Vote n Comment..?
—
"Pagi pa!" Sapa Sungjin saat turun ke meja makan sambil tersenyum."Ah, pagi Sungjin. Ayo sini makan bareng Jackson." Kata Ayah Sungjin di meja makan.
Sungjin menelan ludahnya.
Dia lupa bahwa Jackson berada di rumahnya."I-iya.." Jawabnya gugup lalu duduk di sebelah Ayahnya.
"Hari ini, ayah ada meeting di anak perusahaan, kan ini long weekend jadi kamu bareng Jackson dulu ya. Ayah gabisa temenin." Ucap Ayah Sungjin sambil menepuk kepala Sungjin.
'Ah, ini bukan hal yang baik' Batin Sungjin.
Tapi dia hanya bisa mengangguk pasrah.
Jackson yang juga duduk di meja makan itu tersenyum licik mendengarnya.●○●
Sungjin duduk diam di meja belajarnya sambil membaca buku-buku pelajaran. Seperti yang dibilang ayah Sungjin tadi, hari ini long weekend jadi Sungjin tidak sekolah. Lagipula, homeschooling hanya masuk 3x seminggu. Karena itu Sungjin merasa tidak cukup dan selalu belajar melalui buku-buku di rumahnya."Rajin banget ini bocah," Kata seseorang di pintu kamar Sungjin yang terbuka.
Sungjin langsung membalikkan badannya, dan melihat sosok pria yaitu Jackson.
Badan Sungjin langsung bergetar, dia masih takut pada pria di hadapannya ini.
Jackson mendekat padanya,
lalu menatap mata Sungjin.
"Lo masih muda.Nikmatin hidup dikit. Kayanya gue tau kenapa Jaebum dulu nyulik dan bully lu."Sungjin menjauh dan semakin takut.
"K-enapa..?" Tanyanya lemah."Lo cupu dan lemah. Hampir dibilang kaya cewe. Dan juga muka lo cantik, buat Jaebum dan banyak pria disana mau milikin lo," Kata Jackson lalu duduk di kasur Sungjin dan menatap seluruh kamar Sungjin. Sungjin masih tertunduk dan keringat dingin karena ketakutan.
"Ei, lo masih takut sama gue?" Tanya Jackson lagi.
Sungjin hanya bisa mengangguk pelan.
"Dengerin ya Park Sungjin. Gue ini anaknya dari sahabat bokap lo. Gue gamungkin apa-apain lo. Dan dulu itu yang mau nyulik lo Jaebum, bukan gue. Gue cuman diseret dari Busan ke Seoul buat nyari informasi tentang lo. Paham?"
Sungjin mendengarnya kaget.
Lalu menatap mata Jackson lagi."Hhh terserah lo deh mau percaya apa kaga. Yang pasti, sekarang lo cepetan siap-siap. Kaya kata bokap lo tadi, lo harus mau nemenin gue jalan hari ini." Ucap Jackson lalu keluar dari kamar Sungjin.
"Eh..? Mau kemana eoh..?" Tanya Sungjin yang sebenarnya masih takut.
"Kaga usah banyak tanya, udah ayo aja"
Sungjin mengangguk patuh,
lalu mengganti bajunya.○●○
Jackson terkejut saat melihat Sungjin keluar dari kamar menggunakan kaos garis-garis berwarna biru oversized dan celana diatas lutut sedikit berwarna cokelat."Hei, apa lo gila?" Tanya Jackson dengan tatapan tak percaya.
"M-aksudnya?" Jawab Sungjin bingung.
"Aish, pantas saja Jaebum sangat mengincarmu. Heh ingat ya, jangan lupa kalau sekarang lo ada di Busan. Tempatnya Jaebum dan teman-temannya tinggal. Lo mau diculik lagi sama mereka? Pake baju kaya gini buat pria-pria hidung belang makin tergoda paham ga sih" Jelas Jackson panjang lebar.
"Ah emang iya..? Y-audah aku ganti dulu" Sungjin langsung takut ketika mendengar nama 'Jaebum' dia langsung mengingat Jaebum yang pernah meninggalkan bekas-bekas di lehernya saat menculiknya.
Jackson menarik tangan Sungjin lalu mengikatkan jaketnya di pinggang Sungjin.
"Udah, gausah entar lama. Pake Jaket gue dulu itu. Udah ayo."Jackson dan Sungjin lalu masuk ke dalam mobil Jackson yang memang ia bawa ke rumah Sungjin.
"Em, sebenarnya kita mau kemana?" Tanya Sungjin lagi."Ke Mall, gue mau belanja baju yang ga gue bawa dari rumah,"
"Lah? Rumahmu kan disini juga, kenapa ga ambil dari rumah kamu aja?" Tanya Sungjin bingung.
"Gue males ke rumah" Jawab Jackson cuek.
Sungjin diam. Dia tau, pasti Jackson punya masalah mengenai rumahnya.
"Nah, udah ayo turun."
Sungjin menatap orang-orang di mall dengan tatapan tak biasa.
"Kenapa sih? Kok lo kaya gitu tatapannya?" Tanya Jackson."Ah, iya.. Udah lama banget aku ga keluar rumah apalagi mall. Soalnya papa gabolehin aku pergi sendiri. Liat orang banyak gini, jadi gabiasa" Ucap Sungjin tersenyum kikuk.
Jackson hanya bisa mengangguk tak mengerti.
Pria di hadapannya ini benar-benar terlihat sangat lemah dan punya banyak ketakutan.●◎●
"Ah? Benarkah Sungjin tidak ada di rumah?" Tanya Brian pada pelayan rumah Sungjjn saat sampai di rumah Sungjin. Setelah dia sampai di Busan, dia langsung menaruh barangnya ke rumah orang tuanya dan langsung kesini."Iya Tuan. Tadi Tuan Muda Sungjin pergi bersama Tuan Jackson."
"Hah? Jackson?" Betapa kagetnya Brian.
"Iya. Tuan Jackson tinggal bersama kami dari kemarin, karena dititip oleh Ayahnya. Ayah Jackson adalah teman akrab bisnis Tuan Besar Park"
Hah?
Apa yang sebenarnya terjadi sekarang?
Bagaimana bisa seorang Jackson, pria brengsek yang termasuk ke dalam salah satu orang yang menculik Sungjin tinggal seatap dengan Sungjin?Brian mengacak rambutnya frustasi.
Hhh,Sebenarnya apa saja yang sudah dilewatkan olehnya?
—
Piyows Note:
Haloo smuaa. Maap baru sempat update. Ini hidup banyak cobaan dan sibuk bangettt akhir2 ini beneran wkwkwk, jadinya aku kasih chapter yang panjang hehe.btw, disini adakah yang nonton konser Day6 di jkt? kalau ada Day1/Day2? Soalnya aku nonton nihh akhirnya WKWKWK:"D *hore seneng ktemu jodoh*/eh/ tapi yang Day1 heheheh. Ayo komennn, aku tunggu responnya :D
"Sarangeokk, kalau ga vote sm komen, gamau aku kasih hati ah!" -Mas Brian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Die; SungBri (Brian x Sungjin)
Fanfiction"Aku mau mati". Namaku Sungjin. Hobiku menyayat tanganku sendiri. "Ga! Kamu jangan gila!" Kata Brian yang sedang berusaha menyingkirkan pisau kecil dari tangan Sungjin. Warn:Bxb!! Another pair: DoPil Brian(top) x Sungjin (Bot) ;Tokoh dalam cerita b...