Matahari berganti bulan, siang berganti malam dan begitu seterusnya sampai 3 hari Liara terus tak bisa tidur selama 3 malam ini dan merasa sekujur tubuhnya panas dan terus berkeringat. Pikirannya kacau,tubuhnya lesu, tak ada nafsu makan dan sering melamun.
Dan sekarang Liara tengah duduk memeluk lututnya di balkon kamar sambil melihat pemandangan malam yang sepi yang bahkan tidak pernah Liara lihat saat malam. Jalan yang sepi dan langit yang semakin pekat menyambut Liara.
Langit sedang berkabung, tapi Liara tak merasakan kabungnya langit disana. Yang dia rasakan adalah sesuatu yang akan keluar dari tubuhnya dan rasanya ia ingin memuntahkan semua isi perutnya yang bahkan jika dia muntahkan percuma karna Liara tak makan selama 3 hari.
Saat ini pukul 01.45 Liara belum juga tidur, dikamarnya banyak botol soda dan saat ini ada 7 kaleng soda disamping Liara duduk. Siapa lagi yang akan menghabiskan semua ini kalau bukan Liara. Ravian? Dia tidak ada di rumah sudah 2 hari ini dia pergi ke Belanda bersama Bianca jadi Liara ada dirumh bersama bibi 3 hari ini.
Ravian berjanji akan pulang ke rumah hari ini dan sampai dibandara pukul 12.00, Liara merasa dirinya menunggu sesuatu dan badan juga tangannya terus bergetar seakan merasa tak puas dengan hidup yang ada saat ini.
Liara sudah berusaha masuk klub dan bergaya ala Elisa tapi justru Liara malah pusing karna bau alkohol, Liara sudah mencoba menggunakan style Ara dan menangis ataupun melamun diluar tapi, justru dia merasa kedinginan dan Liara juga berusaha menjadi Rara yang diceritakan Axel kemarin kalau Rara adalah anak kecil pemberani dan manja juga suka makan.
Liara mencoba menjadi anak kecil, memberantakan kamar, makan disuapi dan semuanya tapi dia merasa muntah karna makanan yang disupi bibi. Dan berakhir seperti ini berdian diri tidak tidur selama 3 hari bahkan sudah Avi juga jarang menghubunginya sekarang pikir Liara Avi sibuk soal hubungannya dengan Okta dan Liara memaklumkan itu.
Avi juga sudah jarang bersama Liara saat disekolah, dia lebih sering bersama Okta timbang dengan Liara. Dan Axel juga sudah tak seasik dulu bagi Liara atau karna dia yang berbeda bersikap pada Axel. Entahlah, Liara sangat bingung ada apa dengan dirinya saat ini.
---
(Pagi hari)
Dengan memakai celana panjang, hoodie lalu dengan mengenakan jaket, kalung, permen karet, sepatu semua bagaikan anak zaman now yang sudah tinggi soal fashionnya siapa lagi kalau bukan Elisa Zaria.
Elisa datang dengan gaya yang berbeda, masih dengan style kekiniannya hanya saja rambutnya berubah menjadi biru dongker dan abu-abu pekat yang balance dikepalanya.
Pagi ini adalah jadwal dimana Rafian dan Bianca pulang dari honeymoon mereka, justru Elisa membawa beberapa pakaiannya dan membawa mobil sport kuning untuk dia gunakan saat menginap dirumah pribadinya sekarang juga.
Kepergiannya tidak diketahui satupun orang dirumah ini, Elisa pergi tanpa meninggalkan jejak menuju rumah keduanya, tak lupa hp Liara yang selalu dia genggam bahkan Elisa silent mode.
Saat sampai di rumah dia meletakkan barang yang dia bawa ke kamar dan duduk diatas sofa ruang tengah sambil memijit kepalanya.
"Orang itu sudah kembali, gue harus ngapain? Kurung dia? Enggak, itu gak seberapa. Culik dia? Jangan, Rafian bisa laporin gue ke polisi kalau sampe ketahuan, ngapain ya?" Gumam Elisa sambil memijat kepalanya
Elisa berakhir memilih pergi makan ke suatu restoran dan memesan makanan yang dia ingankan saat ini entah kenapa perutnya terasa seperti 2 hari tidak makan.
"Ck... Liara diet apa ya? Sampe laper kek gini perut" Gerutu Elisa
"Elisa! Jangan lakukan apapun! Aku mohon.... Biarkan aku yang menghadapinya dan menyelesaikannya" - Liara
KAMU SEDANG MEMBACA
LIARA EL
General Fiction"Kenapa sih lo beda? Lo juga aneh" - A "Karna kamu belum tahu aku yang sebenarnya. Aku berbeda sama kamu yang normal" - L Inilah aku, aku yang berbeda dengan 1 kesamaan. Aku menutup rapat diriku dari pertemanan dan dunia luar, aku hanya memiliki 1 t...