[01] girl in the mirror ✓

1.9

"Loh, bun cepet banget?!"

"Kata Yunseong kamu kejedot lemari sampe berdarah, makanya bunda cepet-cepet ke sini tau."

Donghyun melirik Yunseong yang berdiri tidak jauh dari mereka, sedang memasang wajah tak berdosa serta cengiran bodoh miliknya.

Baru Donghyun sadari, Yunseong begitu ahli mengarang cerita hingga membuat ibunya terburu ke sini bahkan tanpa riasan apapun.

"Bunda sendirian ke sini? Kan rumah Kak Yun lumayan jauh. Terus Ayah mana?"

"Bunda sama Gyuri tuh! Ayah mah kerjaa." Tante Geum lantas memegang kepala Donghyun, "mana jidat kamu yang kejedot??"

"Kak Gyuri? Manaa?"

"Ada duduk di depan, udah sini mana jidatmu bunda mau lihaat!"

"Ih bunn, udah diobatin sama kak Yunseong nih! Masa kassa segede ini gak keliatan??"

"Ya abisan kamu pencicilan banget sampe kejedot gitu." Wanita itu mengamati dahi kiri Donghyun, "mau pulang ke rumah aja atau gimana nih?"

"Gak mau! Di rumah boseeen,"

Lagipula Donghyun masih ingin tahu tentang hantu gadis itu. Dia masih ingin berpetualang bersama Yunseong. Oh, bersama Minhee juga.

Biarpun menyeramkan, Donghyun masih tetap ingin di sini.

"Terus itu kenapa jari-jari kamu kok plesteran semua?"

Donghyun mengangkat jemarinya, "oh ini....habis mandiin anak kucingnya Kak Yun. Dicakarin terus."

Mendengar jawaban Donghyun, Yunseong di belakang sana langsung memasang raut aneh. Dia seolah berkata, 'gue mana ada kucing!!'

"Loh, Yunseong ada kucing? Sejak kapan?"

Yunseong gelagapan, "a-ada tante, tapi ga dikurung. Dibiarin jalan-jalan aja hehe "

"Ohh," Tante Geum membulatkan bibir, "Yunseong juga dicakarin yah? Itu pipi sama tangannya juga ada plester."

"Haha iya tante, megang kucingnya gantian sama Donghyun."

"Ah, gitu. Terus cowok di ruang tamu tadi juga ikut mandiin? Soalnya tante sempet liat dia juga ada luka kayak kamu."

Yunseong tersentak, "c-cowok? Ah, Minhee. Iya tante, d-dia waktu itu kebetulan main terus iseng ikut mandiin." Alibinya.

Pemuda Hwang diam-diam menjerit dalam hati 'mampus, mampus, mampus.'

Sedangkan Donghyun sekedar terkikik saat menangkap raut kebingungan Yunseong gara-gara pertanyaan ibunya. Memang sepupu kurang ajar, begitu kata Yunseong.

"Yun, kamar mandi deket dapur 'kan? Tante tadi keburu ke sini, gak sempet dandan sama pipis dulu jadinya."

"Maaf ya tante, soalnya tadi Donghyun nangis-nangis abis kejedok." Giliran Yunseong terkikik sembari menatap Donghyun jahil, "iya deket dapur tuh. Terus tante kalo mau dandan, di sana aja sekalian. Ada cerminnya kok."

"Sip, makasih ya Yun." Ujarnya sambil beranjak dari tempat.

"Sama-sama, tante."

Tanta Geum tidak tahu,

jika Donghyun dan Yunseong saling melempar wink saat dirinya mulai melenggang menuju kamar mandi.

ㅡ

Jika di ruang tengah suasana lebih hidup berkat tante Geum dan Yunseong Donghyun yang saling iseng, maka berbeda lagi dengan suasana di ruang tamu yang ditempati Minhee dan Gyuri.

Pikir Minhee, kenapa kakak itu tidak masuk ke dalam bersama tante tadi saja? Kenapa malah duduk di sini bersamanya? Minhee canggung sendiri 'kan jadinya.

"Lo siapa?" Kata pertama terlontar dari mulut Gyuri.

"Guㅡeh, aku temen kak Yunseong kak. Kebetulan main ke sini hehe...."

Saat Minhee menatap wajah Gyuri, dia langsung kagum. Gadis itu begitu mirip dengan Donghyun. Seperti Donghyun versi perempuan saja.

"Ooh, berarti udah kenal dong sama Donghyun?"

"Iya, sudah waktu itu kenalan."

Gyuri mengangguk, "terus yang di depan itu siapa?"

"Eh?"

"Yang berdiri di pohon seberang itu, juga temen Yunseong? Atau....temen kamu?"

Ah, gila.

Kenapa pemuda itu tidak pergi juga sih?

Minhee sama sekali tidak mau berurusan dengan pemuda itu lagi.

────────────

GYURI.