Pulang?

814 119 12
                                    

Vote n Comment..?

"Pa, kita mau kemana..?" Tanya Sungjin malam itu di mobil. Hari saat dia baru saja dijemput untuk kembali ke Busan.

"Pulang, ke rumah. Maafin papa ya ninggalin kamu di tempat itu lama-lama tanpa tau bahwa kamu disana tersiksa. Maaf." Papa Sungjin menepuk kepala Sungjin sambil menyetir.

Sungjin diam saja. Memandangi kota nya yang sekarang gelap.
Dia memainkan bagian bawah hoodienya sendiri.

"Eng.. Sebenarnya aku juga ga keberatan kalau harus tinggal sama mereka. Mereka baik. Mereka memperlakukan aku dengan sangat baik. Sungjin baik-baik saja disana." Ucap Sungjin sambil menatap ayahnya.

Papa Sungjin menghela nafasnya, "Tapi, kalau baik-baik saja kejadian seperti kemarin ga mungkin terjadi ke kamu. Sekarang kamu kan udah pulang ke rumah. Kamu pasti lebih bahagia"

Sungjin hanya diam. Enggan menjawab.

"Nah, sudah sampai." Mobil tepat berhenti di depan rumah besar yang memiliki banyak kisah pahit Sungjin.

Sungjin menelan ludahnya.
"Rame banget.. Nenek di dalam ya..?" Tanya Sungjin yang langsung menatap ayahnya cepat.

"Iya, sama keluarga lain juga, mereka nginap disini semingguan lah" Balas ayahnya sambil mengeluarkan koper-koper Sungjin.

Lebih bahagia katanya?

Ini neraka bagi Sungjin.

Ingat bahwa ibu dan 3 saudara Sungjin meninggal dan membuat Sungjin depresi dan merasa bersalah?

Orang-orang inilah yang membuat Sungjin semakin depresi.

"Kami pulangg!! Sungjin disini!" Ayah Sungjin teriak bersemangat menyapa orang-orang rumahnya sambil menepuk pundak Sungjin.

Sungjin hanya menunduk saja daritadi.

Tidak ada respon bahagia.

Semua datar saja.

"Oh? Sudah pulang kamu Jinyoung?" Tanya neneknya kepada ayah Sungjin.

"Udah, ma. Tadi disana langsung jemput Sungjin." Balas Ayah Sungjin.

"Udah makan kamu?" Tanya neneknya kepada ayahnya.

Semuanya hanya bertanya tentang ayahnya yang padahal selalu mereka lihat tiap hari.

Sedangkan Sungjin yang baru saja kembali setelah sekian lama?

Seakan-akan diabaikan dan dianggap tidak ada.

"Bentar ma. Aku harus urus Sungjin dulu naik ke kamarnya." Ayah Sungjin membawakan koper Sungjin dan menuntun Sungjin naik ke kamar nya.

Sungjin hanya diam saja, tidak berani menatap mereka semua.

"Nah, Ini kamar kamu dulu. Semua barang-barang kamu gaada yang sentuh kok. Istirahat ya, nak." Ucap ayah Sungjin sambil menaruh koper Sungjin dan mengusak rambut Sungjin.

Sungjin menatap foto-foto di dinding kamarnya.

"Pa, mereka masih benci aku kan?" Tanya Sungjin sambil menatap foto keluarga mereka ber-6.

Ayah Sungjin menghela nafasnya, menatap Sungjin sambil tersenyum pahit.

"Papa yakin ga lagi kok. Kamu gaboleh ngerasa bersalah lagi. Semua kecelakaan dan semuanya yang udah terjadi bukan salah kamu sama sekali. Ok?" Tanya ayahnya sambil merangkul Sungjin.

"Pokoknya kamu istirahat dan tidur ya. Besok kita urus sekolah kamu disini. Selamat istirahat." Ayah Sungjin mencium puncak kepala anaknya itu lalu pergi keluar kamar.

Sungjin duduk di kasurnya, menatap langit lewat jendela kamarnya itu.

"Huft, will i be okay here? Bri.. I miss you."

Let Me Die; SungBri (Brian x Sungjin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang