"Kita tidak pernah tahu apa yang sudah direncanakan Tuhan, bahkan kejadian untuk satu detik yang akan datang pun Tuhan tidak akan memberikan bocoran"
~Wisteria30~💝💝💝
Sesampai di rumah ibu langsung menyambutku dengan senyuman khasnya. Tidak ada bedanya dengan bapak, ibu juga sudah begitu tampak tua, lemah dan rambutnya hampir dipenuhi uban.
Sudah sangat sulit mencari rambut hitam di kepala kedua orangtuaku. Aku menarik nafas dalam, kupandangi mata sayu ibu. Aku langsug memeluknya erat. Tiba-tiba air mata kedua orangtuaku keluar, aku hanya tersenyum dan tidak ingin larut dalam kesedihan.
"Selamat datang" ujar ibu sambil kembali memperhatikanku.
"Ternyata 6 tahun tidak merubah kecantikan putri ibu" pujinya sambil membelai pipiku.
~~~○♤○~~~
Aku benar-benar menghabiskan waktuku bersama ayah dan ibu. Aku kembali menjadi anak kecil mereka yang manja.
Ketika pagi harinya, aku tengah asyik mengamati taman kecil yang dibuat bapak dihalaman depan rumah. Tiba-tiba seorang wanita yang tampaknya sudah cukup berumur mendekatiku, wanita paruh baya itu tersenyum menyapaku.
"Kapan sampai ke rumah ?" tanya wanita tersebut.
Sepertinya aku mengenal siapa wanita ini, aku berusaha mengingat-ingat tentangnya.
"Baru 2 hari ini tinggal di rumah" jawabku dengan ramah.
Tiba-tiba ibu datang dan menghampiri kami, ibu tersenyum pada wanita itu. Dan mempersilahkannya masuk kedalam, aku pun mengikuti mereka berdua.
"Mungkin Yuli lupa dengan saya buk," kata wanita tersebut sambil meliriku. Aku memang masih penasaran siapa wanita yang ada dihadapanku saat ini.
"Ini mbak Sinta, yul. Kamu ingat gak?" ibu memberitahu siapa wanita yang ada di hadapanku saat ini.
Aku sangat terkejut dengan perkataan ibu. Apakah ini kakak Andrew? Aku berusaha meyakinkan diri.
"Mbak Sinta kakaknya Andrew?" tanyaku ragu, kemudian dia mengangguk kepala sambil menyalami tanganku.
Aku benar-benar tidak percaya dengan apa yang aku lihat saat ini. Apa yang terjadi dengannya? Pakaiannya saat ini lusuh, wajahnya sudah tidak terawat. Garis-garis di matanya membuat tampilannya semakin tampak tua.
Aku kenal betul dengan mbak Sinta yang dulu. Orangnya modis dan selalu memperhatikan penampilan, tapi kini benar-benar berbeda. 6 tahun aku meninggalkan masa laluku, apakah semua begitu berubah drastis.
Mbak Sinta dan ibu kemudian pergi ke dapur meninggalkanku dengan semua kebingunganku. Aku langsung menemui bapak yang sibuk dengan bukunya.
"Pak, mbak Sinta ngapain disini?" tanyaku pada bapak sambil duduk di hadapannya.
"Oh, mbak Sinta kerja disini"
"Maksud bapak? Kerja apa yang bisa di lakukannya di rumah kita?"
"Sudah 6 bulan dia jadi tukang cuci di rumah kita. Ibuk yang minta, sekalian untuk bantu-bantu kehidupan dia yang lagi sulit saat ini"
Aku semakin bingung dengan perkataan bapak. Bagaimana mungkin kedua orangtuaku mempekerjakan anak majikan mereka terdahulu?!
"Kita tidak pernah tahu takdir nak, dulu kita yang di bantu dengan keluarganya dan sekarang kita yang membantu"
"Membantu?" tanyaku heran.
Bantuan seperti apa yang dimaksud bapak? Orangtuaku menjadi pembantu di rumah mereka, dihina dan di sakiti. Sekarang bapak dan ibuk dengan gampangnya membuka hati untuk menerima mereka kembali.
"Roda kehidupan itu berputar yul, ikhlas dan lupakan saja hal buruk yang pernah kita dapatkan dari mereka. Saat ini mereka dalam keadaan susah. Tidak ada salahnya kita membuka hati, mengambil pelajaran dari kehidupan mereka" Aku hanya diam mendengar perkataan bapak.
Bapak benar, saat ini kami sudah dalam keadaan mapan. Aku pernah merasakan bagaimana hidup dalam kesusahan, jadi aku tahu betul apa yang di rasakan mbak Sinta saat ini.
Apalagi mereka dulunya adalah orang yang terpandang. Berada di posisi saat ini pasti sangat sulit untuknya.
Pikiranku langsung melayang pada Andrew, jika saat ini keluarganya dalam keadaan krisis, lalu dimana Andrew? Apa yang dilakukannya saat ini? Dimana dia tinggal? Bagaimana keadaanya? Aku sangat-sangat penasaran. Tapi aku begitu takut menanyakan hal itu pada bapak.
♥️♥️♥️
~~~♤♤♤~~~
Sampai sekarang pun aku masih memimpikan mu
Padahal kau adalah "Apa yang harus aku lupakan"~~~♤♤♤~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love [END]
RomanceEndless Love "Cintaku tidak akan pernah berakhir untuk mu, sampai kapanpun, dimanapun, dalam keadaan apapun" "Sebarapa jauh pun aku pergi. Seberapa lama kita tidak lagi bertemu, Jika Tuhan mengatakan "Kamu" adalah jodohku! Maka aku pasti akan mendap...