Akad Nikah

6.8K 420 7
                                    

Pov Fahmi

Matahari sudah meninggi saat aku bangun.
Jarum jam sudah menunjuk pukul 8  pagi.

"Ya Allah aku kesiangan" aku beranjak dari ranjang segera menuju kamar mandi untuk mandi. Tak lama, penting basah aja langsung ganti baju untuk segera pulang ke Magelang.

"Dah bangun mi?" Ucap bulek saat ku keluar kamar.

"Aduh kesiangan bulek, kok gak di bangunin" jawabku seraya duduk di meja makan.

"Udah tadi digedor-gedor malah sama si Rafi kamu aja pules tidurnya" bulek terkekeh.

"Ah iya kah bulek" ku garuk kepalaku meski tak gatal. Malu juga sifat ngebo ku kumat hhii.

"Ouwh ya mi, pak Lik sama Rafi udah berangkat duluan kamu kalau udah siap ayo berangkat aja, biar nanti bisa istirahat' sebelum akad"

"Iya bulek"

Aku bergegas berangkat ke Magelang, butuh waktu dua jam untuk sampai rumah ku. Sudah tak sabar ingin segera sampai rumah . Tunggu aku Najwa .

Beruntung jalanan tak begitu ramai sehingga aku bisa segera sampai.

****

Dag dig dug..
Irama jantungku mulai tak menentu. Gugup? Iya.
Ya Tuhan ini seperti perjaka yang baru mau nikah jantung udah mau copot aja.

Aku susuri pandangan ke setiap sudut ruangan mencari sosok wanita yang akan segera jadi istriku. Pandanganku terhenti pada gadis yang turun dari tangga, dengan kebaya putih berkombinasi dengan jarik bermotif rejeng atau apalah namanya. Ia nampak begitu ayu ,  polesan dari dukun manten membuat aura kecantikan nya makin menonjol.

Mataku hampir tak berkedip memandangnya.

Dekat! Mendekat dan kini ia tepat di sebelah ku. Pandangan kami bertemu sesaat sebelum ia menunduk menyembunyikan senyumannya.

"Monggo di mulai" ucap pak penghulu.

Dengan mantap Ahkam mendapat tanganku , ya dia yang akan menikahkan aki dan Najwa.

"Saudara Muhammad Fahmi Najib bin Ahmad Subarjo ,saya nikahkan dan saya Kawinkan engkau, dengan adik kandung saya Diffa Najwa Aulia binti mun'am Lutfi, dengan mas kawin seperangkat alat sholat di bayar tunai!.

"Saya terima nikah dan kawinnya Diffa Najwa Aulia dengan mas kawin tersebut di bayar tunai".

Sah! Sah!

Alhamdulillah dilanjutkan doa oleh pak penghulu.

Di ciumnya Punggung tangan ku oleh Najwa. Ki balas Dengan mencium keningnya.

****

Matahari telah menenggelamkan diri di ufuk barat saat tetangga dan sanak keluarga mulai berpamitan pulang. Hanya tinggal Bulik Sri dan keluarga, mereka berada di rumah Fahri .

"Nduk, ibu tinggal dulu ya mau nemenin bulek mu di sebelah" pamit ibu beranjak pergi, seraya mengedipkan mata padaku.

Apa coba?
Kelilipan debu apa .

Najwa hanya mengangguk.

"Najwa mau mandi dulu ?" Tawarku padanya.

"Iya mas,udah gerah" iya mengibaskan tangannya.

"Ya udah ayo" aku gandeng tangannya. Dan melangkah menuju kamarku, kutengok Najwa nampak susah berjalan.

Grab ku bobong Najwa.
"Ehh mas turunin, malu" ia memukul dadaku pelan. Tengak tengok takut melihat ada yang liat.

"Malu??".

"Turunin!."

"Gak!".

"Mas..."

Cup !! Ku cium bibirnya.

"Ih mas Fahmi genit!" Ia mencubit dadaku.

"Auw sakit tau"

Ia malah terkekeh, lesung Pipit nya nampak jelas saat Najwa tertawa. Ku gendong ia sampai ke kamar dan ku turunkan di ranjang.

Yuk kasih vote n komentarnya yang setia Ama Najwa n Fahmi.😍😍😍

Bukan Yang Pertama (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang