2.3

4.2K 1.1K 195
                                    

double up! kalau belum, cek part sebelumnya dol00000


















Mama

ma |

| ya?

rumah kita itu baru dibangun ya? |
tanahnya dulu bekas apa? |

| kok tbtb tanya gitu?
| iya baru dibangun
| yg punya tanah bilang bekas rumah biasa kok
| tapi roboh, terus tanahnya dijual
| kenapa memangnya yun?

tanya doang hehe |
yaudah mah |

| ok☺
| ga kangen mamah?

engga |

| 😤

engga salah lagi maksudnya mah☺ |

| yee kamu ini
| baik2 sama donghyun ok?
| 😁

sipp |















Sejak kemarin malam, Yunseong tidak berhenti membuka chatroom antara dia dengan ibunya. Membaca jawaban yang diberikan ibu berulang kali hingga menemukan setitik hal ganjil di sana.

Jika rumah biasa kemudian roboh, kenapa pula tanahnya harus langsung dijual? Apa pemiliknya tidak ada inisiatif untuk membangun rumahnya lagi?

Dua pertanyaan itu terus berputar dipikiran Yunseong dan langsung bercampur dengan pernyataan Minhee kemarin begitu ia teringat.

'Mungkin cewek di cermin itu korban bangunan roboh, makanya dia gak tenang.'

Apa benar gara-gara gadis itu tidak tenang, si pemilik justru menjual tanahnya? Tapi, bagaimana bisa gadis itu masuk ke cermin?

Astaga, baru segini Yunseong sudah pusing saja.




























"Ngapa?" Lontaran Donghyun mengejutkannya, "ngapain mantengin chatㅡsama tante? Lo chat apaan?"

"Kepo." Sinis Yunseong.

"Dih,"

Donghyun lalu mengatupkan bibir dan bermain handphone di sebelah Yunseong. Menyisakan Yunseong yang terus bertempur dengan pikirannya sendiri.

Sekali-sekali mendecih, lalu menghela napas, membuang napas kasar, mendecih lagi, terus begitu yang dilakukan Yunseong hingga membuat pemuda Geum risih.




















"Lo mikirin apaan sih galau amat." Komentarnya, "berisik tau dikit-dikit gini, dikit-dikit gitu."

Yang ditanya kembali menghela napas, "menurut lo aneh gak sih kalo tanah tiba-tiba langsung dijual cuma gara-gara baangunan di atasnya roboh?"

"Lo mikirin itu dari tadi?"

"Lo kira?"

"Ga ngira apa-apa. Cuma....aneh juga sih kalo tiba-tiba dijual gitu. Memangnya kenapa?"

Yunseong menunjukkan chat dengan ibunya pada Donghyun, "tanah yang rumah mama papa gue tempatin kayak gitu."

"Oke, itu aneh.....tapi yakin lo galauin itu doang?"

Yunseong menggeleng, "coba lo gabungin sama omongan Minhee kemarin, yang soal setan kaca itu korban bangunan roboh. Makin aneh ga sih?"

Donghyun terdiam beberapa saat sebelum akhirnya membuat raut terkejut, "ooh itu baru aneh! Bisa jadi 'kan tanahnya langsung dijual gara-gara setannya ga tenang?!"

"Terus lo mau tau sesuatu lagi gak?"

Donghyun dengan mulut terbuka kecil mengangguk berulang kali.

"Kemaren, sebelum Minhee pulang, waktu dia ngomong si setan kaca kemungkinan korban. Setan kaca itu muncul di sebelah Minhee, tapi Minhee ga sadar!"

"Ah, yang bener?!"

"Iyaaaa beneraann."

"Berarti dia sekarang ga cuma maen di kaca doang dong," pemuda itu semakin kalap, "berarti bisa keliaran di dalem rumah juga?!"

Bukannya mendapat balasan, Donghyun malah mendapat Yunseong dengan napas tertahan. Matanya sedikit membelalak dan mulut yang semakin terbuka tiap detiknya.

"Kak Yun?"

Anehnya, Yunseong kini bermain mata dengan Donghyun. Pemuda itu tampak melirikkan mata ke arah samping kiri Donghyun.

"Apa?"

Yunseong berucap tanpa suara, 'kiri lo.'

Perlahan Donghyun menoleh,



























































"Kak, main yuk? Aku bisa keliaran loh sekarang~"




















😱😱😱😱😱?!?!?!?!?!?!?!??!

[01] girl in the mirror ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang