34

5.7K 351 45
                                    

Suasana berubah canggung setelah ajakan menikah yang dirampungkan Jungkook tiga hari silam. Ditambah lagi dengan adanya Hyungwon ditengah-tengah mereka saat itu.

"Hyo, ayo menikah."

"Oke!"sela Hyungwon memasang cengiran andalannya.

"Kenapa Hyung yang menjawab? Papa bertanya pada mama."balas Jungkook sengit.

Ia sudah susah-susah mengumpulkan kepercayaan diri tetapi malah dirusak oleh buntalan manisnya.

"Hyung ini mewakilkan Mama tahu! Iya kan, Ma?"balas Hyungwon ngotot.

"Hah? Eh-"

"Ayo makan siang dulu. Ibu tunggu dibawah ya."potong Ibu Min yang tiba-tiba berdiri didepan pintu kamar Hyori.

"Yeayy makan!"pekik Hyungwon berlari meninggalkan Jungkook dan Hyori.

Hyori mengulum bibir ragu."M-makan. Eh? A-ayo makan dulu, Jung" ajak Hyori meninggalkan Jungkook dengan berlari kecil.

Ah, jika diingat-ingat Hyori jadi ingin menyumpal mulut Hyungwon dengan cookies extra coklat milik puteranya itu agar mulut Hyungwon tidak sembarang menyahuti perkataan orang lain.

Juga terimakasih pada Ibu Min karena menyela pembicaraan yang membuat Hyori ingin menghindari Jungkook.

"Lemah sekali, Jeon Hyori. Kau berdebar hanya karena perkataan tak berdasar dari Jungkook."gerutu Hyori memukul pelan kepalanya berkali-kali. Frustasi sekali sampai tak sadar jika ia baru saja menyebutkan marga aslinya.

Salahkan hati Hyori yang lemah ini karena berdebar kencang saat mendengar kalimat Jungkook.

"Dia hanya merasa bersalah, Hyori. Ia hanya merasa bersalah. Lagi pula ia memiliki Jian disisinya. Jangan berharap lebih dasar bodoh."

"Mama sedang apa?"

Hyori terkejut lalu mendelik marah. "Hyungwon, kau mengejutkan Mama!"pekik Hyori melengking menatap nyalang Hyungwon yang segera berlindung dibalik kaki jenjang Jungkook.

"Jangan dibentak, Hyo."ucap Jungkook pelan menatap tajam Hyori.

Perlu diketahui kalau Jungkook ini tipe lelaki yang sayang dan suka anak kecil. Pantang baginya untuk membentak dan memukul anak kecil, terlebih Hyungwon adalah darah dagingnya.

"M-maaf, a-aku terkejut."gagap Hyori melarikan pandangannya begitu sadar apa yang ia lakukan dan dengan siapa ia berbicara.


"Hyung, Papa ingin bicara dengan Mama. Hyung main dulu dengan teman-teman yang lain, oke?"


"Oke, Papa."jawab Hyungwon meninggalkan kedua insan yang kini saling tatap

"Jung-"


"Aku serius dengan omonganku, Jeon Hyori. Bukan semata-mata hanya karena aku merasa bertanggung jawab atas Hyungwon. Aku memang merasa bertanggung jawab atasnya, tapi itu bukan alasan utama ku untuk menikahimu. Dan untuk masalah Jian, aku tenang saja. Kami sudah lama berakhir tepat setelah kau pergi meninggalkan ku."papar Jungkook tegas penuh keyakinan.


"Untuk apa menikahi ku, Jungkook? Menikah atau tidak Hyungwon memang tanggung jawab mu. Toh di dalam dirinya mengalir darahmu, aku tak bisa mengelak. Tak perlu menikah."balas Hyori tak kalah serius.


"Aku akan lebih merasa bebas dengan menjadikan mu istriku. Di mata publik dan tuhan."


"Publik? Kau gila? Mau dicap sebagai orang aneh karena menikahi adikmu sendiri? Kau kan yang bilang kalau kita ini tak bisa bersatu karena aku ini adik mu. Jangan mendadak pikun Jungkook, kau masih cukup muda untuk mengingat perkataanmu sendiri."sarkas Hyori tertawa remeh.


"Aku tahu, tapi apa salahnya? Kau kan mencintai ku, aku juga akan mencintai mu seiring berjalannya waktu. Lagipula publik pasti tak akan bisa mengenalimu, kau berbeda dengan empat tahun lalu. Kau sekarang lebih anggun dan mandiri. Kau juga-"

"Terserah padamu."sela Hyori berlalu pergi.



TBC

Yooo, tinggal 1 chap lagi uhuuuu...

Seneng bgt ini bisa cepet selesai wkwk, udah ya man teman. Aku sudah memberikan kejelasan terhadap cerita ini jd tolong jangan teror aku.

Aqoeh taqoet tempe gax cih qalean??!!

Aku ga nyangka ada yang tau kalau itu Hyung wkwkwk.

Mana sini yang bener tebakannya absen dulu;)

Oh ya, jangan lupa dukungannya buat Moon Without Sun yaaa!!!

Seya!

Eh sumpah ini aku revisi sambil maskeran wkwk

Ga penting sat, seya!!

[M]The Incest Twins✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang