Pov Najwa
Setelah berminggu-minggu sibuk dengan kerjaannya. Kini mas Fahmi bisa mengajakku jalan-jalan. Terdengar lebay ya jalan-jalan aja girang haha.
Tapi, bagi ibu rumah tangga seperti aku hal ini yang aku nanti-nantikan. Menjadi ibu rumah tangga yang hanya sibuk dengan pekerjaan rumah tangga itu membosankan.
Sore ini sambil menunggu Mas Fahmi pulang, ku tonton serial bolywood "Dil hai tumhara" sambil mewek-mewek setiap ada adegan sedih. Tangisku pecah saay adegan si salu tau kalau bukan anak kandung ibunya.
"Hiks hiks"
Buk ! Buk !
"Najwa, kamu kenapa?"
Tiba-tiba mas Fahmi sudah berada di belakangkku. Saking asyiknya nonton film sampai tak sadar kapan dia pulang."Mas.."
"Iya,kamu kenapa ceritakan sama mas, ada apa".
"Kasian salu mas, itu masa ibunya bilang kalau bukan anaknya, itu si pacarnya nikah sama kakaknya salu jugas" aku menangis sambil menunjuk layar lebar yang berada di depanku.
"Masyaallah!!" mas Fahmi menepuk jidatnya.
"Aku kira itu kamu kenapa? Cuma film aja nangis" ia menggelengkan kepalanya heran. Lalu menoyor kepalaku.
"Ihh , aku menghayati alur ceritanya mas.kan emang bikin sedih"
"Udah , cepet ganti baju sana , katanya mau jalan-jalan" ucapnya.
"Nanggung mas belum kelar filmnya bentar lagi" aku asik menonton film lagi.
"Ya udah lanjutin nontonnya, gak udah jadi jalan-jalannya"ia beranjak menuju kamar.
"Ehh!! Jangan dong. Oke aku ganti baju bentar"
Aku segera berjalan masuk kamar cepat.
"Najwa,aku juga mau masuk kamar kok di tutup sih" mas Fahmi mengetok-ngetok pintu.
"Bentar mas lagi ganti baju" teriakku dari dalam.
"Kamu bisa ganti baju bareng"
Krekk! Kubukan pintu, aku sudah siap dengan setelan gamis berwarna ungu.
"Udah siap" aku tersenyum manis semanis madu yang baru di panen hhh.
"Kamu itu ganti baju kok setahun lama banget"
Protes mas Fahmi Padaku."Masa sih lama" perasaan cuma sebentar, pilih baju, ganti baju dandan emang lama ya?
"Dasar wanita ganti baju aja setahun," ucapnya lirih tapi aku bisa mendengar.
-------
Setelah berjalan cukup lama kami telah sampai di salah satu tempat wisata. Taman Pagoda terletak di Desa Candirejo, ketangi, kecamatan Kaliangkrik.
Pengunjung Nampak ramai, meski waktu telah sore namun pengunjung justru makin ramai. Pengunjung dari kalangan anak-anak hingga dewasa memenuhi tempat ini.
"Eh ini Taman Pagoda yang kemaren kita bahas itu mas" memang kami pernah bahas tentang Taman yang ramai di bicarakan di Facebook. Hampir tiap hari teman-temanku memasang foto yang sama di taman pagoda. Pemandangan taman yang memang indah, deretan bunga berwarna kuning dan merah, ada menara di tengah taman. Dari atas menara kita bisa melihat pemandangan kota magelang. Letak kolam denga hiasan bunga di sisi kanan kirinya juga menunjukkan betapa indahnya tempat ini.
"Iya, katanya pengen banget kesini, maaf ya baru sekarang aku bisa anter"
"Iya gapapa mas, makasih" mas Fahmi menggandeng tanganku. Kami masuk dengan membeli tiket sepuluh ribu setiap orangnya. Murah meriah, tapi suasana dalam taman sangat indah.
"Hei, apa kau Najwa ?"
Tanya seseorang di sebelahku, ku arahkan pandangan ke suara itu berasal."Iya benar, Mas Ghofur ya?" ya dia kakak kelasku sewaktu SMA.
"Wah apa kabar udah lama gak ketemu masih imut aja kamu" ucapnya, kulirik wajah mas Fahmi nampak tak suka aku bicara dengan laki-laki di depanku ini.
"Bisa aja mas Ghofur ini, ouh ya kenalin ini Mas Fahmi suamiku mas".
"Mas Fahmi ini mas Ghofur teman SMA ku"
Mereka saling berjabat tangan.
"Maaf mas tak kesana dulu,ayo sayang" ucap mas Fahmi sambil menarik tanganku mrnuju gubuk kecil di pinggir taman.
"Ih, sakit tau kenceng banget nariknya" ku kebaskan tanganku memang sakit. Tarikan tangan mas Fahmi terlalu keras.
"Dasar genit!" ucapnya ketus. Aku hanya mengerutkan dahiku menyaring kata yang dia lontarkan. Aku genit?
"Genit? Mas cemburu ya " aku terkekeh melihat ekspresi wajah suamiku yang tiba-tiba mulai nemerah.
"Enggak, siapa yang cemburu" ia membuang muka ,mencoba menyembunyikan wajahnya yang merah dariku.
"Lah trus itu namanya apa kalau gak cemburu?"
"Aku cuma gak suka"
Aku kembali terkekeh. Bohong kok gak meyakinkan. Tinggal bilang iya cemburu gitu kok susah amat.
"Udah ketawanya gak lucu"
"Tau kah muka mas Fahmi mirip udang rebus kalau lagi cemburu"
"Ih enak aja" dia mencubit kedua pipiku dengan gemas.
"Ah sakit tau" ku pukul tangannya agar lepas dari pipiku. Mengingat waktu telah sore dan taman akan segera tutup kami bergegas pulang. Tentunya setelah mengambil gambar untuk mengabadikan momen jalan-jalan kita.
========
Jiwa emak-emak dalam diriku nampaknya sudah mendarah daging. Saking seringnya nganggur di rumah , di ajak keluar sekali badan udah capek.Aku hempaskan badanku di atas ranjang. Mas Fahmi masik asik bernyanyi di kamar mandi. Tak perlu masak makan malam ,tadi sepulang dari taman kami beli nasi goreng.
Krekk!
Suara pinti terbuka.
Mas Fahmi keluar hanya dengan handuk melilit di badannya."Ih kebiasaan gak pake baju sekalian" protesku geli melihat suami bertelanjang dada.
"Kenapa? Takut terpesona? "
"Enggak"
Mas Fahmi mulai melangkah mendekatiku, harum shampo yang dia gunakan menyeruak masuk hidungku, tak seperti biasanya bau shampo itu membuatku mual. Aku hamil baru dua minggu, sejak hamil indra prnciumanku jadi sensitif.
"Hoekkk.." aku mual
"Kamu kenapa?"ku tutup mulut dan hidungku. Dan memberi isyarat mas Fahmi tak boleh mendekat.
"Stop jangan mendekat, pake sampo apa sih bau banget" jawabku kesal dengan posisi tangan menutup hidung.
"Ah yang biasanya gak ganti kok"
"Ah masa, ini maunya aneh sekali. Jangan deket-deket bau" aku menjauhi mas Fahmi.
Mas Fahmi mulai merebahkan tubuhnya keranjang setelah ganti baju.
"Mau ngapain mas?"
"Mau tidurlah"
"Ih tidur kamar sebelah gih , bau banget kamu"
"Ya alloh" mas Fahmi hanya mengacak-ngacak rambutnya. Dia bilang aku aneh, hamil di deketin suami males bawaannya.
Dia melempar bantal dan selimut ke lantai. Yah, dia tidur di lantai.
"Najwa,emang orang hamil aneh begitu ya. Cepet lahir dong anak ayah. Ayah tersiksa begini" aku hanya terkekeh, aku aneh? Entahlah aku sendiri juga tak tau.
"Ya aku gak tau mas"
"Masa bau masakan mutah, makan nasi sayur muntah, giliran nasi padang dua porsi habis aneh" mas Fahmi heran dengan perubahan sikapku. Kata ibu sama simbok ini bawaan bayi. Dikit-dikit nangis sensitive banget ini hati.
Lihat makanan di TV langsung pengen minta di beliin, giliran dapet cuma di makan dikit.
Aku sendiri kadang juga geli tiap memgingat tingkah laku ku sendiri.
# Kira-kira emak di sini ada gak yang hamil model Najwa begini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Yang Pertama (Revisi)
RomansaNajwa yang kehilangan mas Fahri di saat umur perkawinan baru seumur jagung membuat Najwa terpukul, dapatkah ia menjalani hidup baru setelah kepergian suami dan calon anaknya.?? Penasaran?? Yuk baca disini BUKAN YANG PERTAMA