Aku tak banyak bicara sepanjang perjalanan. Bagaimana aku arahkan pandangan ke jalan, nampak deretan sawah terbentang luas.
Padi yang menguning siap panen. Di seberang sana nampak beberapa wanita paruh baya memanen padi sedang lainnya memisahkan padi dari batangnya dengan dipukul menggunakan kayu.
Sekilas bayangan masa kecilku menghiasi anganku.
Bila waktu panen aku dan mas Ahkam,kakaku. Selalu berebut nasi megono buatan simbokku. Setiap panen Simbokku selalu membuatnya. Begitu lezat dan nikmat apalagi Makan di sawah bersama Simbok dan mas Ahkam, aku rindu saat-saat itu.Mobil mas Fahmi telah masuk desaku. Mobil parkir di belakang masjid, mengingat jalan kerumahku sempit hanya muat motor dan pejalan kaki saja.
Jalan menuju rumah juga melewati beberapa Rumah.Nampak dari jauh Simbokku sedang duduk di teras rumah. Ia terlihat tersenyum melihatku bersama mertua dan iparku datang.
"Assalamualaikum, yu." Ucap Ibu mertuaku pada Simbok.
"Walaikumsalam, Bu Ajeng Monggo masuk." Jawab simbokku(sebutan ibu orang Jawa) dengan santunnya.
Kujabat tangannya dan kucium punggung tangannya, Simbok memelukku erat rasanya sudah bertahun-tahun tak bertemu.
"Simbok sehat to?"ucapku
"Alhamdulillah sehat nduk, ayo lungguh Jero(duduk di dalam)."
Aku masuk mengambil minuman untuk ibu dan iparku.
Kubawa Wedang jahe dan kue lupis buatan simbok."Monggo di minum wedang jahe nya biar anget." Ibu menawarkan minuman yang ku suguhkan. Suasana kampung yang berada di lereng gunung terasa dingin. Minuman jahe membuat badan bisa terasa hangat.
"Nggeh yu(ya mbak)." Ibu mertuaku dan iparku meminumnya.
"Wah enak.e sampean pinter buat wedang jahe yu." Puji ibu,Simbok hanya tersenyum. Menerima pujian dari sang besan.
Aku berlalu untuk mandi setelah selesai aku keluar, tapi ibu dan iparku sudah pulang.
"Loh ibu sama mas Fahmi mana mbok??" Aku celingukan mencari dua orang yang tadi pulang bersamaku.
"Udah pulang pas kamu mandi nduk,katane ada urusan penting." Jelas Simbok yang berdiri dengan nampan berisi gelas kosong.
Kemudian, Di berlalu membawa nampan berisi gelas kotor ke dapur.Tapi ada sesuatu yang aneh dari raut wajah simbok. Sebenarnya apa yang mereka bicarakan selagi aku mandi?
Sesuatu tentang diriku kah? Kenapa simbok nampak begitu aneh??
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Yang Pertama (Revisi)
RomanceNajwa yang kehilangan mas Fahri di saat umur perkawinan baru seumur jagung membuat Najwa terpukul, dapatkah ia menjalani hidup baru setelah kepergian suami dan calon anaknya.?? Penasaran?? Yuk baca disini BUKAN YANG PERTAMA