yerin resmi menjalin hubungan, mereka belum bertemu lagi selama seminggu. Taehyung sibuk dengan misinya dan Yerin sibuk dengan pekerjaannya.

Entah mengapa akhir-akhir ini Yerin mendapat banyak pasien. Yerin sendiri jadi khawatir dengan nasib anak muda zaman sekarang. Pasiennya kebanyakan anak muda korban pemerkosaan, anak yang sudah berani membunuh, bahkan anak yang depresi karena di putuskan pacarnya. Yerin bahkan harus melemburkan dirinya dengan berkunjung ke rumah beberapa korban yang kondisinya bisa di bilang parah.

Seperti hari ini, Yerin sudah membuat janji dengan orangtua dari pasiennya yang bernama Kim Yewon. Yerin menaiki angkutan umum untuk sampai di rumah keluarga Kim itu.

Yerin di persilahkan untuk masuk ke kamar pasiennya setelah sampai. Yerin melihat seorang gadis yang duduk termenung di atas tempat tidur dengan pandangan kosong. Dengan langkah mantap, Yerin duduk di pinggir tempat tidur.

"Hai, gimana kabar kamu?" Tanya Yerin sehalus mungkin. Walaupun Yerin tau gadis di hadapannya tidak akan menjawab, ia tetap akan bertanya.

Yerin mengerti kondisi pasiennya. Yewon mengalami trauma karena pernah di perkosa oleh pacarnya, ralat, mantan pacarnya. Trauma tersebut menyebabkan Yewon menjadi pengidap phobia langka yang menyebabkan dirinya tidak bisa di sentuh siapapun. Haphephobia namanya. Jika ada seseorang yang menyentuh Yewon, di pastikan gadis itu akan menjerit dan pingsan, bahkan oleh orangtuanya sendiri.

Dan disinilah Yerin. Ia membantu membuat Yewon kembali menjadi normal. Sebisa mungkin ia akan menyembuhkan trauma Yewon.

"Aku mau ajak kamu jalan-jalan. Kamu mau?" Tawar Yerin. Yewon menoleh ke arah Yerin. Seketika Yerin terkesiap karena ini pertama kalinya Yewon merespon ucapannya.

"Jalan-jalan?" Yewon memiringkan kepalanya meminta kepastian dari Yerin.

"Iya, jalan-jalan." Balas Yerin dengan senyuman yang tak lepas dari bibirnya. Sedikit demi sedikit bibir Yewon melengkung ke atas membentuk sebuah senyuman.

"Aku mau." Timpal Yewon antusias. Mau tak mau Yerin pun ikut bersemangat.

"Ayo kita jalan-jalan!" Seru Yerin. Gadis itu mengambil syal milik Yewon yang tergantung di belakang pintu kamar gadis itu. Ia mengikatkan syal tersebut ke tangannya. Lalu, ia memberikan yang sebelahnya pada Yewon.

"Ikat di tanganmu juga. Aku gamau kamu ilang nanti." Ucap Yerin setengah bercanda. Gadis yang lebih muda dua tahun darinya itu mengikatkan syal ke tangannya sehingga ia dan Yerin terhubung.

"Ayo!" Ajak Yerin. Gadis itu melangkahkan kakinya keluar kamar dan pergi ke ruang keluarga dimana orangtua Yewon berada.

"Tuan, nyonya, saya izin membawa Yewon keluar rumah." Pamit Yerin. Orangtua Yewon tampak sumringah melihat anaknya keluar kamar.

"Ya, ya, silahkan! Hati-hati ya!" Seru ibu Yewon antusias. Wanita itu tidak bisa menyembunyikan raut wajah bahagia karena anak bungsunya ada kemajuan.

"Kalau begitu kami permisi." Yerin dan Yewon pun keluar dari rumah. Gadis itu hendak membawa Yewon ke taman komplek. Ia tidak bisa mengambil resiko terlalu besar jika harus mengajak Yewon berjalan lebih jauh.

"Kamu kuliah jurusan apa?" Yerin membuka pembicaraan.

"Sastra inggris." Yewon membalas. Benar-benar kemajuan pesat karena selama ini Yerin hanya mendapat tanggapan anggukan atau gelengan saja.

My Last Target (TaeRin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang