18.Buku Mantra

1.3K 112 18
                                    

"Guys, sekarang waktunya gue dan Rara pergi kerumah pak kades itu dan kak Weni, Rizki dan Ridho ikuti kemana pak kades pergi membawa Putri dan Lesty, untuk Ical dan Aulia kalian berjaga jaga kalau ada seseorang yang masuk kerumah pak kades, nanti gue kasih welkie-telkie, kalian siap??"

"Siap" ucap semuanya dengan semangat

"Baik sekarang kak Weni, Rizki dan Ridho silahkan melakukan tugas nya dan hati hati"

Ketiganya menganggukkan kepala, kemudian mereka pergi meninggalkan yang lainnya, baru beberapa langkah berjalan, tiba tiba Irwan memanggil Weni yang saat itu berjalan dibelakang Rizki dan Ridho.

"Ya" sahutnya seraya berbalik menghadap Irwan

"Tolong pastikan agar Rizki dan Ridho tidak melakukan hal apapun disana sebelum kami datang"

Weni menganggukkan kepalanya
Kemudian berbalik arah dan berjalan mengikuti Rizki dan Ridho yang sudah jauh didepan.

"Ra lo yakin ikut gue" tanya Irwan sambil menatap wajah Rara yang mulai pucat

"Iya Wan gue pengen cepet nemuin tu buku mantra biar masalahnya cepat selesai"

Irwan menghela nafasnya "baiklah, Ical nih lo pegang, kalian harus awasin keadaan disini dan kalau ada apa apa beritahu lewat ini" ucapnya seraya memberikan welkie talkie kepada Ical kemudian disambut oleh Ical

"Pasti Wan, dan kalian berdua juga harus hati hati"

"Iya Rara lo harus hati hati ya, keadaan lo sekarang kurang sehat, gue takut lo kenapa napa" ucap Aulia seraya berjalan kearah Rara lalu memegang pundaknya

"Lo jangan khawatir Aul gue gak apa apa, gue kuat kok, kalian juga hati hati disini ya, gue sama Irwan pasti bakalan nemuin buku mantra itu"

Ical dan Aulia menganggukkan kepalanya

"Ayo Ra kita harus segera kesana" ucap Irwan

Kemudian Rara mengangguk dan berjalan dibelakang Irwan yang sudah berjalan terlebih dahulu.

Sesampainya didepan rumah pak kades, mereka segera membuka pintu tersebut namun ternyata pintu itu terkunci dan mau tidak mau Irwan harus mendobrak pintu itu dengan sendirian.

Setelah beberapa kali mendobrak akhirnya Irwan berhasil mendobrak pintunya, dengan segera mereka masuk kedalam dengan hati hati.

"Wan kemana dulu kita harus mencari??" tanya Rara

"Kita cari dilemari ruang tamu dulu kalo tidak ada baru kita cari dikamar pak kades"

Rara menganggukkan kepalanya
Kemudian melancarkan aksinya

"Wan, gimana nih gue gak nemuin tu buku, lo gimana??"

Lalu Irwan menutup laci lemari dengan keras, sepertinya ia kesal karna tidak berhasil menemukan buku itu "gak, gue juga gak nemuin"

Rara menghela nafasnya "yaudah sekarang kita pergi ke kamar pak kades siapa tau dia menyimpan disana"

Irwan menganggukkan kepalanya dan berjalan dibelakang Rara, saat mereka berjalan, mereka menemukan dua buah kamar dan mereka tidak tau kamar mana yang ditempati pak kades.

"Ra, kita mencar ya biar cepat nemuinnya, lo cari dikamar itu dan gue cari dikamar ini"

Rara menganggukkan kepalanya
"oke, lo hati hati ya"

"Iya lo juga"

Setelahnya mereka memasuki kamar masing masing.

Kamar pertama dimasuki oleh Irwan, Irwan menelusuri kamar yang tidak begitu besar itu dengan hati hati, kemudian ia membuka setiap lemari yang ada didalam kamar itu dan mengobrak abriknya, setelah semua ia bongkar, ia tidak menemukan buku mantra itu

"Arghhhh! Sial!' umpatnya kesal sambil mengusap wajah nya kasar kemudian ia memejamkan matanya sambil memijat pelipisnya

Saat ia sibuk dengan kekesalannya, tiba tiba welkie telkie nya berbunyi

"Wan..Irwan"

Dengan cepat Irwan mengambil welkie telkie nya itu dari kantong celananya

"Iya Cal"

"Kalian harus segera keluar karna anak buah pak kades berjalan menuju rumah pak kades"

Irwan membelalakkan matanya dan kaget, ia dan Rara harus segera pergi dari sini sebelum anak buah pak kades datang

"Kami pergi sekarang.."

Setelahnya Irwan segera berlari ke kamar yang dimasuki oleh Rara.

•••••••

Maaf ngegantung😹

Penasaran ma selanjutnya??
Ikuti terus ceritanya yaaa :p

Next?? Vote + Koment!
Sebanyak banyaknya~

See you next part🌈✨

DITEROR KETIKA BERLIBUR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang