Elisa mendekati Jia dan dia menarik jepit rambut Jia dan menjambak rambutnya bahkan sikapnya sangatlah santai sedangkan Jia merintih kesakitan sambil menunduk.
"Aaa... Aarrggghhh!!! Sakit woi! Lo gak pernah ngerasain di jambak hah?" Jia
Elisa mengencangkan cengkramannya dan Jia makin berteriak sampai semua orang didalam ruangan keluar. Okta, Axel, Zeed, Satria, Qian dan yang lainnya bingung dengan kedatangan Elisa yang bahkan tidak pernah mereka lihat.
"Aaarrghh.... Sakiitt! Lepasin! Gue laporin lo ke polisi" Jia
Elisa mengendurkan cengkramannya dan membuka tas kecil Jia lalu mengambil lipstick, mascara dan dia membawa sisir yang diambil oleh Elisa.
"Lepasin! You so bi*ch girl!" Jia
"You're so very and very very bi*ch girl Jia" Elisa melepaskan cengkramannya dengan kasar sampai Jia tersungkur dan tangannya sebagai tumpuan.
Sedangkan, Elisa jongkok disamping Jia terjatuh dengan rambut acak-acakannya.
"Butuh ini?" Elisa menunjukan barang yang di ambil dari tas Jia
"Itu punya gue balikin!" Jia
Saat Jia mengulurkan tangan untuk mengambilnya, Elisa melemparnya asal dan Jia hanya bisa melongo dan menatap Elisa dengan tatapan kesal.
"Peringatan buat lo! Berani lo menindas yang lemah bahkan ngebully yang lemah. Kita pasti akan ketemu, kenalin gue yang hanya punya sifat kayak gini cuma... Elisa Zaria" Elisa menepuk pundak Jia
Elisa menaiki motor sportnya dan memakai helm menyalakan mesin motor dan menarik gas meninggalkan tempat tersebut, Axel mengejarnya dengan menggunakan motor milik Zeed yang kuncinya dia pegang.
Dengan kecepatan antara 70-80/km masih kurang 1 km untuk mengejar perempuan itu. Tapi, ternyata perempuan itu berhenti di pinggir sungai dan turun dari motornya.
Axel masih mengikutinya sampai dengan jarak 2 m Axel memperhatikan perempuan itu yang hanya berdiri diam menatap sungai.
"Ck! Dasar lemah, mengurus Jia saja kau tidak bisa. Kau harus bersyukur aku muncul disaat kau kesusahan tapi kau selalu tak ingin menurutiku dasar bocah! Berterima kasihlah aku sudah membantumu" Elisa
Elisa membalikkan badannya dan menemukan Axel tengah berdiri disana, Elisa bersedekap sambil menatap Axel dengan santai. Bahkan, Elisa membuang permen karetnya dan menggantinya dengan yang baru.
"Ck! Lelaki yang lemah, bisa-bisa dia meninggalkan wanita lemah sendirian" gumam Elisa
Elisa menghadap kearah kanan dan berjalan santai tapi lama kelamaan Elisa berjalan cepat sampai Axel mengikutinya.
Elisa mengumpat di balik semak-semak dan Axel kehilangan jejak perempuan didepannya sampai nafasnya terengah-engah.
Elisa berdiri dan menghampiri lelaki itu dan menusuk punggungnya dengan jari telunjuknya sampai membuat Axel kaku.
"Siapa lo?" Elisa
"Gue Axel" Axel
"Oh? Axel lelaki lemah" Elisa
"Lemah?" Axel
"Benar bukan?" Elisa
"Maksud lo apa?" Axel
"Lo ninggalin Liara di mobil kan?" Elisa
"I-itu kemauan Liara" Axel
"Karena kemauan Liara lo terus ninggalin dia? Lo bahkan gak tau apa yang Liara rasain kan?" Elisa
KAMU SEDANG MEMBACA
LIARA EL
General Fiction"Kenapa sih lo beda? Lo juga aneh" - A "Karna kamu belum tahu aku yang sebenarnya. Aku berbeda sama kamu yang normal" - L Inilah aku, aku yang berbeda dengan 1 kesamaan. Aku menutup rapat diriku dari pertemanan dan dunia luar, aku hanya memiliki 1 t...