petuah aji

4.9K 1.1K 225
                                    

suara melengking haris tiba-tiba menginterupsi kegiatan rebahanku di pojok kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

suara melengking haris tiba-tiba menginterupsi kegiatan rebahanku di pojok kelas.

"eh, dicariin, tuh!"

aku langsung mengangkat kepala, sambil berusaha melihat sosok yang katanya sedang mencariku. namun aku seratus persen yakin bahwa itu adalah calvin, mengingat ia memintaku untuk membantunya mengerjakan makalah biologi, ia dihukum karena bolos pelajaran.

aku sebagai budak cinta calvin antares, siap membantu dengan segenap jiwa dan raga.

sayangnya, keyakinanku langsung runtuh ketika yang ku lihat ternyata bukan calvin. "eh, aji?"

senyumnya melebar, menampilkan deretan giginya yang rapi hingga membuat kedua matanya membentuk bulan sabit. lucu sekali, seperti anak balita. pantas banyak cewek yang menyukainya yang murah senyum itu.

"lo mau ke rumah calvin, kan?" ia bertanya dengan mata yang mengerjap-ngerjap lucu. "sama gue aja, dia tadi duluan soalnya nganter bayu ke rumah sakit nemuin bokapnya."

aku melayangkan tatapan bertanya. "bokapnya bayu sakit apa?"

"sembarangan," tanpa diduga ia langsung menyentil dahiku pelan. "bokapnya tuh dokter di sana."

aku hanya membulatkan bibir tanda mengerti. "ya lo juga kalimatnya ambigu, gue kan jadi-"

"eh, eh, gue nyentuh jidat lo ya tadi?" kalimatku terputus dengan pertanyaan aji yang terlihat panik. "aduh, bego, aji bego, dibilang gak boleh pegang-pegang ntar diamuk calvin...eh, jangan ngadu ke calvin, ya?"

bukannya menjawab, aku justru dibuat bingung dengan rentetan kalimat aji yang ia ucapkan terlalu cepat dan entah ditujukan pada siapa.

"apaan sih, ji?"

cowok yang tidak ku kenal dekat itu menggeleng-gelengkan kepalanya cepat. aduh, gemas sekali aji ini. "udah ah, ayo pulang."

aku mengikuti langkahnya hingga ke parkiran motor, melihat aji sibuk mengeluarkan motor scoopy cokelatnya. dan cowok itu terlihat lebih lucu ketika memakai helm bogo warna hitam dengan kaca cembung.

ingin rasanya aku menculik dan mengadopsinya sebagai adik.

"dapet tempat duduk gak?" tanya aji dengan suara yang sedikit melengking karena kalah dengan suara angin.

"dapet ji, dapet!" jawabku tak kalah melengking. "kalo ribet, sini ransel lo gue bawain aja."

"jangan!"

"kenapa?"

"takut dimarahin calvin kalo nempel!"

"apa hubungannya?"

namun aji tidak menjawab. ia justru menyalakan lampu sein ke kiri dan memasuki area mini market. "beli minum dulu. aus."

aku mengira si aji ini hanya membeli minum dan langsung membawanya pulang, ternyata ia mengajakku untuk duduk-duduk di kursi teras mini market tersebut.

platonic; changbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang