29

3.6K 381 37
                                    

Jangan lupa vote dan komen!

Kalau ada typo bilang yaa















"Kita perlu bicara."Jungkook menarik lengan Hyori spontan membuat Hyori berhadapan dengannya.

"Apa ada sesuatu yang memberatkan ada di kontrak kita tuan?"tanya Hyori tenang melepaskan tangannya.

"Tidak, bukan itu yang ku maksud! Aku ingin bicara padamu, tentang kita."


"Maaf sebelumnya tapi apa yang anda maksud dengan tentang kita? Saya bahkan baru bertemu dengan anda hari ini, jadi apa yang anda maksud?"balas Hyoi tenang meski sebenarnya ia sedang berperang melawan segala emosi yang hendak mencuat.

Bukan hal mudah untuk menahan emosi bagi Hyori. Rasanya ia hendak memaki dan memukul Jungkook saat ini juga. Dengan tangannya sendiri. Terlalu gemas barang kali.

"ASTAGA JEON HYORI, BERHENTI SEPERTI INI! AKU TAHU AKU SALAH! MAAF OKE? AKU MINTA MAAF, MAAFKAN AKU."Jungkook menaikkan nada bicaranya.

Hyori terdiam sejenak lalu menghela nafas berat. Memejamkan mata lalu beralih menatap tajam Jungkook. Cukup sudah, ia lelah. Sakit yang dahulu saja belum terobati dan kini malah ditambah dengan yang baru, melihat wajah Jungkook itu seperti menorehkan luka pada kulit sendiri bagi Hyori.

"Tolong berhenti, Tuan. Saya ini hanya menerima donatur yang ingin menyumbang kan sesuatu bukan menerima keluhan tentang penyesalan. Jadi tolong jangan bermain-main dengan saya, saya sudah cukup lelah dengan mengatur keuangan yayasan ini. Sepertinya sudah cukup, saya permisi."ucapnya panjang lebar lalu meninggalkan Jungkook sendirian di ruang itu.




"Kau baik-baik saja?"tanya Min Gi menatap Hyori khawatir.

Senyuman simpul dilayangkan Hyori kepada Min Gi, "Tak apa, aku baik-baik saja. Kenapa begitu cemas?"

"Dimana Hyungwon? Ia belum makan." Hyori menatap sekelilingnya mencari keberadaan pangerannya.

"Ugh, mungkin ia sedang bermain. Kau sendiri sudah makan? Jangan lewatkan waktu makan mu lagi, hm?" Tangan Min Gi tergerak mengusap kepala Hyori lembut dengan senyum manisnya.

"Aku akan makan nanti. Jangan seperti ini Min Gi-ah, aku tak ingin disebut perusak rumah tangga orang lain."canda Hyori.

"Mana mungkin Naeun berfikiran seperti itu. Istriku itu berhati malaikat tahu!"jawab Min Gi.

"Ya ya ya, aku tahu istri mu itu cantik sekali. Udah sana pulang, sooya pasti menunggu mu. Dan juga sampaikan salam ku pada mereka, lain kali aku akan berkunjung." Hyori melambai-lambaikan tangannya berniat mengusir Min Gi.


"Bisa-bisanya kau mengusir ku, dasar kurang ajar. Awas ya kalau kau cuma janji-janji palsu saja, nanti anakku sakit lagi karena merindukan oppa nya."




"Kali ini tidak akan, janji!"


"Yasudah aku pulang, dah!"pamit Min Gi berjalan keluar.


"Dah!"balas Hyori melambai-lambaikan tangannya.


Raut wajah Hyori yang tadinya ceria berubah seiring menjauhnya Min Gi dari gedung yayasan tersebut.

"Haruskah aku pindah lagi?"lirihnya menghela nafas berat.











TBC


Ltns! Gimana kabarnya?

Kalau Hyori Alhamdulillah ga baik wkwk


Mau tanya dong aku,

Kalian kalau baca cerita lebih suka bahasa baku atau ga?

Jangan lupa di vote sama komen ya!

Seya!

[M]The Incest Twins✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang