Kehidupan Baru

7K 392 3
                                    

Bagian ini mengandung unsur dewasa harap di lewati untuk yang belum cukup umur😊😊

Pov Najwa

Acara sore tadi membuat badanku pegal semua. Ingin rasanya cepat terlelap agar hilang rasa lelahku.

Krekk!!

Suara pintu kamar mandi terbuka. Muncul sosok tampan berhidung mancung, dengan rambut yang tak lagi gondrong, bibirnya merah tanda ia tak pernah kenal dengan rokok.

Badannya yang kekar bak para olahragawan, dadanya yang bidang yang akan membuat nyaman untuk bersandar, nampak sempurna.

"Najwa,,"

"Eh ya mas,," aku gelagapan entah berapa menit aku terpesona akan dirinya.

"Belum ngantuk?" mas Fahmi mulai mendekat hingga di antara kami kini tak ada jarak.

Aku hanya menggeleng, ku tundukkan pandanganku, wajahku pasti merona. Irama jantungku mulai tak menentu.

Diangkat nya dagu ku dengan jari telunjuknya. Hingga kini aku bisa menatap jelas mata elangnya.

Dekat! Dekat ! Sangat dekat.

Cup!.

Bibirnya mendarat sempurna di bibirku.

Di tahannya tengkuk ku.
Lama!

Sejenak, dunia seperti berhenti berputar.
Ada yang meleleh di dalam sana. Kerinduan atas sebuah cinta dan sayang kini kudapatkan kembali.

Nafas kami mulai memburu. Tangannya tak lagi diam mulai merayap ke bagian lain.
Dan malam itu saksi bisu sepasang kekasih telah memadu cinta dalam sebuah hubungan yang baru..

***
Tangan kekar itu masih melingkar hangat di tubuhku. Sejak malam tadi tak ia lepaskan. Kepalaku bersandar di dadanya, huh nyaman.

Ku beranjak pelan-pelan melepas pelukannya.

Pelan!

Dan huh aku bisa turun dari ranjang. Aku mulai melangkah tapi,,

Grab! Bug !

Di tariknya tanganku , hingga aku jatuh ke pelukannya lagi.

"Ehh" aku terkejut.

"Mau kemana?" ucapnya lirih.

" mau mandi ,lepasin ah" aku memcoba melepas dekapannya.

" cium dulu baru aku lepasin" mas Fahmi mengerucutkan bibirnya siap di cium.

"Gak mau!"

"Dikit "

"Gak,lepasin ah keburu siang"

Cup! Cup!

Ia berkali-kali mencium bibir, pipi kanan kiri
Dahi ahh mirip anak bayi dicium papanya.

"Udah ah " aku beranjak meninggalkannya. Berabe kalau minta lebih, bisa-bisa gak jadi bangun.

Bukan Yang Pertama (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang