Setelah berpencar dengan Irwan, kini Rara memasuki kamar yang cukup luas dan ruangan tersebut mengeluarkan bau kemenyan yang menyengat, Rara sedikit pusing saat mencium bau kemenyan itu namun dengan sekuat tenaga ia mencoba agar tubuhnya tidak limbung.
"Ya tuhan kuat kan aku.."
Kemudian ia berjalan dan menelusuri setiap inci kamar tersebut dan membuka setiap lemari kamar itu
Setelah membuka beberapa lemari, ia tidak menemukan buku mantra itu kemudian ia melihat satu lemari yang membuatnya yakin bahwa buku mantra itu berada disana
Ia berjalan mendekati lemari itu, setelah sampai ia membukanya dengan hati hati kemudian ia melihat sebuah peti kecil berwarna coklat dengan motif motif yang banyak, dengan berani Rara mengambil kotak itu lalu dibuka nya, setelah membuka ia kaget dan bercampur senang karna buku mantra yang ia cari cari berhasil ditemukan, dengan semangat Rara berjalan kearah pintu luar
Saat ia berjalan, terlihat Irwan berlari kearahnya dengan ngos ngosan
"Ada apa??" tanya Rara
"Kita harus cepat pergi dari sini sebelum anak buah pak kades datang"
Rara kaget dan dengan segera Irwan menarik tangan Rara untuk keluar dari tempat ini
Saat mereka sampai diruang tamu, rupanya nasib mereka saat ini belum beruntung, anak buah pak kades berhasil sampai lebih dulu dirumah ini sebelum mereka keluar. Anak buah pak kades kaget dengan kehadiran Rara dan Irwan dan langsung saja mereka menyerang Irwan dan dengan sigap Irwan menghindar dari serangan kedua anak buah pak kades itu
Rara ketakutan saat 2 anak buah pak kades itu menyerang Irwan. Satu pukulan berhasil mengenai perut dan satu pukulan lagi berhasil menganai wajah Irwan sehingga membuat sudut bibir nya berdarah namun dengan sisa kekuatan, Irwan menyerang ke-2 anak buah pak kades dengan bertubi tubi hingga keduanya tersungkur ke lantai dan pingsan
Melihat itu Rara segera menghampiri Irwan yang sedang menahan rasa sakit di perut dan juga sudut bibirnya yang berdarah
"Wan lo gak papa??"
"Iya gue gak papa, yaudah ayo kita samperin Ical dan Aulia"
Rara mengangguk dan kemudian mereka berhasil keluar dari rumah pak kades itu dan menghampiri Ical dan Aulia yang menunggu dengan perasaan cemas.
Rupanya pak kades lupa membawa buku mantra tersebut dan kemudian ia menyuruh ke2 anak buahnya untuk mengambilnya dan untung saja buku mantra itu sudah lebih dulu jatuh ke tangan Rara.
"Wan astaga lo kenapa??" tanya Ical saat melihat mereka tiba
"Gue habis diserang sama dua anak buah pak kades itu"
"Wan sini gue obatin dulu" ucap Rara yang hendak mengambil kotak P3K nya namun dicegah oleh Irwan
"Gak perlu Ra, ini juga bentar pasti sembuh, yang penting sekarang kita selamatkan Putri dan Lesty, karna sebentar lagi Bulan Purnama akan tiba, yuk sekarang kita samperin yang lainnya, oh ya Ical lo udah dapet informasi dimana keberadaan mereka sekarang??"
Ical menganggukkan kepalanya "iya, barusan Ridho kirim lokasi ke gue dan syukurnya sinyalnya sekarang sedang berpihak ke pada kita" ucapnya sambil terkekeh
"Ical ih bercanda mulu! Ayo sekarang kita pergi sebelum kedua anak buah pak kades itu siuman.." ucap Aulia
Mereka mengangguk dan kemudian pergi menuju tempat dimana RizkiRidho dan juga Weni yang sedang mengawasi keberadaan pak kades
Tempatnya tak terlalu jauh dari kediaman pak kades, hanya saja tempatnya sangat mengerikan, banyak tengkorak tengkorak bergelantungan disepanjang pohon yang mereka lalui dan membuat bulu kuduk mereka berdiri
"Ya tuhan ini tempat apa? Mengerikan!!!" ucap Ical
"Iya gue merasa tengkorak itu sedang menatap kearah kita dengan tatapan tajam!" ucap Aulia yang membuat semuanya terkejut setengah mati
"Hah apa lo bilang Aul? Beneran seperti itu??" tanya Rara
"Ya kan itu cuman perasaan gue.."
Semuanya bernafas lega karna itu hanya perasaan Aulia saja.
"Eh tapi tunggu!" ucap Aulia lagi, ia melihat sesuatu yang bergerak dibelakang Ical, Irwan dan juga Rara
"Ada apa??" tanya Ical
"Eemmm guys tengkorak nya hidup!" tunjuk Aulia kearah belakang Ical, Irwan dan Rara
"APA!!" ucap semuanya kemudian berpaling ke arah belakang mereka dan langsung saja membuat mata mereka melotot tak percaya dan takut setengah mati, bayangkan saja tengkoraknya yang biasanya benda tak hidup yang sering terpajang di laboratorium kini hidup dan berjalan gontai kearah mereka.
Mengerikan!"A..apa, bagaimana mungkin??" ucap Irwan
"Ini mungkin Wan karna tengkorak ini adalah Jasad jasad yang dijadikan tumbal oleh pak kades dan mereka punya dendam yang tak terbalaskan!"
"Oh astaga kenapa jadi begini sih, kesian sekali mereka.." ucap Rara
"Hmm kita gak kabur?? Mereka jalan kearah kita loh??" ucap Ical
"I..iyaudah ayo kita pergi dan bersembunyi kearah sana" ucap Irwan seraya menunjuk kearah gua yang tak jauh dari tempat mereka berdiri. Dan dengan segera mereka berlari menuju gua itu.
•••••
Hayy!!!
Masih penasaran ma kelanjutannya?? Kuyy! Ikuti terus cerita selanjutnya❤Eee iyaaa yang belum follow akun ini ayuuulahhh difulluw duluuu :'(
Next?? Vote + Koment!
See you next part readers😻🌸
Note : maapin yaa kalau masih ada yang typo😅🙏🏼
KAMU SEDANG MEMBACA
DITEROR KETIKA BERLIBUR [END]
HorrorNiat ingin bersenang senang dengan liburan kepantai malah menjadi kacau karena bertemu dengan sosok bayangan putih. Delapan sahabat itu pun mau tak mau harus menyelesaikan misteri didesa itu. Apakah mereka akan berhasil ?? Ikuti kisah selengkapnya...