Part 22

1.5K 107 2
                                    

"Aku pernah menyuruhmu untuk tidak menemuiku lagi tapi, kau selalu datang dengan berbagai alasan agar bisa bertemu denganku"

※※※

(Pukul 18.00)

Malam telah tiba, Axel merasa tengkuknya sakit dia memiringkan posisi tidurnya dan terbangun saat merasa kalau dirinya telah salah tidur.

Axel memijatnya perlahan dan seorang datang menghampirinya dengan kemeja lengan panjang, jeans hitam, sepatu sneakers hitam, beserta permen karet dimulutnya.

"Lo masih disini? Mau sampe kapan lo ada disini?" Elisa

"Kemana Liara?" Axel

"Liara? Lo mimpi ketemu sama dia? Ingat, mulai sekarang lo gak ada hak buat ikutan masalah kita. So... Just shut up!" Elisa

Elisa berlalu keluar rumah dan Axel langsung mengejarnya, dengan pakaian seragam yang masih dia kenakan Axel mengejar Elisa yang masuk ke dalam mobil.

Tapi, mobilnya telah melaju jauh dengan cepat Axel mengejar Elisa pergi dengan motornya. Tapi, tujuan Elisa benar-benar dia hafal sepertinya Elisa akan pergi menuju kantor Rafian entah apa yang akan terjadi disana Axel akan tetap menghentikannya meskipun nyawa sebagai taruhannya.

Elisa keluar dari mobilnya dan sesaat Axel berhasil menghadang Elisa dengan menggenggam tangannya. Elisa menoleh dan menatap tajam pria di depannya, bahkan dia tersenyum miring lalu membuang nafas kasar.

"Lepas!" Elisa menyentak tangannya sampai tangan Axel melepas cengkraman.

"Sa!" Axel menarik Elisa paksa dan menojokkannya di pintu mobil.

Axel menatap tajam iris milik Elisa, bahkan Axel cukup tersentak dengan apa yang dia rasakan sorot mata Elisa bukanlah sorot mata kebencian, acuh atau lainnya. Sorot matanya adalah sorot mata yang seakan meminta pertolongan.

"Liara" panggil Axel lemah

"Lo buang waktu gue" Elisa

Elisa berlalu masuk ke dalam gedung perusahaan, Axel mengikutinya sampai Elisa masuk ke dalam ruang kerja Rafian. Axel mondar-mandir di depan ruangan ini untuk memikirkan apakah dia harus masuk atau tidak.

Axel bersandar pada tembok dan memejamkan mata, belum saja masalah lehernya selesai datang masalah yang lebih serius di banding salah bantal saat tidur.

Elisa keluar dari ruangan dan melihat Axel sedang memijiti lehernya langsung rolling eyes, dan bersedekap di depan Axel.

"Why?" Elisa

"No problem" Axel tersenyum

"Untill when will you want to follow me?" Elisa

"Untill i know what happen about the problem you have now" Axel

"So useless" Elisa

"I want to know and i want to help you, please..." Axel

"Are you hurting?" Elisa

"Hm?" Axel

"Akibat tidur di sofa, sekarang lo ikut gue" Elisa berbalik dan turun ke lantai dasar perusahaan.

---

"Nih..." Elisa

"Woaw... Ini rumah lo?" Axel

"Kayak yang lo lihat" Elisa

"Keren juga" Axel

"Cuma lo yang tahu rumah ini dimana, sampai semua orang tahu tempat ini lo jadi pelaku utamanya" Elisa meminum minuman soda yang dia beli.

LIARA ELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang