Kami benar-benar bermain. Ya, seperti yang ku bilang tadi bahwa kami akan bermain dikamarku. Buktinya saja ia sudah terengah-engah dengan rambut yang berantakan, oh jangan lupa pada merah-merah yang ada di leher juga wajahnya itu. Hasil karyaku tentu saja, aku mahir membuatnya.
"Hyo, aku lelah."ucapnya terengah.
"Kenapa kau lemah sekali? Kau juga harus membalasnya agar bisa membuat tanda merah pada leher juga wajahku! Dasar menyebalkan."
"Kalau begitu pelan kan larimu,bodoh. Aku kesusahan mengejarmu."misuhnya.
"Ck, kalau begitu apa gunanya kaki panjangmu itu? Menyusahkan saja. Kalau begitu berhenti saja, aku bosan dengan permainan ini."kesalku meletakkan lipstik merah itu dengan kasar.
"Kemarilah, kita istirahat dulu."ucapnya menepuk sebagian kasur yang tidak ia tempati. Maka aku segera melesat berpindah pada pelukan miliknya yang hangat, meski punya Jungkook lebih hangat.
Tapi tenang saja, aku juga suka pelukan Min Gi kok!
"Kau tidak belajar? Besok ada tes loh, kau tidak takut gagal?"tanyaku mendongak menatap matanya. Ugh, dia itu imut sekali mirip seperti aktor Lee Jisoo, hanya saja ia versi yang lebih polosnya karena ia terlihat seperti anak SMA padahal ia sudah kuliah. Ditambah, ia juga memiliki perut six-pack meski tangannya tak seberotot Jungkook.
"Aku akan belajar nanti malam. Aku ingin bermain dengan mu dulu sekarang."ucapnya mengeratkan pelukan, membuat wajahku tertekan dengan dadanya.
"Hidungku akan lari kedalam jika kau terus-terusan menekanku ke dadamu, Song Min Gi."ucapku jenuh.
"Tak apa, kau lebih imut jika memiliki hidung pesek. Lagi pula aku akan tetap menyukaimu."
Aku hanya tertawa mendengar nya. Membiarkan hidungnya mengusak rambutku. Kami saling melempar candaan dan tertawa hingga saat Min Gi ingin mengusak kembali hidungnya, ia tiba-tiba saja tertarik kebelakang. Tubuhnya jatuh menghantam lantai lantaran tadi kami sedang berbaring di ranjang.
Jangan tanyakan reaksi ku karena kini aku sudah mendelik tak suka, murka ketika tahu bahwa yang melakukan dan menyakiti Min Gi adalah Jungkook. Maka dengan segera aku bangkit. Mengampiri Min Gi yang terlihat mengaduk kesakitan sembari memegangi belakang kepalanya juga punggungnya, beruntung ia tidak membentur sudut nakas.
"Kau baik-baik saja? Apa ada yang berdarah, Min Gi?"tanyaku membantunya duduk di pinggir ranjang. Menelitinya jika barang kali ada luka yang serius.
"Menjauh darinya, Hyo."ucap Jungkook menarik bahuku kebelakang. Membuatku mundur beberapa langkah sehingga meberikan sedikit jarak dengan Min Gi.
"Lepaskan tangan kotormu itu. Aku tak sudi dipegang olehmu."ucapku dengan intonasi datar membuat Min Gi kaget. Tentu saja, aku tak pernah berekspresi atau bahkan berbicara seperti itu saat bersamanya.
Terakhir kali saat pertemuan pertama kami. Iya pertama dan terakhir.
"Tidak bisa, Hyo. Sebagai sudara laki-laki mu aku melarang kau berteman dengannya."jawabnya dengan nada mengintimidasi. Dan Sejujurnya aku sedikit merinding mendengarnya.
"Kenapa? Kami kan berteman, lagi pula anak ayam ini suka berteman denganku. Benarkan, Byeong-ali?"tanya Min Gi menatapku dan Jungkook bergantian.
"Tidak bisa! Aku kakaknya, kakak kandung!"teriaknya secara tiba-tibamenarik dan melingkarkan lengannya pada bahuku secara tiba-tiba sehingga mengundang kedatangan Jian.
Hangat sih, aku rindu juga. Sudah lama tidak saling memeluk.
"Ada apa ini? Jung, kenapa berteriak?"tanya Jian memperhatikan Jungkook yang kini bisa dibilang sedang memelukku.
"Ck, sok sekali. Bawa pergi pacarmu itu, bilang padanya jangan sok mengurusi urusan orang lain."kesalku kemudian mengempaskan lengannya dan menghampiri Min Gi sembari mengusap-usap bahuku. Seperti tengah menghilangkan debu.
"Apa-apaan! Hyo, kau-"
"Dan juga katakan padanya, jangan seenaknya menyentuhku. Aku ini alergi pada sentuhan pembohong, apalagi pengingkar janji."ucapku melempar sinis pada Jungkook, tapi menatap Jian yang hanya mematung.
"Ayo main di taman saja. Kita beli tisu basah lagi diluar."kutarik tangan Min Gi setelah mengambil dompet, ponsel, juga satu pack tisu basah milikku yang hanya tersisa setengah lalu kami berdua berlalu begitu saja.
Mengabaikan Jungkook yang murka dan Jian yang berusaha menenangkan.
Pasangan yang serasi ya?
TBC
21.04.19/ 19.09.19
Jadi buat yang bingung gimana nyebutin nama Min Gi, itu sengaja bgt aku pisah.
Bukan Mingi ya jadi bacanya terpisah kaya, Min Gi jadi gt.
Bukan Mingi tapi Min Gi, dibaca terpisah Min Gi.
Oke? Ngerti kan? Oke bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M]The Incest Twins✓
Fanfic"Dasar pasangan setan! " Published on date:29 April 2018 Re-published on date:24 juni 2019 Finish:16 Desember 2019 Inspired by: Yosuga no sora