"gimana lo sama calvin?"aku memutar bola mata kesal dan menatap jengah somi yang hari ini menanyakan hal serupa untuk yang ketiga kalinya.
"ya nggak gimana-gimana." aku mengedikkan bahu. "dia masih tetep ganteng, tapi nggak bisa dimiliki."
"hadeh." somi menoyor keningku main-main. "chat lancar nggak?"
"chat dari mana kontak aja gue nggak nyimpen."
seketika somi bangun dari tidurnya dan membelalak lebar. "APA?"
kedua alisku bertaut heran. "apanya yang apa?"
lantas cewek setengah bule itu mengguncang kedua bahuku sehingga aku turut bangun dari tempat tidur somi. "kok lo nggak pernah chat sama calvin sih?!"
ia masih melanjutkan, "kalian 'kan satu grup, satu divisi, nggak pernah gitu ada niatan basa-basi nanya proker atau apa kek yaelah."
aku menggeleng. "takut duluan som. nanti kalo dia ke ganggu trus malah ngejauh gimana? gue nggak mau."
somi mengusap dagunya seolah berpikir. "hm, iya juga sih. btw udah punya instagramnya?"
benar juga. instagram. kenapa aku tidak terpikirkan sama sekali? maksudku, setidaknya aku masih bisa memantaunya dari jauh dengan caraku, tanpa diketahui calvin.
setelah diberi tahu somi, aku pun segera meluncur ke akun pribadi calvin. menggulir tiap foto yang terpampang di sana. kebanyakan bukan foto dirinya, melainkan foto hasil jepretan asal yang diedit hitam putih. lalu ada satu foto dirinya sedang bersama aji dan bayu, di mana senyum calvin merekah dan membuatku ikut tersenyum.
lalu dengan sangat tiba-tiba, jari somi mengetuk dua kali pada foto itu dan memunculkan bentuk hati warna putih selama setengah detik. "SOMI!"
sedangkan ia hanya tertawa polos.
"untung gue pake akun bodong." ucapku sedikit lega. mengingat aku orangnya suka sekali berkomentar di akun gosip atau politik, jadi aku sempat memutuskan untuk membuat akun lain agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"yah, gagal deh gue." raut sedih terpampang di wajah cantiknya. aku hanya membalas dengan juluran lidah.
selain foto, ternyata ia juga menyematkan sebuah cerita. dengan penasaran aku pun menekan foto profil dengan lingkaran ungu dan oranye itu.
ternyata hanya sebuah foto, lagi-lagi hitam putih. terlihat tiga buku yang kuingat sebagai buku pelanggaran dari guru bk, dan tiga acungan jari tengah di mana kedua jari lainnya tersemat akun bernama bayu dan aji.
huh, buat masalah apa lagi mereka kali ini.
akhirnya sambil menunggu makanan datang, aku dan somi masih berkutat pada ponsel masing-masing. namun tiga detik kemudian, aku melempar ponsel yang untungnya masih mendarat di tempat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
platonic; changbin
Fanfiction(n.) ideal. tentang bagaimana aku menyimpan rapat-rapat perasaanku terhadap calvin antares, tanpa ada orang yang tahu, termasuk dirinya sendiri. beberapa nama diambil dari @sklokal di twitter