Vote n Comment..?
—
"Kriingg kringg""Hoamm." Brian mengucek matanya, bangun terpaksa oleh alarm nya yang terus berbunyi.
"Sungjin.." Dia mengarahkan tangannya ke sebelah kasurnya yang biasa ditempati oleh Sungjin.
"Eh?" Brian terbangun dan duduk saat melihat Sungjin tidak ada.
"HAH?!" Barang-barang Sungjin tidak ada.
Tas sekolah Sungjin yang biasa berada di sebelah miliknya sudah tidak ada.
Sepatu, baju, bahkan buku-buku pelajaran dan komik Sungjin kosong.
"G-a mungkin. SUNGJINN!!" Brian berlari keluar kamarnya, berusaha mencari Sungjin.
"Udah pergi dari jam 5 tadi hyung." Balas Dowoon yang duduk di meja makan mereka dengan tampang depresi.
"H-ah..?.." Brian hampir saja terjatuh.
"PERGI?! KOK BISA?! KENAPA KALIAN GA BILANG KE GUE?! HAH.." Air mata nya jatuh. Jatuh lagi.
"Kenapa Dowoon.. Kenapa.." Brian mengguncang tubuh Dowoon yang duduk sambil nunduk. Tubuh nya bergetar.
"S-ungjin hyung yang minta ga bangunin hyung. Hiks.. Dia tadi titipan surat untuk hyung. Hiks.. Sungjin-hyung pergi.." Badan Dowoon juga lemas.
Selama ini yang mendengarkan segala curhatan dan masalahnya adalah Sungjin.
Sekarang, setelah Sungjin pergi, siapa lagi yang bisa menampungnya?
"H-a.." Brian mengacak rambutnya frustasi, meninggalkan Dowoon lalu kembali ke kamarnya.
Membuka Surat hitam yang ditinggalkan di atas kasur bagian Sungjin.
Brian membukanya,
Hi Brii!! Kalau kamu baca ini, berarti aku udah ga sama kalian lagi.
Maaf ya. Maaf banget. Maaf aku pergi ga bilang-bilang ke kamu. Karena jujur aku juga kaget dijemput mendadak sama papa.
Kamu baik-baik ya disini,Bri.
Maaf aku gabisa nepatin janji buat lama-lama sekolah dan tinggal bareng di kota ini sama kamu dan yang lain.Aku minta maaf sering nyusahin kalian.
Sering sedih-sedih, nangis-nangis gajelas.Oh iya, Kamu jangan kasar sama Mina. Longlast ya kalian:)
Eat well, Sleep well, be happy! See ya.
-Park Sungjin."Hiks.." Brian terjatuh ke sudut kamar. Menekuk lututnya sambil memegangi suratnya.
Dia menangis.
Brian gamau kehilangan Sungjin. Tidak mau.
•••
"Hyungg, bukain dong pintunyaa. Hyung harus makannn, udah berapa hari hyung ga kluar kamar.." Wonpil mengetuk pintu kamar Brian khawatir.Sudah beberapa hari setelah Sungjin pergi.
Keadaan memburuk.
Selama ini, tempat keluh kesah mereka adalah Sungjin.Saat Sungjin pergi, semuanya kehilangan arah.
Terkhususnya Brian."Hyung, ayolah." Wonpil sudah hampir putus asa.
Brian tidak mau pergi ke sekolah, tidak mau makan, tidak mau keluar kamar."Kenapa lagi?" Tanya Jae yang keluar dari kamarnya.
"Eh-..., ini Brian Hyung gamau makan lagi.. Aku khawatir banget." Sebenarnya sia-sia Wonpil bilang gini ke Jae. Biasanya Jae akan menjawab 'Biarin aja, kalau udah mau mati juga dia kluar'.
Jae menghela nafasnya.
"Eh.." Tapi ternyata kali ini berbeda."Bri kluar. Makan." Ketuk Jae.
Tidak ada jawaban.
"Hh, Bri gausa kaya bocah deh. Lo bukan anak kecil."
Tetap tidak ada jawaban.
"Yang sedih disini bukan cuman lo. Kalau lo kaya gini gabakal selesaiin masalah. Yang ada kalo lo mati tambahin masalah kita. Kluar, makan Bri." Ucap Jae yang juga frustasi.
Dia mengontrol agar tidak emosi.
Dia tau Brian kehilangan, tapi Dia juga. Wonpil juga, Dowoon apalagi.
"Hhh. Udah ayo makan Pil." Jae menyerah.
"Krek." Brian keluar. Dengan tampang hancur-hancuran.
Mata bengkak, rambut dan baju acak-acakan.
Jae kaget. Begitu pula Wonpil.
"K-eren kamu Bri. Smangat ya;)" Jae memeluk Brian. Sudah lama setelah semua masalah ini hubungan mereka menjadi tidak baik.
Mata Brian kosong.
"Ya.."
Wonpil tersenyum. Selanjutnya adalah hal yang berat bagi mereka.
Tapi, mereka harus bertahan.
Mereka harus bisa.
—
Piyows note:
Hai smua.. Maaf aku lama update:* Kondisi aku lagi buruk hehe:"
Masalah sekolah, dll:"
Aku jadi sedih huhu apalagi masa2 skolah dll lg berat2nya sama aku:"""Maaf ya jd curhatT.T
See yu next chap!;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Die; SungBri (Brian x Sungjin)
Fanfic"Aku mau mati". Namaku Sungjin. Hobiku menyayat tanganku sendiri. "Ga! Kamu jangan gila!" Kata Brian yang sedang berusaha menyingkirkan pisau kecil dari tangan Sungjin. Warn:Bxb!! Another pair: DoPil Brian(top) x Sungjin (Bot) ;Tokoh dalam cerita b...