16.Misi Dimulai

1.3K 120 25
                                    

"Aku tau dimana Putri"

Ucapan Weni tersebut membuat ke 6 sahabat itu menengok ke arah Weni, mereka menatap Weni dengan tatapan antara percaya dan tidak

"Dimana??" tanya Ridho seraya berjalan mendekat ke arah Weni

"Dirumah pak kades"

Semuanya kaget, entah kenapa semuanya tak ada yang terpikirkan sedikitpun bahwa Putri diculik oleh pak kades

"Apa? Bagaimana bisa, astaga sekarang Lesty dan Putri dalam bahaya" ucap Aulia panik

"Aulia please jangan bikin kita semua panik, kita harus tenang dan memikirkan cara bagaimana membebaskan Lesty dan Putri dari cengkraman pak kades" ucap Rara mencoba menetralkan suasana

"Iya Rara benar, kita harus cepat cepat memikirkan cara untuk menyelamatkan mereka" ucap Ical

Weni menganggukkan kepalanya
"Ya kalian benar, kita harus segera bertindak, karna nanti malam adalah malam bulan Purnama dimana pak kades akan melakukan ritualnya"

Semuanya kaget mereka tak menyangka bahwa malam ini adalah malam dimana Lesty dan Putri akan jadi korban pesugihannya pak kades jika tidak mereka selamatkan

"Ok nanti siang kita segera menuju rumah pak kades, kak Weni tolong bantu kami, hanya kamu satu satunya orang yang bisa membantu kami" ucap Rizki memohon kepada Weni

Terlihat Weni menghela nafasnya
"Baiklah, aku juga sangat ingin bertemu dengan pak kades itu, aku ingin lihat bagaimana reaksi dia saat melihat ku nanti" ucap Weni

"Terima kasih kak Weni" ucap semuanya yang dibalas Weni dengan senyuman

•••

"Lepaskan aku, kau mau bawa aku kemana" teriak gadis yang kini telah diseret oleh seorang laki laki menuju ruangan, gadis itu berjalan tertatih tatih sambil meringis menahan sakit dipunggung nya yang kemungkinan sudah memar

"Diam!" ucap laki laki yang tengah menggunakan jubah berwarna hitam dengan wajahnya yang ditutup topeng

Gadis itu kemudian diam, percuma dia bicara dengan laki laki yang sedang menyeretnya ini karna ia tak mungkin melepaskannya

Lalu mereka tiba disebuah ruangan dan laki laki itu membuka pintu kemudian mendorong gadis itu hingga terjatuh, sebelum laki laki itu menutup pintunya, ia berucap sesuatu

"Tunggulah disini, nanti malam akan ada kejutan untuk kalian"

Lalu laki laki tersebut menutup pintunya dengan kencang membuat gadis itu terkejut

Setelah ia mengerutkan keningnya saat teringat ucapan laki laki misterius tadi

"Kalian! Apa maksud laki laki itu?" ucap gadis itu bingung, ia tak mengerti apapun, ia sekarang takut akan terjadi sesuatu padanya dan juga teman temannya pasti cemas mencarinya. Saat gadis itu sibuk dengan pemikirannya, tiba tiba ada suara yang membuatnya terkejut dan menoleh ke arah suara itu

"Ya kau dan aku"

Gadis itu terkejut dan matanya melotot saat tau siapa yang sedang ia lihat

"LESTI!!!"

•••

Hari sudah mulai sore, ke 6 sahabat itu bersama Weni kini berjalan menuju rumah pak kades untuk pergi menyelamatkan Lesty dan Putri juga menghentikan pesugihan yang dilakukan oleh pak kades

Misi mereka sekarang dimulai hari ini dan mereka akan menuntaskannya malam ini juga, mereka berharap semoga misi mereka segera selesai dan kejahatan akan segera musnah

"Masih jauh?" tanya Rara pada Weni yang berjalan didepannya

"Tidak, sebentar lagi kita sampai"

Rara menghela nafasnya, entah kenapa ia merasa sangat lelah hari ini, padahal baru sebentar mereka berjalan tapi Rara sudah merasa capek

"Lo kenapa Ra, lo sakit?" tanya Irwan cemas saat melihat wajah Rara sedikit memucat

"Nggak, gue gak kenapa kenapa, ayo kita jalan lagi" ucap Rara berbohong kemudian ia berjalan melewati Irwan

Irwan menghela nafasnya dan berjalan mengikuti Rara

Sekitar setengah jam mereka berjalan, akhirnya mereka sampai dirumah pak kades pada malam hari, mereka bersembunyi di pohon dan semak semak dekat rumah pak kades, mereka berdiskusi untuk menyusun rencana

"Guys, kita disini untuk menyelamatkan teman kita dan untuk menghancurkan pesugihan pak kades, kita harus kuat dan tetap hati hati dalam melakukan sesuatu agar tidak ketahuan, seperti yang dikatakan oleh ayah dari kak Weni bahwa untuk melenyapkan pesugihan pak kades kita harus menemukan buku mantra nya dan juga menusukkan keris pemberian dari ayah kak Weni ke tubuh pak kades" ucap Rizki mencoba menjelaskan kepada teman temannya

"Kak, apa kakak membawa keris itu?" tanya Aulia

"Iya aku membawanya" ucap Weni seraya mengeluarkan keris berbungkus kain merah yang ia letakkan dipinggangnya

"Baguslah, oke sekarang siapa yang masuk kedalam rumah pak kades untuk mengambil buku mantra itu" tanya Ical

"Gue!" ucap Rara dan Irwan bersamaan, namun setelah itu Irwan panik

"Lo gak perlu kedalam Ra, keadaan lo tidak stabil, biar gue sama Ical kedalam"

"Eehhh jangan biar gue sama Ridho aja yang masuk kalian gak usah" cerocos Rizki

"Udah Ki gak papa" ucap Irwan

Rizki menghela nafas.

"Udah ya Ra lo jangan masuk biar gue sama Ical aja" ucap Irwan

"Nggak, gue gak papa Wan, please biarkan gue ikut sama lo kedalem" ucap Rara memohon kepada Irwan

Irwan menghela nafas, ia tak ingin Rara ikut kedalam karna ia khawatir akan kondisi Rara yang kurang sehat tapi apa boleh buat kalau Rara sudah memohon kepadanya

"Baiklah tapi lo harus tetap hati hati"

Rara menganggukkan kepalanya dengan senyuman

Setelahnya terlihat pak kades bersama dua anak buahnya membawa dua orang gadis yang kepalanya ditutup menggunakan kain dan berjalan keluar meninggalkan rumah pak kades, ke 6 sahabat itu yakin bahwa 2 orang gadis itu adalah Lesty dan Putri

•••••

Up lagiiiiii :p
Kali ini agak panjangan dikit dari part sebelumnya :)

Kuyy lah! Yang belum follow akun ini buruan di follow dulu biar author nya rajin update😁

Ikuti terus kisah ke 8 sahabat itu bersama kak Weni untuk melenyapkan pak kades👻

Next?? Vote + Koment!

See you next part😻🌸

DITEROR KETIKA BERLIBUR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang