04

5.6K 646 27
                                    

Jangan lupa vote dan komen semuanya, enjoy!💜




"Kenapa? Tak ingin turun?"tanya Jungkook.



"Sepatuku."jawabnya datar.



Berjongkok kemudian Jungkook meraih sepatu dari mobil."Kemarikan kakimu, Hyo."ucap Jungkook sibuk membalik kaus kaki.

   


 Masih tetap diam. Hyoori tak melakukan apapun lagi selain menyodorkan kakinya secara bergantian dan segera dipasangi kaus kaki juga sepatu dengan telaten oleh Jungkook.



"Lain kali kau harus belajar memasangnya sendiri, Hyo. Jadi kau bisa memakainya sendiri tanpa bantuanku. Mungkin saja aku se-"




"Tak akan Jungkook. Tak akan ada yang boleh pergi. Tidak kau ataupun aku, kita akan tetap bersama"ucapnya menekankan setiap kalimat yang ia keluarkan. Menatap tajam manik hitam Jungkook.



"Tentu saja aku tak akan meninggalkan mu. Memangnya aku mau kemana?"tanya Jungkook diikuti tawa kecil dan elusan pada surai adiknya, yang ia rasa mungkin bisa mencairkan suasana meski hanya kemungkinan yang sangat kecil.



"Jangan pernah coba-coba Jungkook. Aku tak akan mengampuni mu jika kau melakukannya."ancamannya menguar lancar disertai tatapan tajam yang mampu membuat Jungkook bergridik ngeri.



Bagaimana bisa adik manisnya memiliki tatapan setajam itu?



"Tak akan, Hyo. Kita ini keluarga 'kan?"Jungkook terus mengelus surai Hyoori. Memperhatikan wajah adiknya yang memerah akibat amarah juga udara membuatnya sedikit merutuki bibirnya karena bicara seenaknya padahal ia sudah tahu dan kelewat hafal kalau adiknya itu sangat sensitif.


"Butuh gendongan? Aku akan menggendong mu kemanapun jadi kau tak akan lelah."tawar Jungkook menangkup wajah sang adik dan sempat menangkap semburat merah di kedua pipi gembil itu. Mengusapnya perlahan secara terus-menerus. Membuat Hyoori mau tak mau memejam kala merasakan kehangatan menyelimuti hatinya dan kembali merasakan debaran itu.


"Ayo masuk, disini dingin. Aku akan mengelus pipimu lagi nanti."ucap Jungkook membungkukkan punggung didepan Hyoori dan langsung di tunggangi olehnya.





Mereka Memasuki gedung itu dengan segera setelah mengunci mobil karena udara semakin dingin.




Sesampainya didalam gedung.  Jungkook langsung membawa Hyoori ke cafetaria sebab sudah waktunya Hyoori makan siang. Lagi pula ia juga lapar karena hanya makan sosis dan roti saat sarapan tadi pagi.




"Ingin makan apa, Hyo? Teopokki dengan keju, lagi? Atau ingin mencoba menu lain? "tanya Jungkook merapikan bajunya yang kusut akibat genggaman Hyoori.




"Teopokki tanpa keju dengan coklat hangat."jawabnya mendudukan bonekanya di atas menja cafetaria.



"Tunggu disini dan jangan kemana-mana, hm? Aku akan kembali secepatnya."pamitnya melenggang mengejar antrian.


"Seperti ini Jungkook. Tetaplah seperti ini dan jangan tinggalkan aku lagi. Aku tak menyukainya."ucapnya datar meski terdengar seperti sebuah permohonan yang teramat menyedihkan. Selagi menunggu, Hyoori menidurkan kepalanya disamping Bbubu dengan posisi menyamping. Memejam kala kantuk mulai menyerangnya.





Membuatnya mengerjap berat lalu tertidur sebab kantuknya tak bisa ditahan, sehingga membuat genggamannya melonggar pada Bbubu. Membiarkan tangan lain mengambil boneka kesayangannya.




Dan, sepertinya kesialan akan melanda Jungkook sebentar lagi.






TBC

Sorry for the long pub😅

I swear, aku bener" sibuk beberapa hari Ini.

Cuz, Because, I'm about to enter the new school of uwu😆
Can't wait wkwk.

Kalau bisa aku bakal lebih sering update kalo kalian mau😄😄

[M]The Incest Twins✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang