Chapter 15

16 4 0
                                    

Alex menjalani hari-hari kedepannya sama seperti sebulan lalu, tanpa adanya Jeff bersamanya. Tanpa ada senyuman manis yang melekat pada wajah tampannya itu. Tidak ada pelukan hangat yang selalu Jeff berikan pada Alex. Tidak ada candaan receh yang keluar dari mulut laki-laki itu.

Hilangnya Jeff membuat Alex semakin terbiasa dengan kesendiriannya, walau teman-temannya selalu ada untuknya, walau Michael akan selalu ada untuknya. Tapi, Jeff sudah masuk ke dunia Alex cukup dalam, sudah masuk ke dalam relung hatinya yang tak pernah bisa di tembus oleh siapapun.

Hilangnya Jeff membuat Alex semakin merasa kosong. Alex selalu berusaha untuk menjalani hari-harinya seperti sebelum ia mengenal Jeff. Namun, sepertinya alam semesta saat ini sedang tidak mendukung usaha Alex. Kapan pun dan dimana pun, Alex akan selalu rindu kepada laki-laki itu. Selalu mengharapkannya untuk kembali, mengulangi semua itu dari awal, memperbaiki semuanya menjadi yang lebih baik.

Saat ini, Alex sedang berada di kelas, mendengarkan Pak Beni—guru Biologi—sedang menerangkan materi. Jam terakhir di hari Jumat ini. Jam sudah menunjukkan pukul 13.40 yang menandakan bahwa 20 menit lagi ia akan bebas dari dunia persekolahan minggu ini.

"Alexandra," panggil Pak Beni.
"Alex, pak," jawab Alex sambil mengacungkan tangannya.
"Sini kamu," kata Pak Beni.

Alex pun berdiri dan berjalan ke depan kelas.
"Kenapa ?" tanya Alex saat sudah berada di sebelah Pak Beni.
"Kamu pacarnya Jeff kan ?" tanya nya.
"Bukan," jawab Alex dengan cepat.
"Loh, 2 bulan lalu yang di tembak sama Jeff di kantin siapa dong ?" tanya Pak Beni bingung.
"Saya, sekarang udah putus," jawab Alex.

"Bapak cemburu yaa," sahut seorang laki-laki yang duduk di belakang.
"Diam kamu Supriyadi," kata Pak Beni.
"Nama saya Kevin, pak," balas laki-laki tadi.
"Cie bapak cemburu," sahut anak yang lain.
"Cie."
"Jangan jadi pedofil, pak."
"Inget umur, pak."
"Bapak ganjen ih serem."
"Bapak jangan gitu, nanti Jeff marah."
"Kan katanya udah putus."
"Heh! Nggak baik ngomongin orang yang lagi susah."

Deg!
Kalimat terakhir itu berhasil membuat Alex terkejut dan dengan gentir ia bertanya, "Lo bilang apa tadi ? Lagi susah gimana ?"
"Abis kecelakaan lagi kan di. Sekarang lagi dirawat di rumah sakit," jawab anak tadi.

Ponsel di saku rok Alex pun bergetar, menandakan ada pesan masuk. Alex meronggoh saku nya dan mengeluarkan hpnya dan benar, satu notifikasi muncul.

Jonathan
Jeff kecelakaan.
Dia masuk ICU.

Tanpa pamit Alex berlari mengambil tasnya dan keluar kelas. Walau, Pak Beni sempat berteriak memanggil namanya, tapi tak di hiraukan oleh Alex, karena saat ia sudah keluar kelas, bel pun berbunyi. Hari ini jam pulang Alex dan Michael sama. Tanpa ragu, Alex berlari ke kelas Michael dan menarik lelaki itu untuk cepat-cepat.

"Ada apa ?" tanya Michael terburu-buru.
"Jeff," jawab Alex yang secara langsung mendapat perhatian dari Austen dan Devian yang kebetulan satu kelas.
"Jeff kenapa ?" tanya Michael
"Kecelakaan," jawab Alex dan membuat ketiganya itu terkejut.

———

Michael mengendarai motornya lebih kencang dari biasanya dengan Austen dan Devian mengikut di belakangnya. Alex yang sedang berada di boncengan Michael, memeluk Michael dengan erat, mencari aman.

Karena 2 hari lalu lo bilang ke gue mau pergi,
jangan bikin lo mengambil keputusan buat pergi dari dunia, batin Alex.

Sesampainya di depan ruang ICU, Alex dapat melihat kedua orang tua Jeff dan Jonathan disana menunggu hasil. Nara—mama Jeff—menangis dalam pelukan Angga—papa Jeff. Sedangkan Jonathan hanya duduk sambil penglihatannya ke langit-langit lorong.

Stupid Romance [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang