*part yang sangat panjang. semoga tidak bosan membacanya*
menyenangkan sekali ketika jam pelajaran berakhir tepat waktu, membuat guru yang mengajar bersiap untuk segera pulang dan bertemu keluarga. pun murid-murid yang ingin segera mengakhiri kegiatan belajar hari ini untuk pergi bermain atau sekedar melepas penat di rumah.juga membuatku tersenyum tak sabaran ketika sebuah pesan singkat masuk mengusikku sejak satu jam yang lalu.
gue nebeng pulang ya. tulis calvin saat itu yang langsung saja kubalas dengan sukacita.
"CALVIN ANTARES! BERHENTI KAU!" suara melengking milik bu susan yang hobi meneriaki nama cowok dalam pikiranku itu lagi-lagi menginterupsi atensi seluruh pasang mata teman sekelasku, termasuk aku sendiri yang begitu penasaran tentang kebodohan apalagi yang dibuat calvin sampai membuat guru itu menatapnya nyalang.
dari dalam kelas, aku dapat melihat jelas tangan kanan bu susan menarik rambut belakang calvin yang memang mulai memanjang itu. dibarengi dengan kegaduhan calvin yang memohon ampun sambil memasang wajah sok melasnya. "iya bu iya, abis gini potong."
tawa seisi kelas memenuhi gendang telingaku. membuatku mau tak mau juga menahan senyum.
"kalau besok kau punya rambut masih panjang, nilai kau yang ibu potong."
"siap, ibu negara!" jawab calvin lantang sambil memberi gestur hormat yang tidak dipedulikan oleh bu susan sebab beliau langsung pergi begitu saja.
setelah kejadian itu, dengan polosnya calvin langsung memutar badan dan memasuki kelasku yang muridnya tersisa setengahnya saja (mungkin penasaran dengan tragedi bu susan dan calvin barusan), setelah itu ia meneriaki namaku sambil melambaikan tangannya di udara. benar-benar seperti tanpa beban padahal ia habis dimarahi bu susan habis-habisan.
"ayo pulang!" senyumannya yang lebar mengajakku untuk mengangkat kedua sudut bibirku saat itu juga.
"widih, ada yang gak pernah absen pulang bareng nih!"
"alhamdulillah calvin sekarang ada pawangnya."
"icikiwirrr pepet teros, vin!"
"anjay, yang lagi kasmaran emang beda ya."
kira-kira itulah beberapa kalimat yang terucap dari mulut-mulut tidak tahu diri milik anak cowok di kelasku, apalagi aji dan haris yang teriakannya paling heboh sampai bersiul segala.
aku kelimpungan dan salting parah. belum lagi keberadaanku yang kini menjadi pusat perhatian dengan wajah yang mulai memanas. membuatku tidak berani melirik calvin sebab takut ia akan pergi dan merasa tidak nyaman setelah diejek oleh teman-temanku.
nyatanya aku salah, cowok yang bayangannya selalu menari dalam kepalaku itu justru ikut tertawa keras dan berjalan menghampiri mejaku yang sedang mengucapkan sumpah serapah dalam hati. "sirik aja lo pada, makanya sana cari pacar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
platonic; changbin
Fanfic(n.) ideal. tentang bagaimana aku menyimpan rapat-rapat perasaanku terhadap calvin antares, tanpa ada orang yang tahu, termasuk dirinya sendiri. beberapa nama diambil dari @sklokal di twitter