Yoongi berjalan melewati seokjin yang sedang melanjutkan sesi makannya. Ngomong ngomong tadi ketika perdebatan dan semuanya pergi meninggalkan meja makan, yoongi pun juga melakukan hal yang sama jadi sekarang hanya seokjin yang makan. Prinsip nya makanan tidak boleh dibuang buang 'mubazir'.
"Aku pergi hyung"
"Hmm, jangan lupa sarapan di kantor mu, aku tidak mau mengurus orang sakit kerjaan kantorku pun banyak"
Yoongi hanya memutar matanya malas mendengar jawaban hyung tertuanya itu.
"Issshh, baiklah"
'Galak sekali...'
Kayaknya ni orang nggak sadar ya galakan siapa :")Tenang saja seokjin itu diluarnya aja yang dingin hampir nyaingin yoongi, tapi sebenarnya dia nggak bakalan tega kalau liat salah satu adiknya sakit. Intinya dia masih perhatian pada adik adiknya, terjadang apa yang keluar dari mulut seseorang itu tidak sesuai dengan hatinya.
Setelah dirasa cukup jauh dari ruang makan yoongi mengaktifkan smartphone nya mendial nomor seseorang,
'aku ingin kau cari tahu tentang sesuatu, awasi dia dan jangan lupa beri tahu apapun yang kau temukan walau sekecil apapun padaku..'
'Baik boss'Pip
Beberapa langkah mendekati pintu yang menghubungkan pria pucat itu dengan halaman luas dari istana kim tersebut tampak seringaian si pemuda pucat setelah memasukkan benda persegi panjang kedalam sakunya, dan melenggang menuju mobil sport nya ke kantor agensi musik miliknya.
-
-
-
"Mencuci baju sudah, piring juga sudah bersih, makanan untuk jungkook juga sudah" senyuman hangat itu muncul begitu aaja saat membayangkan adiknya yang menyantap makanan buatannya dengan lahap.
"Akuu pulaaanggg" lihat baru saja taehyung membayangkan adikknya dan sekarang ia audah berada di hadapannya, senyum itu semakin mengembang saja.
"Kau sudah pulang kookie?" masih tetap mempertahankan senyumannya untuk menyambut adik kesayangannya.
"Kau tidak lihat aku sudah pulang?!" ketus sekali manteman:(
"Aaa maaf, makanlah aku sudah buatkan nasi goreng kimchi untukmu, pasti kau belum makan kan"
"Hmm" jungkook terlihat tak acuh pada perhatiann yang taehyung berikan padanya, dan lebih menunjukkan wajah tidak suka dengan melihat taehyung dari ekor matanya.
"Baiklah akan aku siapkan"
Baru saja hendak beranjak dari posisinya, namun taehyung langsung berhenti karena mendengar perkataan jungkook atau lebih tepatnya tuduhan tak jelas."Chakkaman, bagaimana aku yakin jika kau tidak meracuni makanan yang kau buat untukku?" sambil tersenyum miring.
Taehyung menggeleng dengan cepat sebagai bentuk dari jawaban pertanyaan jungkook. Hatinya sakit mendengar tuduhan adiknya, tidak mungkin kan kalau ia tega mencelakai adik kandung nya sendiri.
"Apa yang kau katakan jungkook?!! Dia itu hyung mu mana mungkin dia tega meracuni mu atau kita semua, sekarang minta maaf pada hyung mu!!" jangan harap jika yang membentak itu taehyung.
"Hyung?! Kau sebut pembunuh ini hyungku hyung?! Cih aku sama sekali tidak punya hyung seorang pembunuh"
Namjoon jelas merengut tidak suka akan jawaban jungkook yang sangat tidak sopan pada taehyung.
"Jungkook minta maaf pada hyung mu sekarang!"
"Shireo, aku lelah hyung dan jangan ganggu aku!"
Jungkook pun pergi meninggalkan kedua orang tersebut dengan santai menuju kamarnya dilantai 2."Jungkook kau-"
"Istirahatlah kook, kau pasti lelah jangan lupa makan makanan mu atau kau akan sakit nanti" taehyung terpaksa harus berteriak sedikit agar jungkook mendengarnya.Blam!
"Apa ini tae setidaknya biarkan hyung ajari anak itu untuk berlaku sopan padamu" dengan nada lembutnya, berusaha agar tidak menyakiti hati atau menyinggung persaan adiknya yang sangat rapuh saat ini.
"Biarkan saja, apapun yang membuat jungkook senang aku juga akan senang asalkan itu tidak merugikan orang lain dan dirinya sendiri, jadi anda tidak usah memperdulikan saya"
"Arrggghhhh tae! Sudah berapa kali aku bilang kalau aku ini hyung mu taehyung jadi panggil aku hyung!"
Kali ini namjoon sudah sangat kehilangan kesabarannya, melihat adiknya menganggap dirinya orang asing padahal ia sudah berusaha meminta maaf.Melihat wajah ketakutan taehyung membuat namjoon merasa bersalah karena membentaknya, katakan taehyung itu lemah bagaimana tidak siksaan demi siksaan yang ia dapatkan selama bertahun tahun telah membuat mentalnya sedikit terganggu karena bentakan.
"Maafkan tae aku tidak bermaksud membentak mu maaf kan hyung tae. Tae tolong jangan aku atau dirimu itu sebagai orang asing, sudah aku katakan kalau aku itu hyung mu tae, maaf jika aku melakukan kesalahan fatal dulu, alu bukan namjoon yang dulu tae aku namjoon hyung mu."
"Sudah tidak usah terlalu menunjukkan peduli mu padaku, atau kau akan kehilangan saudara saudaramu, lagi pula aku tidak ada rencana untuk bertahan didunia yang kejam ini eomma dan appa pasti menunggu ku disana"
"Tidak akan ada yang kehilangan tae, apapun yang terjadi aku akan tetap percaya dan mendukung mu, jadi aku mohon bersabarlah, bertahanlah sebentar lagi tae aku pasti akan menyembuhkanmu aku janji, jangan buat aku kehilangan orang yang aku sayangi untuk kedua kalinya"
"Kau bilang akan mendukungku? Bagaimana kalau aku membunuh seokjin hyung, yoongi hyung, jungkook atau pun kau! Apakau akan tetap berada di pihakku ha?! Sudahlah kembalilah pada namjoon yang dulu tidak perduli pada siapapun diriku"
"Aku yakin kau tidak akan pernah menyakiti keluargamu sendiri tae, jangan pernah merasa sendiri karena aku selalu disampingmu"
"Terserah mu" dinginnya.
Sebenarnya taehyung sangat senang karena ia merasa tidak sendiri lagi, namun ingat apa tujuannya taehyung tidak menyerah dan memilih bertahan sampai sekarang akan penyakitnya adalah ia ingin mengubah persepsi saudara saudaranya bahwa ia bukan pembunuh orang tua mereka dan itu murni kecelakaan.Taehyung memilih menuju kamarnya yang juga berada di lantai dua, bersiap siap ketempat kerja barunya tidak ingin terlambat di hari pertamanya bekerja.
Saat turun dari lantai dua ternyata namjoon masih ada disana duduk di sofa ruang tamu."Eh taehyungie mau kemana? Apa mau ke rumah sakit? Obatmu sudah habis? Mau hyung antar? Kalau be-"
"Tidak usah aku bisa sendiri"
Sebenarnya taehyung udah dijemput oleh chanyeol pemilik cafe tempat taehyung bekerja, taehyung tentu saja sudah menceritakan penyakitnya sesuai saran hoseok dokter pribadinya, tentu saja untuk jaga jaga. Dan untungnya chanyeol adalah orang baik yang menawarkan dirinya sendiri untuk menje put taehyung ketika ia senggang."Maaf chanyeol hyung merepotkanmu"
"Tak apa tae, ayo masuk, kau sudah aku anggap sebagai adik sendiri"'Siapa.. i.. tu?'
Tanya namjoon dalam hati.-
-
Kringggggggg kringggg
"Yeobseo"".."
"Cari siapa orang yang menjemputnya dan berikan aku datanya"
Tbc
Maaf ya readers kalau ff ni slow update soalnya aku banyak tugas dan bingung buat ngelanjutin alurnya, jadi tolong dimaklumin yaa🙏🙏. Terimaksih buat salah satu readers yang udah ingetin aku buat ngelanjutin ni ff, mksh juga buat yg udh setia baca.. ^^
Tunggu kelanjutan ff nya yaaaa.....
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY ME
AcakSeorang namja tampan yang cerdas Bahkan sangat cerdas menyembunyikan kerapuhannya dari dunia yang membencinya.. #Brothership bts member