3.0

3.8K 1K 171
                                    
















"Jadi, di sini dulu ada panti terus roboh?"

"Iya,"

"Roboh gara-gara gempa?"

"Iya 'kan gue udah ceritainn. Kenapa sih memangnya?"

Yunseong tidak langsung menjawab lontaran Yuvin. Pemuda itu berdiam sesaat sembari menatap ke arah satu titik. Siapapun yang melihatnya pasti tahu jika Yunseong sedang berpikir.

Berbagai pertanyaan kembali memenuhi isi kepalanya. Salah satu pertanyaan yang menjadi momok di kepala Yunseomgㅡkenapa si pemilik langsung menjual tanahnya hanya karena bangunan roboh?





























"Bang Vin, tadi lo bilang sejak kejadian gempa Yohan jadi aneh."

Mendengar kalimat Yunseong, Yuvin spontan mengangguk, "kenapa?"

"Lo tau gak kenapa gara-gara panti roboh, Yohan jadi aneh?"

Tidak butuh waktu lama untuk Yuvin menjawab, "dia dituduh bunuh salah satu anak panti." Ujarnya.

"A-apa?"

Yuvin tersenyum kecil.






Bayangan saat Yohan diteriaki kata pembunuh mendadak kembali menyelip ke dalam memorinya. Ekspresi Yohan saat itu begitu melekat, Yuvin mengingatnya dengan jelas.

Baik Yohan ataupun Yuvin sendiri, mereka sama-sama tidak bisa melakukan apapun saat itu.

Yuvin hanya bisa melakukan tindakan setelahnya, setelah Yohan berakhir dengan kata rusak. Pemuda Song pikir, setidaknya dia bisa melakukan sesuatu untuk menolong Yohan.



































"Tapi....kenapa?" Lanjut Yunseong.

"Sepele, dia keluar terakhir dan tanpa sadar semua orang pasti lebih mudah percaya dengan yang lebih muda."

Omongan rancu Yuvin sukses membuat pemuda Hwang dan Geum membuka bilah mereka kebingungan.

"Maksudnya?"

"Gue sebenernya males buka cerita lama kayak gini. Tapi karena dari awal gue udah buka, yaudah gue buka sekalian." Yuvin menyandarkan punggung, "ada anak panti teriak Yohan dorong Nayoung."

"Nayoung?"

"Kim Nayoung." Pemuda itu menghela napas, "Gue gak terlalu seneng main sama anak-anak sih soalnya gue ikut cuma bantu bawain barang. Tapi kalo Nayoung, gue tau karena banyak yang takut sama dia."

"Takut? Kenapa?"

"Gue gak ngerti. Yang gue tau cuma anak ini sengaja didorong waktu gempa makanya gak bisa keluar dari panti. Otomatis dia kejatuhan puing dan meninggal."

Donghyun angkat suara, "Yohan yang dituduh dorong dia?"

Yuvin mengangguk sementara Yunseong mengerjap berulang kali.

























Anak perempuan, korban bangunan roboh.

Omongan Minhee yang turut melintas di dalam kepala Yunseong sontak membuat pemuda itu terlonjak di tempat.
































"Lo ada fotonya?" Tanya Yunseong kemudian.

"Harusnya sih ada soalnya dulu mereka suka foto bareng." Yuvin merogoh saku untuk mengambil hp-nya, "bentar gue cari dulu."

Selang beberapa menit, Yuvin langsung menyodorkan benda pipih itu pada mereka.

"Paling kanan sendiri, cewek itu."

Mata Yunseong menelisik sesaat dan langsung terperangah kala dia menangkap jelas wajah gadis yang dimaksud, "astaga."





























Jelas itu si hantu cermin!

Jelas sekali itu hantu perempuan yang mengganggu mereka selama ini!



























.

"Kok kalian kaget?" Bingung Yuvin ketika menemukan raut keduanya memucat, "kenal sama Nayoung?"

"Enggak sih, cuma......."

"Cuma?"

Yunseong menghela napas, "cuma gue pengen tau kenapa anak ini ditakuti sama kenapa anak ini didorong dibiarkan kejebak di dalem."

"Gue gatau lengkapnya dan gue juga gatau kenapa kalian sepingin tau itu." Ujarnya, "tapi kalo lo emang mau, lo bisa tanya ke anak pantinya langsung."

"Siapa?!"

"Gue udah bilang jarang main sama anak panti, makanya gue cuma tau satu orang."

"Gapapa! Cepetan, siapa orangnya?!"

























































"Lee Eunsang."

















────────────

NAYOUNG (produce 48)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NAYOUNG (produce 48).

[01] girl in the mirror ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang