14.2R Berantem??!!

1.4K 105 13
                                    

"Tapi sebelum itu ada yang ingin aku beritahukan pada kalian tentang teman kalian yang hilang"

Perkataan Weni tersebut mampu membuat ke 7 sahabat itu terkaget kaget terutama Rizki yang frustasi akibat Lesty yang hilang

"A..apa yang kamu katakan kak? Ada yang ingin kau beritahu, apa itu kak cepat katakan!" ucap Rizki yang mulai terpancing emosi

"Bang sabar dong, lo gak boleh kayak gitu, kita bicarakan dengan baik baik" ucap Ridho sambil menepuk nepuk pundak Rizki

Lalu dia menghusap wajahnya dengan kasar sambil menghela nafas menghilangkan semua emosi didalam tubuhnya

"Ayo kak ceritakan apa yang ingin kakak beritahu kepada kami tentang teman kami" ucap Rara

"Ba..baiklah" ucapnya terbata bata

"Kalian sudah dengarkan ceritaku tentang pak kades yang menganut ilmu pesugihan?"

Semuanya mengangguk

"Dan sekarang teman kamu akan dijadikan tumbal dalam pesugihannya"

"APA!!" teriak semuanya dengan kaget

"Apa yang lo katakan kak! Lo bohong kan!" ucap Rizki tanpa kesopanan lagi yang lagi lagi tidak bisa mengontrol emosinya, bagaimana bisa ia tidak emosi jika gadis yang mulai ia sayangi akan dijadikan tumbal oleh seseorang

Weni menundukkan kepalanya dengan raut wajah takut, Aulia yang melihat itu langsung memeluk Weni

"Bang sabar, lo bisa gak sih sekali aja gak emosi, kasian kak Weni ketakutan ngeliat lo kayak gitu, kita tau seberapa frustasinya lo kehilangan Lesty, kita begitu juga bang, tolonglah elo bisa lebih bijak lagi bukannya kayak gini" ucap Ridho yang sama emosinya dengan Rizki, dia sudah geram melihat kelakuan abang nya itu yang tidak bisa mengontrol emosi

Ridho mengacak rambutnya
"Lo dengerin kak Weni cerita dulu, sekali lagi lo kayak gini, lo gak berhak lagi disini sebagai ketua dari geng kita! Dan mendingan lo keluar aja dari geng kita!" sambung Ridho sambil menunjuk jari telunjuknya ke wajah Rizki

Rizki hanya bisa menghela nafas, ia sangat tau bagaimana jika Ridho sudah marah, jadi ia memutuskan untuk diam saja karna diam itu lebih baik!

"Dho udah kamu jangan ikut ikutan emosi kayak Rizki, cukup dia aja yang emosi kamu jangan nambah nambahin" ucap Putri sambil mengelus elus lengan Ridho

Ridho mendesis sambil menganggukkan kepalanya

"Hmm kak apa benar yang kamu katakan kak??" tanya Putri

"Iya" ucapnya singkat

"Ah sial! Kenapa gue gak tau ini lebih dulu sih, kalo aja kabut sialan itu gak mengganggu penglihatan gue, Lesty pasti sudah ditemukan, gue gak guna banget sebagai sahabatnya" ucap Aulia menangis merutuki dirinya sendiri

Ke 7 sahabat juga sedih melihat Aulia yang menyalahkan dirinya sendiri, lalu Ical berjalan menghampiri Aulia

"Aul.." panggil Ical

Aulia hanya bergumam sambil menyeka air matanya yang sedari tadi mengalir dipipinya

"Lo gak boleh kek gitu, ini semua bukan salah lo Aul, lo jangan nyalahin diri sendiri, gue yakin Lesty pasti bicara kayak gini ke elo" ucap Ical seraya memutar badan Aulia ke arahnya

"Tapi Cal gue merasa gue gak guna sebagai sahabat, gue------------"

"Sttttt! udah, gue gak mau denger lagi kalo lo terus terusan nyalahin diri lo"

Aulia menundukkan kepalanya sambil duduk dipinggiran pohon tumbang ditemani Rara dan Putri

"Dan satu lagi ada yang ingin aku beritahu" ucap Weni memecah keheningan

DITEROR KETIKA BERLIBUR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang