Pov Fahmi
----
Beberapa pasang mata menatap kami heran. Mungkin aneh melihat penpilanku yang lebih mirip preman duduk bersama Najwa yang nampak masih belia usianya 21 tahun. Dia dan aku terpaut usia 14 tahun, mungkin dari tampangku lebih pantas jadi bapaknya.."Mas Fahmi, Najwa pengen makan batagor disana"
"Kamu itu belum kenyang udah makan mie ayam masih mau makan?" Aku heran wanita mungil ini porsi makannya banyak sekali.
"Hehehe jangan keras-keras mas malu, di Denger orang" ia malah terkekeh
" Kamu sih kecil-kecil makannya banyak" aku menggelengkan kepalaku.ia nampak cemberut.
" Enak aja bilang badanku kecil" ia mulai kesal.
"Hahahaha badanmu lebih mirip papan berjalan tipissss" aku tertawa menggodanya.
"Ih jahat, mentang-mentang badan gede" ia melipat kedua tangannya di atas perut,mulutnya mengerucut justru bikin aku gemas ingin sekali kucium hhiii.
"Huh dasar bocah" aku cubit kedua pipinya
"Auww, jail!!" Ia mengelus pipinya.
"Ya udah ayo aku belikan batagor dua porsi biar cepet gede" aku berjalan menuju gerobak batagor di pinggir jalan. Ia nampak senang , ku gandeng tangannya menyebrangi jalan. Ia begitu senang heran juga wanita ini lebih doyan jajan makanan dari pada shoping.
Aku duduk menanti pesanan batagor . Tak lama Abang batagor memberikan seporsi pada Najwa."Mas Fahri, kok cuma pesen satu" tanya Najwa di sela ia makan.
"Udah gak muat deh kayanya ni perut buat kamu aja"
"Masa??cobain batagor nya nih enak lo batagor idola" ia menyodorkan batagor di sendoknya ke mulutku.
"Ayo akk buka mulut"
Aku membuka mulutku. Ku kunyah suapan dari Najwa , memang nikmat sekali."Gimana? Enak gak?"ia menatapku menunggu reaksiku.
"Enak sekali, apa lagi disuapin sama kamu" ehh tiba-tiba kalimat itu yang keluar, tanganku menutup mulutku . Dasar lidahku gak bisa apa di tahan dikit. Kini Najwa terkekeh pasti wajahku kini merona.
"Hhhh kan udah dibilangin gak percaya,"
"Mau lagi dong" aku meminta sambil membuka mulutku.
"Oke nih" Najwa menyuapi lagi belum sampai di mulutku justru ia makan sendiri.
"Aemm" wajahnya membuatku gemas , ia lalu tersenyum meledekku.
"Ihh dasar mulai jail ya" ku cubit hidungnya yang pesek itu.
"Hhee maaf mas, habis mas Fahmi lucu" ia terkekeh lagi.
"Najwa, kau tak ada pikiran mau menikah lagi?" Kali ini dia berhenti menyuap batagor ke mulut, Najwa menatapku Ian menarik nafas panjang dan menghembuskan nya pelan.
"Aku belum tau mas, mas sendiri kenapa gak nikah lagi? Masih betah jadi duda" ia malah bertanya balik.
" Enggak, aku juga ingin memiliki pasangan seperti yang lainnya, gak enak hidup seperti ini"
"Ya udah nikah lagi aja" ia mulai makan batagor lagi.
" Masih nunggu kamu siap nikah lagi, kan aku mau nikahnya sama kamu"
"Uhukk..uhukk" ia terbatuk-batuk kusodorkan air mineral di depanku.
'ihh mulut ini terlalu lancang kenapa aku bilang seperti itu.a ku mengutuk diriku sendiri."Duh pelan-pelan dong ini"
Iya meminumnya hingga tinggal setengah, ia menarik nafas dan menghembuskan dengan pelan. Setelah beberapa saat ia nampak mulai tenang.
"Maksud mas Fahmi ??" Ia menatapku serius.
" Najwa kita ini sudah dewasa, kau dan aku sudah pernah berkeluarga, aku ingin kau jadi istriku" terlanjur basah nyebur sekalian deh aku utarakan semuanya. Najwa masih diam, nampaknya ia memikirkan sesuatu.
"Najwa, Kau mau kan jadi istriku?? " Mata kami bertemu ada sesuatu yang ku tangkap dari sorot matanya.
"Aku ..." ia tak melanjutkan kalimatnya ia kini menunduk.
"Emm pasti kamu ragu ya, masa iya habis nikah sama Fahri sekarang dapet yang begini bentuknya" akupun ikut menunduk, rasanya aku harus siap patah hati lagi.
"Siapa bilang?? Najwa mau kok jadi istrinya mas Fahmi " ia jawab dengan senyuman.
"Yess" aku berdiri saking senengnya ,beberapa sorot mata mengarah ke diriku.
"Huss duduk mas malu diliatin tuh"Najwa mengingatkanku aku duduk kembali. Ku garuk kepalaku meski tak gatal, aku malu bisa bertingkah seperti tadi. Najwa masih tertawa melihat tingkah ku.
****
Perjalanan kami pulang berdua simbok dan ibu pulang duluan.
Ini pasti sengaja ibu lakukan agar aku bisa lebih lama dengan Najwa ."Hlo ibu sama simbok gak ada mas?" Najwa celingukan mencari.
"Udah pulang duluan, ayo masuk mobil"
"Ouwh"
"Najwa, nanti sampai rumah aku akan bicara sama simbokmu. Aku ingin pernikahan kita di segerakan" Najwa hanya mengamgguk dan tersenyum padaku.
#eaakk kan mau nikah..
Gerobak batagor saksi bisu Najwa dilamar Fahmi 😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Yang Pertama (Revisi)
RomanceNajwa yang kehilangan mas Fahri di saat umur perkawinan baru seumur jagung membuat Najwa terpukul, dapatkah ia menjalani hidup baru setelah kepergian suami dan calon anaknya.?? Penasaran?? Yuk baca disini BUKAN YANG PERTAMA