18

3.6K 345 17
                                    


Jangan lupa vote dan komen!!

Enjoy.










Jungkook baru saja kembali dari rumah Jian setelah memastikan gadis itu tertidur dengan nyenyak setelah menyelesaikan acara makan malam romantis mereka di restaurant yang telah ia pesan. Ya walaupun bagi Jungkook makan dimanapun akan tetap romantis jika dilakukan bersama Jian. Bahkan di amperan pinggir jalan sekalipun.

Ugh, so cheese.

Maklum saja, ia suka Jian dari awal pertama bertemu. Love first sight gitu.

Sebenarnya ia malas sekali pulang, ingin menginap dirumah Jian saja. Lagipula tadi Jian juga memintanya untuk menginap karena kedua orang tua gadis itu sedang dalam perjalanan bisnis diluar kota.

Tapi mengingat ia memiliki adik kecil yang harus dijaga dirumah, maka ia memutuskan untuk pulang. Bisa-bisa ia semakin di cap jelek dan jahat oleh Hyori karena lebih memilih untuk menginap daripada menemaninya dirumah.


"dingin."ucapnya menggigil kecil begitu sampai diteras.

Cepat-cepat ia merogoh saku lalu membuka pintu begitu jarinya menemukan kunci. Keningnya mengernyit kala melihat ruang tamu dan lantai atas yang seluruhnya gelap, hanya bagian dapurnya saja yang lumayan terang.


Kemana ia? Apa belum pulang? Pikirnya.

Lantas tungkainya dengan pasti meniti anak tangga. Langkahnya berubah pelan dan senyap-berjalan seperti pencuri- kala rungunya mendengar rintihan-rintihan kecil. Jantungnya berdegub kencang dan bertambah kencang di tiap langkah yang ia ambil. Ritihan itu terdengar jelas dan makun jelas saat ia telah berdiri disamping kamar Hyori.

"M-masuk ... Nghh ... Punya Jungkook sudah masuk hengh ... huh! B-besar, terlalu penuh!"

Jungkook stagnan begitu namanya disebut, matanya mendelik melihat pemandangan didalam kamar sang adik. Disana Hyori denngan pakaian serta rambut yang berantakan, tangan yang bergerak acak dan bibir yang meracau acak dengan kepala yang terjatuh kebelakang.

Terlihat begitu pasrah.


"Jjungh .... A-akuh ... Eehh, ah s-sedikit lagi hnghh!"

Jungkook kaget bukan main, jantungnya semakin berpacu kala racauan makin gencar keluar dari bibir tersebut. Jungkook tak bodoh, ia belum rabun bahakan pikun. Ia tahu dan tanda betul jika itu Hyori, adik kembarnya. Jeon Hyori.



"Jungkook hengh ... A-ahh. Jungkokhh hah!"desah Hyori keras begitu mendapat puncaknya. Dan jungkook hanya bisa diam memperhatikan.

Ia shock berat, Jungkook linglung seketika. Semakin berfikir ia semakin bingung. Ada banyak pertanyaan di kepalanya, banyak sekali seperti unsur dalam berita.

Apa yang sedang dipikirkan Hyori?

Ada banyak lelaki di korea lantas kenapa harus Jungkook?

Siapa yang mempengaruhi Hyori-nya?

Darimana ia mempelajarinya ini? Sedangkan Hyori tak pernah menjauh darinya.

Mereka besar bersama, lantas sejak kapan Hyori seperti ini?

Dan, bagaimana bisa Hyori-nya begini?

A

pa penyebab semuanya, Jungkook bingung setengah mati.

"Aku ... Hyori."lirihnya sebelum akhirnya ia pergi tergesa-gesa. Tak perduli jika Hyori tahu sekalipun.





TBC



Maaf banget nih lama, ga bakal nge feel juga kayanya. Aku bakal revisi deh ntaran. Btw makasih buat yang udah bertahan dan kasih vote ke cerita aku 💜


Jangan lupa mampir ke cerita aku yang lain ya!! 

Aku bakal update kalo sempet ntar malem oke?

[M]The Incest Twins✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang